Liga Italia
Alasan Zlatan Ibrahimovic Pilih ke Inter Milan, Akibat Beradu Kepala Hingga Diusir dari Lapangan
Hal itu secara tidak langsung disampaikan Ibrahimovic dalam acara festival musim Sanremo yang dia hadiri.
SRIPOKU.COM - Megabintang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic membeberkan alasan saat ia pilih ke klub Inter Milan.
Ia membuat pengakuan saat memilih Inter Milan, yang membuat sebagian publik terkejut pada awal musim 2006-2007.
Pasalnya, Ibrahimovic yang saat itu berseragam Juventus memilih hengkang ke Inter Milan.
Baca juga: Bukan Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic Sebut Pemain Ini yang Menginspirasinya
Baca juga: Romelu Lukaku Imbangi Cristiano Ronaldo, Inter Milan Gusur Klub Ibrahimovic dari Puncak Klasemen
Hal itu ditilik dari kondisi Juventus saat itu yang ditinggalkan oleh pemainnya berbondong-bondong.
Ya, Si Nyonya Tua saat itu tengah dihukum akibat dituding terlibat dalam skandal pengaturan alias Calciopoli.
Juventus pun dihukum turun ke kasta kedua Liga Italia alias Serie B.
Sontak, para pemain meninggalkan klub Juventus untuk mencari klub lain yang lebih baik.
Diantaranya, termasuk pula nama Ibrahimovic.
Dia rupanya tak mau bermain di kompetisi kasta kedua.
Baca juga: Selebrasi Ibrahimovic Berujung Manis, Petinggi AC Milan Segera Siapkan Kontrak Baru Ibra
Baca juga: Pelatih AC Milan Ungkap Rahasia Zlatan Ibrahimovic, Tetap Perkasa di Usia Nyaris Kepala 4
Namun, tidak mau bermain di Serie B bukan satu-satunya alasan penyerang asal Swedia itu membelot ke Inter Milan.
Ada fakta baru terungkap soal motif Ibrahimovic memilih Inter Milan setelah dua musim membela panji Si Nyonya Besar (2004-2005 dan 2005-2006).
Melansir Football Italia, Sabtu (6/3/2021), Ibrahimovic hijrah ke Inter Milan karena rasa bersalah.
Hal itu secara tidak langsung disampaikan Ibrahimovic dalam acara festival musim Sanremo yang dia hadiri.
Saat itu, Ibrahimovic tengah menjadi pembawa acara tamu dan mewawancarai pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic.
Mihajlovic menceritakan kalau hubungan pertemanannya dengan Ibrahimovic berawal dari tandukan maut.
Baca juga: Rambut Ibrahimovic Jadi Botak Bak Zidane, Usai AC Milan Dicukur Habis Atalanta: Bikin Lawan Tertekan
Baca juga: Sesumbar Imbangi Ibrahimovic, Striker Nomor Terkutuk di AC Milan Janji Jadi Monster Kedua
Saat Mihajlovic masih membela Inter Milan sebagai pemain pada periode 2004 hingga 2006, dia pernah ditanduk oleh Ibra.
Mantan kapten timnas Swedia itu pun langsung diusir wasit dari pertandingan.
"Persahabatan kami dimulai dengan sundulan kepala," ucap Mihajlovic, seperti dikutip dari Football Italia.
"Masalah dengan Zlatan adalah, Anda tidak bisa mengancamnya. Anda harus memprovokasi dia, begitulah cara Anda mengalahkan dia. Dia sangat marah sehingga dia menanduk saya dan diusir," imbuhnya.
"Ketika dia bergabung dengan Inter, saya ingin membalas budi. Begitulah cara kami menunjukkan kasih sayang!" ujar Mihajlovic melanjutkan.
Kemudian, Ibrahimovic menyampaikan kalau dirinya merasa bersalah setelah menanduk Mihajlovic.
Ibrahimovic pun mengatakan kalau dirinya siap melakukan apa pun demi menebus kesalahannya.
Mihajlovic yang melihat peluang langsung meminta mantan penyerang Barcelona itu untuk bergabung dengan Inter Milan.
"Saya harus menunggu beberapa hari, karena saya tidak berani menelepon. Ketika saya melakukannya, saya tidak dapat berbicara,” kata Ibrahimovic.

"Saya berhasil mengatakan, jika ada yang Anda butuhkan. Apa pun yang bisa saya lakukan. Tanya saja. Jadi Sini berkata, 'Saya bisa melakukannya dengan striker yang mencetak gol'," imbuhnya.
"Saya bilang kita akan lihat. Setelah itu, dia menelepon saya setiap hari untuk menanyakan apakah saya sudah membuat keputusan!" tutur Ibrahimovic.
Setelah saat itu, Ibrahimovic bergabung dengan Inter Milan dan bekerja sama dengan Mihajlovic.
Selama Ibrahimovic membela Inter Milan, Mihajlovic menjabat sebagai asisten Roberto Mancini.
Pada 2008, Mihajlovic hengkang dari inter Milan untuk menjadi manajer dari Bologna.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Zlatan Ibrahimovic, Gabung Inter Milan karena Rasa Bersalah"