Berita Palembang
Sering Sakit-sakitan, Bawa Berkah Bagi Zulkhair, Kini Jadi Dokter di RSMH Palembang, 'Doctor Is Art'
“Saya itu lahir dari keluarga yang sering sakit, waktu masih kecil sering izin sakit, sering bertemu dokter, dari situ muncul niat saya untuk menjadi
Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Doctor is art atau dokter adalah seni. Itulah kutipan dari seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP Mohammad Hoesin Palembang, DR. Dr. H. Zulkhair Ali Nara Singa, SpPD, KGH, FINASIM.
Baginya, dunia kedokteran dan kesenian adalah satu hal yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.
Dimana pekerjaan dokter yang selalu berhubungan dengan pasien, harus memiliki jiwa simpati dan empati yang tinggi.
Tidak disangka, sosok dokter yang dikenal karena keilmuan dan pandangannya dalam dunia kesehatan ini, ternyata juga sudah sangat dekat dengan kesenian sejak masih duduk dibangku SD, jauh sebelum dirinya mengenal dunia kedokteran.
Dr Zulkhair bercerita, sudah sejak kecil dia menyukai tampil membacakan puisi dan mendalami seni teater, bahkan sudah banyak deretan penghargaan seni pernah didapatnya.
Dalam pandangannya, jika banyak orang menghabiskan waktu istirahatnya dengan pergi ke luar negeri atau tempat wisata, namun bagi dr Zulkhair, seni adalah tempat baginya untuk beristirahat dari lelahnya aktivitas keseharian.
“Seni adalah tempat kita beristirahat, orang banyak yang istirahat harus ke luar negeri, jalan-jalan, kalau saya tidak, cukup berkesenian, lelahnya kita seharian itu berkurang,” ujarnya.
Menariknya, meskipun menyukai seni, dr Zulkhair tidak melupakan cita-citanya untuk menjadi seorang dokter.
Impiannya menjadi dokter itu berawal dari pengalaman masih kecilnya yang sering sakit-sakitan.
Hampir setiap triwulan, beberapa kali dia tidak masuk sekolah karena mengalami sakit seperti tipes, malaria dan lainnya.
Akhirnya, karena sering kontak dan bertemu para dokter, muncul keinginan untuk menjadi dokter juga.
“Saya itu lahir dari keluarga yang sering sakit, waktu masih kecil sering izin sakit, sering bertemu dokter, dari situ muncul niat saya untuk menjadi dokter, alhamdulillah itu tercapai,” ujarnya, Kamis (4/3/2021).
Laki-laki kelahiran di Air Molek, 21 April 1961 ini menghabiskan masa kecilnya di desa Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau hingga selesai sekolah tingkat SMP.
Awalnya, nama asli dr Zulkhair adalah Zulkhairman, kemudian diganti menjadi Zulkhair Ali yang diambil dari nama sang ayah, H M Ali Thalib.
Setelah itu, masuk jenjang SMA, dia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Palebang, hingga berlanjut ke Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Masuk bekerja di pedalaman Sumsel, beberapa tahun mengabdi sekitar tahun 1987 hingga 1991 di beberapa puskesmas antara lain Puskesmas Muara Beliti, Musi Rawas, kemudian Puskesmas Muara Rupit, Puskesmas Muara Batun OKI dan Puskesmas SP Padang, OKI.
Meskipun waktu itu hidup berada dalam keterbatasan, ternyata hal itu tidak membuat dr Zulkhair berdiam diri. Dia bahkan tetap menyalurkan naluri berkeseniannya dengan membuat teater tradisional Sumsel, Dul Muluk di Muara Batun OKI.
Hingga dr Zulkhair juga pernah mendapatkan penghargaan dokter teladan Sumsel dan berhasil membawa prestasi puskesmas berprestasi se Sumsel pada tahun 1991.
“Saya buat Dul Muluk waktu itu, hampir setiap hari kami main, bahkan pernah juara se Sumsel. Itu cara pendekatan yang bukan hanya dari sisi medis, namun juga dari seni dapat dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Setelah bekerja di pedalaman Sumsel selama 3 tahun, dirinya melanjutkan pendidikan spesialis Penyakit Dalam selama 5 tahun, dan kemudian memperdalam keilmuan di bidang ginjal dan hipertensi selama 3 tahun di Jakarta.
“Penjelajahan ilmu saya terus berlanjut di Universitas Airlangga Surabaya untuk mengambil S3 dibidang Ilmu kedokteran dan selesai tahun 2008,” ujarnya.
Tidak banyak yang tahu, ternyata dr Zulkhair juga aktif dalam organisasi kesenian sejak masa SMA, dari sanggar sastra RRI, hingga pernah menjabat sebagai Dewan Kesenian Sumsel (DKSS) pada tahun 2009 – 2014 lalu.
Jabatan tersebut pernah ditolaknya lantaran kesibukannya sebagai dokter, namun karena permintaan dari teman sesama penggiat seni, akhirnya dia mau membantu mengangkat kembali kesenian selama satu periode.
“Saya pikir waktu itu tidak punya cukup waktu untuk mengelola secara all out, tapi sampai sekarang saya masih aktif sebagai penasehat, karena seni itu sudah menadi bagian dari hidup saya,” ujarnya.
Lelaki dengan tiga anak dan dua cucu ini memiliki prinsip untuk dapat memanage waktu agar efektif dan efisien agar tidak ada waktu yang dihabiskan dengan sia-sia. Namun tidak lupa untuk menyalurkan hobi bersama keluarga.
Salah satunya dengan berkesenian, dia melihat bahwa dunia kedokteran adalah perpaduan antara seni dan ilmu, sehingga banyak dokter yang selain bekerja di rumah sakit, namun juga ternyata memiliki jiwa berkesenian.
“Namun karena kesibukannya, kegiatan berkeseniannya hanya sayup-sayup,” ujarnya.
Kini, di usia 60 tahun dr Zulkhair masih aktif baik dalam pekerjaan, organisasi maupun hobinya berkesenian.
Terlihat dari jabatannya saat ini sebagai Ketua Departemen Penyakit Dalam RSMH, Ketua IDI Cabang Palembang, Ketua bidang Budaya ICMI Sumsel, Pembina forum budaya dan wisata sumsel dan Penasehat Dewan Kesenian Sumsel.
Dr Zulkhair berpesan, bahwa orang-orang yang bertahan dalam era ini adalah mereka yang bisa berubah, artinya tidak hanya dengan tradisional saja, melainkan harus melengkapinya sesuai dengan kondisi saat ini, agar dapat diikuti dan tidak tertinggal.
“Generasi muda ini harus menjalankan semuanya secara seimbang, mulai dari ilmu, teknologi, budaya, dan agama yang dapat menuntut kita,” ujarnya.
Berikut ini profil dan deretan riwayat pendidikan, pekerjaan hingga penghargaan baik sebagai dokter maupun seniman.
Nama : DR. Dr. H. Zulkhair Ali Nara Singa , SpPD, KGH
Tempat dan tanggal lahir : Air Molek, 21 April 1961
Agama : Islam
Pekerjaan : Ketua Dept. Penyakit Dalam, RS. Mohammad Hoesin Palembang
Keahlian : Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal Hipertensi
Alamat : Jl. Bidar Blok B 21A, Kompleks Kampus, Palembang HP. 08127101707
Status Perkawinan : Menikah, dengan 3 orang anak
Riwayat Pendidikan :
- SD Negeri 1 Air Molek, 1967 - 1972
- SMP Negeri Pulau Kijang, 1973 - 1975
- SMA Negeri 1 Palembang, 1976 - 1979
- Fakultas Kedokteran Unsri, 1979 - 1987
- Spesialis Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unsri, 1991 - 1996
- Konsultan Ginjal Hipertensi, FKUI/ PAPDI Jakarta, 2000 - 2004
- Program Doktor Universitas Airlangga Surabaya, 2004 - 2008
Riwayat Pekerjaan :
- Pimpinan Puskesmas Muara Beliti MURA, 1987
- Pimpinan Puskesmas Muara Rupit MURA, 1988
- Kepala Puskesmas Muara Batun OKI, 1988 - 1990 Kepala Puskesmas SP. Padang OKI, 1990 - 1991
- Staf. Penyakit Dalam RS. Mohammad Hoesin Plg., 1991 - 1997
- Staf. Penyakit Dalam RS. M.Yunus Bengkulu, 1997 - 1999
- Staf Penyakit Dalam RS Mohammad Hoesin Plg, 1999 - sekarang.
- Kepala Bidang/ Divisi SDM dan Diklit RSMH Plg, 2002 – 2005
- Ketua Bakordik RSMH/ FK Unsri Palembang 2011 – 2016
- Ketua Komite Medik RSMH Palembang 2016- 2019
- Ketua Dept. Penyakit Dalam RSMH Palembang. 2019 – sekarang
Riwayat Organisasi :
- Ketua BPM FK Unsri, 1984 – 1986
- Pj. Ketua SEMA FK Unsri, 1985- 1986
- Wk. Ketua IDI Cabang OKI, 1999 – 1990
- Ketua IDI Cabang OKI, 1990 – 1991
- Ketua IDI Cabang Kota Bengkulu, 1998 – 1999
- Sekretaris IDI Cabang Kota Palembang, 2001- 2005
- Ketua I IDI Cabang Palembang, 2005 – 2009
- Sekretaris PAPDI Sumbagsel, 1999 – sekarang
- Ketua PAPDI Sumbagsel 2009 – 2015
- Ketua Ikatan Alumni FK Unsri 2007 - 2017
- Ketua IDI Cabang Palembang 2018 - sekarang
- Ketua bidang Budaya ICMI Sumsel 2017 – sekarang
- Pembina forum budaya dan wisata sumsel 2019 – sekarang
Tanda Jasa dan Penghargaan :
- Dokter Teladan Sumatera Selatan , 1991, Menkes RI
- Puskesmas Berprestasi Sumatera Selatan, 1991, Menkes RI
- Satyalencana Karya Satya 10 tahun, 2004, Presiden RI
- Bakti Karya Husada Dwiwindu, 2004, Menkes RI
- Penghargaan Bantuan Kemanusiaan Bencana Tsunami Aceh, 2005, Menkes RI
- Satyalencana Karya satya 20 tahun, 2010, Presiden RI
- Penghargaan Kebudayaan dari walikota Palembang, 2017
- Penghargaan Pembina Kebudayaan dari Gubernur Sumsel 2018
- Karyawan medis teladan RSMH 2019
- Penulis teraktif RSMH 2020
Riwayat Berkesenian :
- Aktif membaca puisi sejak tahun 1967
- Sanggar Seni SMA Negeri 1 Palembang
- Sanggar Sastera RRI Palembang
- Sanggar Spuit Efka FK Unsri Palembang
- Sanggar Sanggi Puskesmas Muara Batun OKI
- Teater klinik Interna RSMH Palembang
Organisasi Seni :
- Pimpinan Teater Klinik Interna
- Penasehat Persatuan Kesenian Tradisonal Sumsel
- Wakil Ketua PARFI Sumsel
- Ketua Dewan Kesenian Sumsel 2009 -2014
- Penasehat Dewan Kesenian Sumsel 2015 - sekarang
Prestasi Seni :
- Juara baca puisi tingkat SMP 1973
- Juara baca puisi se Palembang 1978
- Juara Drama Kampus Unsri 1980
- Juara II tulis cerpen Unsri 1980
- Juara tulis puisi se Sumsel 1981
- Temu seni Sumatera 1982
- Juara II pertunjukan Rakyat se Sumsel 1989
- Juara I pertunjukan Rakyat se Sumsel 1990
- Utusan Sumsel di FSPI di Gedung Kesenian Jakarta 2001
- Penghargaan Tokoh Kebudayaan dari Walikota Palembang, 2017
- Termaktub dalam buku: Apa & Siapa Penyair Indonesia, 2017
Karya Seni :
- Kumpulan Puisi Neonatus 1983
- Antologi Puisi Bahasa Angin 1994
- Antologi Puisi Empat Wajah 2000
- Antologi Puisi Luka Kemanusiaan untuk Rohingya 2017
- Drama Neonatus 1983
- Drama: Psikosis 1987
- Drama tradisional: - Putri Zubaidah memeilih suami - Balada tiga putra pertapa (10 episode) - Hikayat Pangeran Basah - Negeri Indrapuri terserang wabah - Putri di sarang penyamun - Lengser ke prabon - Kebulatan nekad - Pemilihan Raja Indrapuri - Putra mahkota mencari cinta - Legenda pulau kemaro - Kisah cinta Romli & Juleha - Urung Lengser - Resambel - Dll yang tidak terdata.
Riwayat Pertunjukan :
- Pertunjukan perdana 30 Desember 1982
- Pertunjukan rutin Sanggar Spuit Efka tiap bulan 83-87
- Pertunjukan nasional BKGAI, Palembang 1983
- Pertunjukan PPHI, Palembang 1985
- Pertunjukan IDI, Palembang 1985
- Pergelaran Spuit Efka 2-7 februari 1987
- Pertunjukan seni Riau 1987
- Pertunjukan seni di daerah OKI, Lahat, Pagar Alam, Bengkulu
- Pekan Penerangan Nasional di Palembang 1989
- Pertunjukan di Semarang dan Bali, 2000
- Pagelaran di Gedung kesenian Jakarta, 2001
- Pertunjukan di berbagai event dan daerah di Sumsel 2001 – 2007
Baca juga: Patahkan Argumen Jansen, Jhoni Allen Dikuliti Najwa Shihab, tak Sadar Pernah Bilang Ini ke SBY
Baca juga: Siapa Jansen Sitindaon, Loyalis SBY yang Debat 2 Senior Demokrat di Mata Najwa, Pernah Gagal Nyaleg