Ini 5 Tempat untuk Makan Pempek Khas Palembang, Dijamin Enak dan Lezat, Cocok Buat Oleh-oleh
Palembang, selain sungai dan jembatan musi, juga dikenal kulinernya yang melegenda. Seperti pempek. Jika anda kesini jangan lupa makan pempek ya. Enak
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - JIKA kamu berkunjung ke Palembang jangan lupa mencicipi pempek khas daerah ini.
Ada beberapa tempat yang bisa kamu singgahi di Bumi Sriwijaya ini bersama teman, pacar dan keluarga besarmu.
Berikut TribunTravel merangkum dari laman Sripoku.com sederet pempek enak di Palembang yang rasanya autentik dan harus dicoba.

1. Pempek Lala
Pempek Lala berlokasi di Pasar 26 Ilir. Warungnya terletak di pinggir gang kecil.
Terdapat warung pempek serupa di samping kanan dan kirinya. Warung Lala menjual pempek dengan harga Rp 1.000-1.500 per biji.
Pempek Lala tampak sederhana. Namun, rasanya tak tertandingi. Rasa ikannya sangat kuat.
Biasanya, orang-orang membeli pempek Lala untuk oleh-oleh.
Mereka menjual paketan dengan harga mulai Rp 50 ribu berisi 40 butir pempek dengan jenis campur.
Namun, kita harus memesannya dulu sehari sebelumnya. Atau datang pagi-pagi. Siangan dikit, warung ini penuh pengunjung. Antriannya pun sangat panjang.

2. Pempek Candy
Pempek Candy memang lagi naik daun. Di Palembang, toko pempek Candy ini ada di mana-mana.
Ada di dekat bandara maupun di pusat-pusat kota. Pempek candy memiliki bentuk yang kecil-kecil.
Rasanya juga tak kalah gurih dengan pempek Lala. Namun, harganya sedikit lebih mahal. Harga paket untuk oleh-oleh dibanderol mulai Rp 100 ribu.
Memang, pempek Candy merupakan pempek versi premium. Selain untuk oleh-oleh, umumnya orang yang datang menyempatkan diri untuk makan langsung di restonya.

3. Pak Raden
Pempek Pak Raden sudah ada sejak 1980-an. Merek pempek ini menjadi salah satu yang paling diunggulkan.
Kualitas rasa pempek dan cukonya beda dari pempek lain. Pempek Pak Raden punya citarasa khas yang dipengaruhi karena bahan bakunya tak main-main.
Memang, pempek Pak Raden sudah banyak franchise-nya di beberapa daerah, seperti di Jakarta.
Tapi tak ada salahnya kalau langsung ke Palembang mencicipi pempek Pak Raden. Sensasinya pasti lain.

4. Nony
Selain pempek Pak Raden, salah satu yang tersohor di Palembang adalah pempek Nony.
Pempek ini lebih konvensional karena bentuknya besar-besar..Namun, rasanya tak kalah gurih dari pempek mini yang dijual di 26 Ilir atau di Candy.
Maka dari itu, makan satu pempek di Nony saja rasanya bakal mengenyangkan perut. Pempek Nony bisa ditemukan di beberapa tempat.
Semisal Jalan R. Sukamto Nomor 30 ab atau di PTC lantai basement.

5. Pempek Vico
Warung pempek Vico bisa ditemui di Jalan Letkol Iskandar, 24 Ilir, Palembang. Bisa untuk bersantap di sana, bisa juga dibungkus untuk oleh-oleh.
Harga pempek Vico berkisar mulai Rp 120 ribu per paket yang berisi 35 pempek kecil.
Bisa juga dicampur dengan pempek telur besar dan pempek lenjer besar.
Bisa untuk bersantap di sana, bisa juga dibungkus untuk oleh-oleh.
Asal Usul
"Pada masa Kesultanan Palembang, pempek disebut kelesan. Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu," kata pemerhati sejarah Palembang, KMS H Andi Syarifuddin.
Andi menyebutkan pempek memiliki nama asli kelesan karena diambil dari sifat makanan tersebut, dikeles atau tahan disimpan lama.
Menurut Andi, pempek akhirnya dijual komersial pada zaman kolonial.
Pada zaman itu pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
Setelah dibuat, pempek di-over ke orang Tionghoa untuk dijual ke konsumen.
Orang Tionghoa di Palembang saat itu terkenal sebagai ahli dagang.
Tercatat pada 1916, pempek mulai dijajakan oleh penjual yang berjalan kaki dari kampung ke kampung.
Areal edar penjual pempek keliling khususnya di kawasan Keraton (Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).
Pada zaman inilah nama beken "pempek" muncul. "Empek adalah sebutan bagi orang China yang menjajakan kelesan," jelas Andi.
Ia menjelaskan pelanggan kelesan rata-rata anak muda. Mereka sering memanggil penjual kelesan dengan kalimat, "Pek, empek, mampir sini!'"
Perlu diketahui paman dalam Bahasa Hokkian disebut "empeq" atau "apeq".
Akhirnya panggilan pempek lebih populer dari kelesan. Nama pempek bertahan sampai saat ini.
Sejarah pempek ini, menurut Andi, tercatat di buku berjudul "Sejarah dan Kebudayaan Palembang: Rumah Adat Limas Palembang" yang ditulis oleh M Akib, RHM.
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Resep Khas
Mengutip Fimela.com, untuk menikamti pempek Palembang yang enak, kita bisa membuatnya sendiri di rumah, lho.
Berikut resep yang bisa langsung dicoba.
Bahan-Bahan :
250 gram ikan tengiri
180 gram tepung tapioka
3 sdm tepung terigu
180 ml air es
5 siung bawang putih, dihaluskan
1 butir telur (ambil putihnya)
4 butir kuning telur (untuk isian pempek selam)
1 sdt gula
garam sesuai selera

Update 4 Maret 2021. (https://covid19.go.id/)
Bahan Kuah Cuko :
3 batok gula merah
700 ml air
1 sdm asam jawa
1 sdm gula pasir
3 siung bawang putih, dihaluskan
8 buah cabe rawit (bisa sesuai selera)
2 sdt ebi, dihaluskan
1 sdt gula pasir
Cara Membuat :
1. Haluskan ikan tenggiri dengan food processor.
2. Campur daging ikan yang sudah dihaluskan dengan bawang putih, tepung tapioka, tepung terigu, dan 1 putih telur.
Uleni sambil diberi air es sedikit demi sedikit sampai adonan mudah dibentuk.
3. Ambil adonan secukupnya, bentuk bulat, beri cekungan, isi dengan kuning telur, lalu tutup pinggirannya.
4. Rebus adonan pempek yang sudah dibentuk sampai mengapung.
5. Untuk membuat kuah cuko, didihkan gula jawa dan air.
Masukkan gula pasir, garam, asam jawa, ebi, dan cabai yang sudah dihaluskan.
Didihkan lalu saring.
6. Nikmati pempek dengan kuah cuko dan beri irisan mentimun.
Selamat mencoba, ya.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini: