Berita Selebriti
Berat Badan Turun Drastis, Diet Ala Tya Ariestya Dikritik Yulia Baltschun, Minta Bukunya Diblacklist
Buku diet ala Tya Ariestya itu ternyata mendapat kritik dari ahli fitness influencer, Yulia Baltschun.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Lama tak muncul membintangi sinteron atau FTV, baru-baru ini nama Tya Ariestya menuai sorotan.
Hal itu lantaran Tya Ariestya disebut berhasil melakukan penurunan berat badan dratis dalam janga waktu singkat.
Penampilan Tya Ariestya ini pun kini sering menuai pujian. Tak heran banyak warganet yang lantas menanyakan diet ala ibu dua anak itu.
Tak ingin membuat penasaran, Tya Ariestya pun sering membagikan tips diet ala dirinya di Instagram pribadinya.
Selain itu, rupanya Tya Ariestya juga menuangkan ide dietnya itu dalam sebuah buku berjudul The Journey of #FitTyaAriestya.
Namun rupanya, buku diet ala Tya Ariestya itu ternyata mendapat kritik dari ahli fitness influencer, Yulia Baltschun.
Yulia menyebut ia bukanlah sosok hatters Tya Ariestya, namun ia sangat tak sependapat dengan diet yang disebarkan oleh pemain FTV itu.
Baca juga: Aurel Sembuh dari Covid-19, Langsung Peluk Atta Halilintar Kegirangan, Teriak Kencang Jadi Menikah!
Baca juga: Teddy tak Bisa Kembalikan Aset Anak Sule, Rizky Febian Ambil Jalur Hukum, Suami Lina Kalah Telak!
Kritikan Yulia itu lantas diungkap melalui Instagram pribadinya baru-baru ini.
Yulia mengaku ia bak tak bisa menahan rasa kesalnya lantaran mengetahui tips diet yang dibagikan Tya Ariestya itu.
Bahkan sanking kesalnya, Yulia sampai meminta buku diet Tya Ariestya untuk diblacklist.
"Aku lumayan kesel karena ini udah nggak bisa didiemin lagi.
Harusnya ini ada Kementerian Kesehatan yang nindak hal-hal semacam ini," tutur Yulia Baltscun di unggahan Instagram Selasa (02/03/2021).
Yulia menegaskan jika kritikannya bukan untuk menyerang Tya namun pada buku diet yang diterbitkannya.
"Aku bukan hatters yang benci orangnya.
Cuma ketika ngelihat isi bukunya yang ambigu dan membahayakan.
Menurutku ini nggak bisa dipublish di toko buku, dijual online sama remaja, dibeli ibu-ibu menyusui, ini nggak bisa didiemin," lanjutnya.
Yulia menyoroti soal jumlah kalori esktrim Tya saat diet.
"Pertama kalori ekstrim banget.
Ada desclaimer ini jumlah kalori untuk Tya aja nggak untuk diikutin publik.
Kalau nggak diikutin publik kenapa itu dijual, nggak masuk akal," komentar Yulia.
Juga soal diet Tya Ariestya yang tidak makan sayuran.
"Kalau yang nggak boleh makan sayur itu keputusan pribadi yang dibikin buku," lanjutnya.
Dirinya lantas meminta agar buku diet Tya Ariestya yang menurutnya membahayakan di-blacklist.
"DIET TYA ARIESTYA BLACKLIST AJA !!!
Cape deh... diet extrim lahir melulu!
Tahun 2021 ketika manusia harusnya lebih kritis eh... masih aja ada yg mau rela kalori defisit extrim demi kurus
Kurus sih pasti!! Tapi kurusnya melalui cara yg biasa dilakukan org yg punya “eating disorders”
Gemes deh !! Betapa kejamnya manusia yg publish diet extrim dan berkelit/beropini bilang itu aman pdhal jelas-jelas gak aman
Kejam....
pake testimoni kurus sebagai rayuan
Pek testimoni sbgai anjuran
Pake testimoni sbgai indikator keamanan
**opini dri video ini bdasarkan rangkuman isi buku Tya di Twitter,
untuk lebih jelas tunggu aku baca buku beliau dlu ya, smntara video ini maaih mindset general aja
RIP DUNIA GIZI & DIET INDONESIA," tulis Yulia Baltshun.
Baca juga: Akui Masih Sayang Ayus, Ririe Fairus Minta Netizen Berhenti Hujat Nissa Sabyan, Pilih Lepaskan Suami
Baca juga: Adit Jayusman Terhempas, Brata Sudah Panggil Ayu Ting Ting Love,Bilqis Kegirangan Beri Kecupan: Om
Sama dengan Yulia akun edukasi gizi @gizipedia_id pun membahas pola diet yang dijalani Tya menjadi sebuah utas.
Diet yang dijalani Tya dan dibagikan lewat buku dianggap memunculkan beberapa kesalahpahaman soal gizi yang perlu diluruskan.
Setidaknya dilansir dari Tribunnewsmarker, ada lima hal yang disoroti dari buku tersebut, antara lain:
1. Sayuran dianggap menghambat penurunan berat badan
Setelah ditelusuri mengapa ada banyak pertanyaan serupa, ternyata penyebabnya adalah buku diet Tya tersebut.
Beberapa poin yang disoroti adalah bagaimana buku tersebut menulis bahwa makanan berserat seperti sayur bisa mengganggu bakteri baik dalam tubuh dan bakteri baik yang terganggu tidak menyerap nutrisi penting dari lambung dan usus.
Kemudian, makanan berserat disebut menyebabkan perut kembung dan diare pada beberapa orang.
Menurut @gizipedia_id, buku tersebut juga menyebut sayur mentah dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
2. Boleh bebas makan garam
Utas tersebut juga menyoroti pembahasan dalam buku yang menuliskan ayam fillet tanpa kulit boleh dimakan dengan bumbu apapun, termasuk bebas menggunakan garam.
Padahal, Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan pedoman konsumsi gula, garam dan lemak, di mana konsumsi garam harian hanya boleh satu sendok teh atau setara 2.000 miligram natrium.
3. Menu diet murah
@gizipedia_id menyoroti harga menu satu kali makan yang tertulis dalam buku Tya hanya Rp 4.350 saja.
Angka tersebut dianggap tidak realistis jika disesuaikan dengan perencanaan makan yang tercantum, yaitu termasuk menyertakan multivitamin, omega 3 dan biskuit diet, termasuk konsultasi dokter.
4. Diet rendah kalori
Salah satu menu makanan yang disoroti adalah menu yang dirancang pada 19 Oktober 2020, di mana asupan kalori hariannya kurang dari 500 kalori.
Di sisi lain, Very Low Calorie Diet (VLCD) atau pola diet yang sangat rendah kalori tersebut dinilai tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.
5. Bisa kurus tanpa sayur
Selain melalui buku, Tya juga menyampaikan lewat video di kanal YouTube-nya tentang keberhasilan menurunkan berat badan tanpa sayur.
@gizipedia_id menganggap apa yang disampaikan lewat buku dan video YouTube tersebut seperti menyamaratakan proses diet untuk semua orang.
Padahal, metabolisme tubuh orang berbeda-beda, sehingga pola diet yang sukses untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lainnya.