Curiga Hendak Diracun, Anak Bunuh Bapak Kandung, Kini Meninggal Dunia

Kejadian itu akibat hal sepele. Masalah makan sahur. Fera, yang memiliki riwayat gangguan jiwa, merasa makanan yang dibuatkan orang tuanya terasa asin

Editor: aminuddin
zoom-inlihat foto Curiga Hendak Diracun, Anak Bunuh Bapak Kandung, Kini Meninggal Dunia
Kompas.com/ Ericssen
Ilustrasi pembunuhan

SRIPOKU,COM, TRENGGALEK - Mungkin anda masih ingat kasus anak membunuh bapak kandung?

Kejadian itu berlangsung setengah bulan lalu.

Si anak membunuh ayah karena masakannya asin.

Kini Fera Setyadi (27) meninggal dunia.

Peristiwa ini terjadi di Trenggalek, Jawa Timur.

Fera dikabarkan meninggal setelah menjalani perawatan di RSUD dr Soedomo, Senin (1/3/2021).

Usai rangkaian tes kesehatan, ia ditahan di penjara Polres Trenggalek sejak Minggu (28/2/2021), atau sehari sebelum ia dilaporkan meninggal.

"Kronologinya, setelah salat subuh, ia jatuh.

Setelah ditolong rekannya dan dilaporkan ke petugas piket, dia mengeluh kepalanya sakit," kata Tatar, Senin (1/3/2021).

Polisi, kata Tatar, kemudian memanggil petugas kesehatan untuk memeriksa Fera.

Karena kondisi kesehatannya yang memburuk, ia dibawa ke RSUD dr Soedomo.

"Di sana langsung masuk ke ICU (Intensive Care Unit) untuk dilakukan perawatan.

Kira-kira satu jam kemudian, ia meninggal dunia," sambung Tatar.

Kabar duka itu kemudian dilaporkan ke keluarganya di Panggul.

Tatar mengatakan, keluarga Fera menerima dan hanya bersedia dilakukan visum luar.

Baca juga: Lama tak Dinafkahi Suami, IRT di NTB ini Nekad Garap Anak Kandungnya Berusia 2 Tahun

Baca juga: Hilangkan Jejak Menghamili, Ayah  Bawa Pria ODGJ ke Rumah, Rekam Adegan Syur dengan Anak Kandungnya

Berdasarkan informasi yang diterima dari keluarga, Fera diketahui punya riwayat penyakit epilepsi.

Pihaknya menduga, penyakit ini yang menyebabkan Fera meninggal dunia.

Usai divisum luar, jenazah Fera dibawa pulang ke Desa Kertosono, Kecamatan Panggul untuk dimakamkan.

Sekadar untuk diketahui, Fera membacok bapak kandungnya bernama Wajib (50) hingga tewas, Senin (15/2/2021).

Kejadian itu akibat hal sepele, yakni masalah makan sahur.

Fera, yang punya riwayat gangguan jiwa, merasa makanan yang dibuatkan orang tuanya terasa asin.

Entah mengapa, ia kemudian curiga bahwa sang orang tua hendak meracun.

Ia kemudian mendatangi kerabatnya dan mengajaknya ke rumah.

Usai kembali ke rumah, ia mondar-mandir menggerutu sambil memegang sabit, pisau, dan palu.

Secara tiba-tiba, Fera kemudian menghampiri sang ayah, memukul, dan membacoknya menggunakan sabit.

Bacokan itu mengenai kepala bagian belakang-kanan hingga korban jatuh tersungkur tepat di jalan depan rumah.

Korban pun meninggal di lokasi.

Hasil pemeriksaan polisi menyebut, ada kemungkinan Fera tega membacok bapaknya karena dendam.

Ia, menurut laporan polisi saat itu, sering merasa dikucilkan akibat gangguan jiwa yang diderita.

https://pekanbaru.tribunnews.com/2021/03/02/detik-detik-kronologi-anak-bunuh-ayah-karena-masakan-asin-tak-lama-kemudian-anaknya-yang-meninggal

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved