Berita Tentang Puasa
Junub Hingga Pagi Tetap Boleh Puasa Senin Kamis, Juga untuk Ramadhan, Simak Alasan dan 6 Hikmahnya
Seperti anjuran para ulama, juga dokter dan pakar kesehatan, ada baiknya satu belum sebelum sudah memulai membiasakan diri berpuasa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Berikut sebuah fakta tentang orang yang dalam kondisi junub Hingga Pagi, namun apakah Tetap Boleh Puasa Senin Kamis? penjelasan ini Juga untuk Ramadhan.
Simak pula Alasan dan 6 Hikmahnya.
Apa itu junub, maksudnya adalah orang yang dalam kondisi hadast besar, baik sehabis berhubungan suami istri atau dalam kondisi lain. Maka kondisinya adalah junub.
Maka dalam Kitap Figh Islam, H Sulaiman Rasyid menganjurkan kepadanya untuk bersuci, alias mandi wajib atau mandi junub. Maka kemudian muncul pertantaan, bagaimana jika kemudian seseorang dalam keadaan junub, bolehkan melanjutkan Puasa Senin Kamis atau Puasa Wajib yakni Puasa Ramadhan?
Seperti diketahui, sekitar satu bulan lagi akan memasuki bulan Ramadhan, diperkirakan hari pertama bulan Ramadhan 1442 Hijriah akan jatuh pada tanggal 12 April 2021.
Seperti anjuran para ulama, juga dokter dan pakar kesehatan, ada baiknya satu belum sebelum sudah memulai membiasakan diri berpuasa yakni dimulai Puasa Sunah yakni Puasa Senin Kamis.
Puasa Senin Kamis banyak hikmahnya, maka itu perlu tahu tata cara, niat hingga orang yang wajib berpuasa. Sebab Perkasa tentang Puasa banyak ragamnya, termasuk persoalan khusus seperti Junub yang dimaksudnya apakah tetap boleh berpuasa?
Dijelaskan oleh H Sulaiman Rasyid dalam Buku Figh Islam, halaman 220, bahwa dibolehkan melanjutkan puasa meski dalam keadaan junub.
Berikut Dalil Puasa Senin Kamis sebagaimana disebutkan dalam Hadist Nabi SAW yang disampaikan oleh Aisyah ra sebagai berikut:
"Nabi Besar SAW, memilih waktu puasa Hari Senin dan Kamis," (HR Tirmizi)
Lalu pertanyaan, bagaimana orang yang junub baik setelah berhubungan dengan istrinya atau oleh sebab lain, hingga subuh, padahal sebelum imsak alias mendekati subuh dia wajib sahur.
Banyak orang yang berpendapat jika demikian puasanya tidak sah, karena tidak suci dari hadast.
Namun anggapan itu salah, orang yang junub tetap boleh sahur dan melanjutkan niatnya untuk berpuasa.
Hal ini berdasarkan kesaksian Aisyah.
"Sesungguhnya, Nabi SAW, pernah sampai waktu subuh dalam keadaan junub karena bersetubuh, bukan karena mimpi, kemudian beliau terus puasa Ramadhan," (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dari hadist di atas dapat kita petik, jika hal itu berlaku untuk Puasa Wajib yang bulan Ramadhan, maka apalagi puasa Sunat.
Meski apapun alasannya sebagian ulama tetap menganjurkan, sebelum sahur hendaknya seorang muslim yang hendak berpuasa tetap mandi wajib dan bersuci.
Tetapi jika mendesak, seperti hadist di atas maka dibolehkan tetap melanjutkan Puasa Senin Kamis.(dikutip dari FIGH Islam, H Sulaiman Rasyid, hlm 236)
Hikmah Puasa Senin Kamis:
1. Menurut H Sulaiman Rasyid, berpuasa adalah tanda terimakasih kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan, karena pemberiannya tak terhingga nilainya.
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya," (Ibrahim: 34).
2. Didikan Kepercayaan. Seseorang yang telah sanggup menahan makan dan minum dari harta yang halal kepunyaannya sendiri, karena ingat perintah Allah, suah tentu ia tidak akan meninggalkan segala perintah Allah dan tidak akan berani melanggara segala larangannya-Nya.
3. Didik Perasaan belas kasihan terhadap pakir dan miskin, karena seorang yang telah merasa sakit dan pedihnya perut kosong, hal itu akan dapat mengukur kesedihan dan kesusahan orang yang sepanjang masa merasakan ngilunya peruat yang kelaparan.
4. Menjaga kesehatan.
Seperti diketahui, puasa terbukti mampu menjaga kesehatan dan kesimbangan asupan bagi tubuh manusia. Hal itu dibuktikan dengan sebuah Hadis, meski dianggap dhoif, sebab merupakan Jalur kedua, dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, dengan lafadz, namun disebutkan jika hadist ini dhoif.
Yakni dengan bunyi Hadist sebagai berikut:
صوموا تصحوا
“Berpuasalah agar kalian sehat.”
Jika melihat dari makna hadist di atas, maka jika melaksanakan akan mendapatkan manfaat besar salah satunya kesehatan.
Meski hadist ini hadis dhaif, tetapi Puasa Senin Kamis terbukti menjaga kesehatan. Bahkan, disebutkan dalam Ibnu Sina (Avicienna) (980-1037 M), seorang Bapak Kedokteran Dunia yang merupakan orang Muslim.
Dalam pendapatnya dan itu selalu disampaikan kepada pasien bahwa manfaat Puasa termasuk Puasa senin Kamis memberikan manfaat besar.
Ia bahkan mengharuskan setiap pasien yang datang kepadanya untuk berpuasa selama tiga minggu. Bagi Ibnu Sina, puasa merupakan terapi efektif dan murah-meriah dalam menyembuhkan penyakit pasien-pasiennya.
Maka dari beberapa manfaat dan hikmah tersebut, maka seorang Dokter spesialis Rabert Partolo menilai manfaat Puasa Senin Kamis memiliki manfaat besar.
Jadi hadis: "Shumu Tashihhu; Puasalah niscaya kamu akan sehat" (HR. al-Thabrani).
Dalam hadis yang lain, Nabi Saw bersabda :"Perut adalah rumah penyakit, dan pengaturan makanan adalah obat utamanya." (Sahih-Muslim).
Kemudian, Puasa sunnah Senin Kamis sangat banyak, di antaranya sebagai berikut.
Lalu pada Hari Kelahiran Rasulullah SAW, Penetapan Kenabian dan Diturunkannya Al-Quran
Selanjutnya, Hari Senin merupakan hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW.
Selain itu, pada hari Senin pula, Rasulullah menerima waktu untuk pertama kalinya yang disampaikan oleh malaikat Jibril.
Hal ini berdasar penuturan Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa pada hari Senin, lalu beliau bersabda.
"Itu adalah hari yang saya dilahirkan, di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan al-Qur'an." (HR. Muslim).
5. Senin dan Kamis adalah hari istimewa yakni, hari Pemeriksaan Amal
Pada hari Senin dan Kamis adalah hari amal-amal akan diperlihatkan.
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
"Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa." (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)
Kemudian Pada hari Senin-Kamis, amal akan dilaporkan.
Pada hari itu pula, Allah akan mengampuni setiap dosa hambanya.
6. Dibukakan Pintu Surga
Selain itu, di hari Senin Kamis juga pintu surga akan dibuka.
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu diampuni kecuali seseorang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan." (HR. Muslim).
Niat Puasa Senin Kamis
niat puasa Senin Kamis sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi tana'ala"
Artinya:
"Aku berniat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta'ala."
Doa Berbuka Puasa
Dikutip dari Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang ditulis oleh Muhammad Abduh Tuasikal dan diterbitkan oleh Pustaka Muslim, di kalangan masyarakat, setidaknya ada dua doa berbuka puasa yang sering dibaca.
Doa pertama seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud no. 2357.
"Dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah."
Artinya:
Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits di atas hasan.
Doa kedua berbunyi:
"Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu"
Artinya:
Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka
Doa ini berasal dari hadis dho'if atau lemah, untuk lebih jelasnya dapat Anda baca lebih lanjut di Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah di sini.