Butuh Pinjaman Modal? Bank Palembang Siapkan Rp 12 Miliar untuk UMKM, Tanpa Agunan dan Tanpa Bunga

Direktur BPR Palembang, Slamet menjelaskan, masyarakat cukup menyertakan surat keterangan usaha dari RT dan identitas diri berupa KK, KTP & Buku Nikah

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Sudarwan
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi pinjaman untuk UMKM 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Guna mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) berkembang di masa pandemi Covid-19, Bank Palembang siap mengucurkan dana pinjaman sebesar Rp 12 Miliar untuk 4.000 UMKM

Melalui Program UMKM dan UMKM Musi, masyarakat yang usahanya terdampak karena pandemi covid-19 dan butuh tambahan modal bisa mengajukan pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga ke Bank Palembang

Syaratnya pun mudah.

Baca juga: Bantu Pergerakan Ekonomi Indonesia, Microsoft Rilis Office 2021, UMKM Akan Diuntungkan

Baca juga: Mau Pinjam Dana Buat UMKM di Bank BRI, Ini Syarat dan Cara Mengajukannya

Direktur BPR Palembang, Slamet menjelaskan, masyarakat cukup menyertakan surat keterangan usaha dari RT dan identitas diri berupa KK, KTP, dan Buku Nikah. 

"Syaratnya itu saja, paling utama mereka sudah punya usaha, semisal anyaman tali Meiwa atau apa saja. Kita mulai platformnya dari Rp 3 juta," jelasnya, Senin (1/3/2021). 

Selain pinjaman secara perorangan, mulai Maret 2021, BPR Palembang juga menyediakan pinjaman non subsidi dengan platform mulai dari Rp 3 juta sampai Rp 50 juta untuk kelompok usaha dengan tenor satu tahun. 

"Ini syaratnya harus berkelompok minimal 5-10 orang. Jadi bila ada nasabah yang kurang dan masih butuh pinjaman lagi, kita tempel lagi dengan kredit non subsidi sehingga bisa pinjam sampai Rp 50 juta," jelasnya. 

Baca juga: Berikut Cara Cairkan Dananya, Akses eform.bri.co.id/bpum untuk Cek Penerima BLT UMKM Rp 2,4 Juta

Dengan konsep tanggung renteng, pinjaman berkelompok ini dimaksudkan agar masyarakat bisa kompak dalam melakukan pembayaran pinjaman agar menghindari permasalahan kredit macet. 

"Seandainya ada satu saja anggota yang nunggak bayar, maka anggota lain terpaksa harus tutupi.

Ini bisa membangun rasa tanggung jawab dari nasabah yang melakukan pinjaman.

Bulan lalu, di Ilir Timur II sudah direalisasikan," jelasnya. 

Untuk setiap kelompok UMKM, akan didampingi oleh petugas bank yang memberikan edukasi keuangan, cara display barang dll.

Baca juga: Video Cerita Samantha Herman Deru Menjadi Admin Instagram Gubernur Sumsel Promosikan Produk UMKM

"Ada dua hal yang masalah UMKM, pertama masih mencampur adukkan dana untuk pembayaran pinjaman dan kedua usaha kecil sulit mendapatkan akses pinjaman perbankan. Makanya, kita ajak UMKM menjadi binaan Palembang," ujarnya. 

Selama pandemi Covid-19, angka kredit macet yang disumbang dari UMKM cukup besar mencapai 12 persen.

Namun, BPR Palembang memberikan relaksasi dan pembinaan agar usaha nasabah bisa membaik sehingga pembayaran kembali lancar. 

"Tahun lalu dari 4.000 UMKM, realisasi serapan kuota pinjaman hanya 800an nasabah. Karena faktor pandemi kemarin usaha banyak yang stagnan. Tapi kami optimis tahun ini bisa kembali menggeliat," tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved