Profil Nurdin Abdullah: Akhir Sepak Terjang Sang Profesor, Guru Besar Unhas Dijemput KPK saat Pulas
Dengan sederet gelar dan prestasi di bidang akademi ini, Nurdin Abdullah kemudian menjadi Guru Besar di almamaternya Unhas dan seorang pengusaha
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Tak banyak komentar dari Gubernur Sulsesl Nurdin Abdullah saat digelandang masuk ruang pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).
Tak ada bantahan atau perlawanan dari pria yang menjaba Bupati Bantaeng tersebut.
Gubernur Sulsel ditangkap KPK. Namun dia membantah dan menyatakan tidak ditangkap tetapi djemput KPK.
"Saya lagi tidur, dijemput, jadi belum tahu," jelas Nurdin Abdullah saat tiba di Bandra Soekarno-Htta bersama 5 orang lainnya sekitar pukul 08.50 WIB, seperti dilansir dari tribunnews, Sabtu pagi.
Dengan menggunakan masker, Nurdin Abdullah melangkah masuk dengan tenang.
Belum dijelaskan secara pasti apa kasus yang menjerat Gubernur Nurdin Abdullah, namun Sabtu (27/2/2021) dini hari dikabarkan terkena Operati Tangkap Tangan ( OTT ) KPK.
Meski kemudian dibatah oleh Nurdin Abdullah, jika dia bukan OTT, tetapi justru dijemput KPK saat tidur pulas di kediamannya.
Siapa Nurdin Abdullah? siapa sosok pria yang terpilih menjadi Gubernur Sulsel setelah diusung PDIP, PKS dan PSI sebagai parpol pendukung ini?
Seperti apa kasusnya, sebab Nurdin Abdullah tak sendirian di OTT. Ada juga mengamankan Agung Sucipto (Kontraktor, 64 Thn), Nuryadi ( Sopir pak Agung, 36 Thn), Samsul Bahri ( Adc Gubernur Provinsi Sulsel, Polri, 48 Thn), Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan) dan Irfandi ( Sopir Edy Rahmat).
Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan akan segera menggelar siaran pers."KPK akan umumkan tersangka setlah pemeriksaan saksi dan tersangka selesai. Nanti kita hadirkan di konfrensi pers," ujar Firly.
Rekam Jejak Karir Nurdin Abdullah

Lalu siapakah Nurdin Abdullah? dikutip dari berbagai sumber dan Wikipedia, dia adalah sosok akademisi.
Seorang profesor ahli agri kultura, juga tercatat sebagai Doktor lulusan Jepang. Sebab, pria yang menamatkan pendidikan Strata Satu (S1) di Fakultas Pertanian Unhas 1986 ini,
kemudian melanjutkan pendidikan Pasca Sarjananya di Agrikultura Kyushu Univeristas Jepang di tahun 1991, lalu melanjutkan Strata Tiga (S3) di perguruan tinggi yang sama di tahun 1994.
Dengan sederet gelar dan prestasi di bidang akademi ini, Nurdin Abdullah kemudian menjadi Guru Besar di almamaternya Unhas, sembari menjadi seorang pengusaha.