Pejabat Pergi ke Nikahan Anak Bupati, Tiga Hari Warga Kecewa Tak Bisa Urus Administrasi
Warga yang ingin mengurus administrasi harus gigit jari ketika mereka mendatangi beberapa kantor pemerintahan dari Kabupaten Serang Bagian Barat.
SRIPOKU.COM -- Beberapa warga yang ingin mengurus administrasi harus gigit jari ketika mereka mendatangi beberapa kantor pemerintahan dari Pemerintah Kabupaten Serang Bagian Barat (SBB), Maluku.
Dilansir dari Kompas.com, para warga ini smepat merasakan kekecewaan l;antaran para pejabat berwenang yang ingin ditemui justru tak berada di kantor.
Usut punya usut, para pejabat ini ternyata "kondangan" ke acara pernikahan dari Anak Kandung Bupati SBB Muhamad Yasin Payapo, yaitu Iqbal Payapo.
Bahkan, salah satu warga mengaku sudah tiga hari tak bisa mengurus administrasi.
"Sudah tiga hari saya mau urusan di kantor bupati dan beberapa instansi tapi tidak bisa."
"Saya cek ternyata para pejabatnya lagi keluar daerah," kata Muhamad, salah seorang warga yang dihubungi Kompas.com dari Ambon, Jumat (26/2/2021).
Muhamad mengaku telah bolak balik ke kantor bupati dan beberapa kantor pemda lainnya untuk mengurus keperluannya sejak Rabu (24/2/2021).
Namun, kondisi kantor terlihat sepi.
"Pegawai yang ada itu pun hanya pegawai bawahan dan mereka mengaku tidak bisa membuat keputusan," katanya.
Warga lainnya, Martinus mengaku sangat kecewa dengan ulah pejabat daerah SBB karena mereka lebih mementingkan anak bupati daripada masyarakat di wilayah tersebut.
"Kasihan sekali, kita mau berurusan di sini tidak ada yang melayani karena memang semua pejabat lagi ke Namlea untuk hadiri pernikahan anak bupati," kata Martinus via telepon.
===
A, seorang ASN di pemkab SBB yang dihubungi secara terpisah membenarkan sebagian besar pejabat di daerah itu tengah berada di Kabupaten Buru untuk menghadiri acara pernikahan Iqbal Payapo, anak kandung Bupati SBB Muhamad Yasin Payapo.
Iqbal yang juga Anggota DPRD Maluku ini menikah dengan Gadis Nadia Umasugi yang juga putri dari Bupati Buru, Ramli Umasugi.
Nadia sendiri merupakan anggota DPRD Maluku dari Partai Golkar sementara Iqbal Payapo berasal dari Partai Hanura.
Acara akad nikah kedua anak kepala daerah itu berlangsung di pandopo bupati Buru pada Jumat pagi tadi.
"Hampir semua pejabat pergi mulai dari kepala seksi, kepala bagian apalagi kepala dinas itu wajib pergi, jadi di sini itu istilahnya pegawai honorer juga bisa jadi kepala dinas sementara," ungkapnya.
Salah satu anggota DPRD SBB, Jodis Rumasoal sangat prihatin dengan kondisi tersebut.
Ia menyebut banyak pejabat yang ikut menghadiri acara pernikahan anak bupati itu hingga akhirnya banyak warga dirugikan karena pelayanan publik tidak berjalan dengan baik.
"Saya sangat menyayangkan hal ini."
"Sebenarnya saya juga diundang, tapi saya tidak pergi, tapi banyak anggota DPRD yang pergi, " kata Jodis.
Selain para pejabat di lingkungan pemkab, 11 camat di SBB juga ikut meninggalkan wilayah tugasnya masing-masing untuk menghadiri undangan.
Para camat itu malah sudah berada di Namlea, Kabupaten Buru sejak tiga hari lalu.
Sekretaris Daerah SBB Mansyur Tuharea mengakui keberadaan para pejabat daerah di Kabupaten Buru untuk menghadiri acara pernikahan anak Bupati SBB Muhamad Yasin Payapo.
"Saya ada di Namlea (Buru). Iya kita di sini untuk menghadiri acara pernikahan," ujarnya kepada Kompas.com saat dihubungi.
===
Terkait adanya keluhan masyarakat yang tidak bisa mendapatkan pelayanan publik, Mansyur membantahnya.
Menurutnya kehadiran para pejabat SBB di Namlea Kabupaten Buru tidak mengganggu pelayanan publik di daerah tersebut.
"Oh tidak, ada sebagian (pejabat) yang masih di sana, jadi tidak menganggu pelayanan dan birokrasi," katanya.
===
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga 3 Hari Tak Bisa Urus Administrasi, Ternyata Para Pejabat Pergi ke Pernikahan Anak Bupati"
