ANEH TAPI NYATA! Diterjang Banjir Bandang, Tempat Tidur, Kelambu, Bantal, Kasur dan Baju tak Basah
Padahal logikanya, barang-barang tersebut harusnya juga basah dan berlumpur, karena banjir tahun ini juga membawa material lumpur.
SRIPOKU.COM, BARABAI - Kisah ajaib, aneh tapi nyata, baru-baru ini terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan.
Pada 14 Januari 2021 lalu, kawasan ini diterjang banjir bandang.
Bencana alam itu menyisakan berbagai cerita pilu bagi warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan.
Namun di antara cerita pilu itu ada cerita menarik, ajaib, biso juga dibilang aneh.
Di Barabai, ibu kota kabupaten, atau tepatnya di Jalan Hevea, Muntiraya, ada cerita menarik yang sulit diterima secara akal.
Tapi hal itu benar-benar terjadi.
Diceritakan tempat tidur seorang warga yakni Murni (48) atau akrab disapa Acil Imur yang tak tersentuh air maupun lumpur bawaan banjir.
Baik kelambu, kasur dan bantal serta baju bayi, tetap bersih dan tak basah.
Padahal logikanya, barang-barang tersebut harusnya juga basah dan berlumpur, karena banjir tahun ini juga membawa material lumpur.
“Apalagi kelambu, kan warnanya putih. Saat pertama kali ditemukan Ari, keponakan Acil Imur setelah air surut tak ada yang kotor bekas lumpur.
Begitu pula kasur dan bantal, tak terlihat seperti bekas direndam banjir,”ungkap Mimin, tetangga Acil Imur.
Mimin mengaku melihat langsung kelambu dan kasur Acil Imur yang terbuat dari kapuk dan sering digunakan untuk tidur berdua kakaknya Ita (58).
“Ini benar-benar kuasa Allah Subhanahuwata 'ala,” ungkapnya kepada banjarmasinpost.co.id (satu grup dengan Sripoku.com), saat mengujungi rumah Acil Imur.

Anehnya lagi, meski kelambu dan kasur tak tersentuh banjir, barang di sekitarnya justru penuh lumpur.
Seperti mesin jahit, buku-buku, lemari plastik dan meja rias serta cermin yang menyisakan tanda bekas lumpur sisa banjir.
Kejadian di luar logika, yaitu tak tersentuhnya kelambu dan kasur Murni (48) warga Jalan Hevea, Kompleks Muntiraya Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, menjadi viral pascabanjir bandang 14 Januari 2021 lalu, setelah tetangganya, Mimin membuat video yang kemudian beredar di medsos.
Mimin yang ditemui Banjarmasin post.co.id, mengaku membuat video tersebut, hanya sekadar ingin memberi tahu orang lain, bahwa segala sesuatu bisa terjadi atas izin Allah Tuhan yang Maha Kuasa.
“Saya tak ada maksud lain, sekedar mengabadikan bahwa ada kejadian di luar nalar manusia, tapi sungguh nyata,” kata Mimin.
Video tersebut kemudian beredar di group-group whatsApp hingga diunggah orang lain ke media sosial.
“Beberapa ada yang berkomentar, hanya rekayasa. Tapi bagi yang mengimani, Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu, percaya saja jika Allah menghendaki, maka bisa terjadi,” ungkap Mimim.
Mendapat tuduhan rekayasa, Acil Imur pun tak ingin repot mengklarifikasi.
Menurutnya, dia sendiri tak ingin terkenal atau mendapat keuntungan apapun dari kejaiban yang terjadi di tempat tinggal sederhananya itu.
“Boro-boro merekayasa, saat banjir saja kita semua hanya berpikir menyelamatkan diri.
Pascabanjir pun kita semua merasa lelah dan trauma, buat apa merekayasa atau melakukan settingan yang tak bermanfaat,” ungkap Murni.
Bagi Acil Imur dan kakaknya, Ita, selamatnya kelambu, kasur dan bantal yang digunakan sehari-hari untuk tidur dari sentuhan banjir bandang adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa.
Bahkan menambah keyakinannya atas kebesaran sang Ilahi.
Sudah Dibersihkan
Rumah warisan oragtua yang ditempatinya di Jalan Hevea, Kompleks Muntiraya Barabai itu sudah dibersihkan dibantu relawan BPK, saat kondisi air sudah surut.
Namun, khusus kamar tidur, tak dibersihkan dan dibiarkan dalam kondisi semula, saat banjir melanda dan masuk ke dalam rumahnya dengan ketinggian sekitar 156 sentimeter.
“Sebenarnya ingin kami bersihkan. Tapi atas saran Babinsa, agar tak usah diutak atik saja. Selain sebagai kenangan, juga sebagai pengingat bagi masyarakat yang ingin melihat kebesaran dan kuasa Allah yang Maha Esa,” ungkap Acil Imur.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, kondisi kamar tidur berukuran sekitar 3x3 meter itu memang kontras dengan ranjang tidur.
Kondisi kelambu dari kain tilai berwarna putih, tetap bersih.
Begitu pula ksur, bantal dan baju bayi di dalam keranjang di atas kasur.
Tak ada bekas lumpur maupun bau khas lumpur bawaan banjir.
Sedangkan di sekitarnya, ada lemari plastik yang roboh, mesin jahit yang berlumpur lumpur yang sudah kering dan lemari rias, yang meninggalkan tanda bekas ketinggian air.
Sebelumnya, kondisi tempat tidur selamat dari banjir itu ditemukan keponakan dan warga lainnya, saat hendak melakukan bersih-bersih.
Saat itu Acil Imur dan kakaknya masih mengungsi di rumah warga lainnya yang punya loteng.
Viral di Medsos
Kisah keajaiban di rumah Murni dan kakaknya Ita, warga Jalan Hevea Kompleks Mutiraya, Barabai, Hulu Sungai Tengah yang sempat viral di media sosial pascabanjir bandang, membuat warga penasaran.
Banyak yang berkunjung dan datang ke rumah tersebut, untuk melihat langsung kasur dan kelambu yang tak tersentuh air dan lumpur banjir tersebut.
Bahkan, menurut Murni, ada yang datang dari Kaltim, Kalteng.
Ada yang sekedar ingin memfoto, dan mendengar langsung ceritanya .
Tapi ada pula yang ingin meminta air doa untuk tujuan tertentu.
“Saya tetap doakan, tapi untuk memberi air doa saya bukan siapa-siapa,” katanya.
Murni mengatakan, dirinya hanya orang biasa yang kebetulan Allah beri tanda bukti kekuasaanNya di dalam rumahnya.
Dia mengaku menolak memberikan air, dengan alasan takut orang lain bergantung kepada makhluk.
“Padahal, hanya Allah tempat meminta pertolongan,” katanya.
Murni mengakui, banyak yang memberikan bantuan berupa sembako setelah kisahnya viral.
“Saya berterimakasih kepada para donatur yang sudah mempedulikan dan memperhatikan kami pascamusibah banjir.
Alhamdullah sekarang, kami berupaya bangkit kembali,” kata Murni yang sehari-hari bekerja sebagai penerima jasa mengasuh bayi yang orang tuanya bekerja.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Air Bah di Barabai HST Masuk ke Rumah Acil Imur, Kelambu dan Kasur Bersih dari Lumpur,