Dikucilkan Keluarga, Kisah Pilu Penyitas ODGJ di RS Erba, 10 Tahun Dirawat Kini Pulih dan Bekerja

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Selama ini orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) seringkali dianggap meresahkan dan diasingkan dari lingkungannya.

Penolakan dari keluarga dan lingkungan masyarakat seringkali membuat ODGJ yang seharusnya dapat pulih, namun justru lebih memilih menghindar.

Salah satunya dirasakan penyintas ODGJ di Rumah Sakit Ernaldi Bahar (RS Erba) Provinsi Sumsel, Zakaria atau kerab disapa Jek, berusia sekitar 34 tahun.

Lelaki yang sudah melewati hampir satu dekade perjalanan hidupnya dengan menderita gangguan perubahan perilaku ini, tenyata dapat bekerja layaknya orang normal pada umumnya.

Jek hanya satu dari 7 penyintas ODGJ yang diberdayakan oleh pihak RS Erba untuk membantu dalam kegiatan sehari-hari, seperti menyapu halaman, memotong rumput, mengangkut makanan, dan membantu para perawat untuk mengawasi pasien ODGJ yang ada.

Bahkan dalam kondisi darurat, jika ada pasien ODGJ yang kabur dari bangsalnya, Jek dan penyintas lainnya juga seringkali ikut mencari pasien tersebut.

Jek saat ditemui di teras Bangsal Bangau RS Erba sedang duduk, dia menunggu angkutan makan siang pasien ODGJ datang.

Saat suara motor roda tiga terdengar datang dari kejauhan, Jek langsung berangkat dari duduknya, kemudian cekatan mengangkat box berisi puluhan kotak nasi.

Dia sudah tahu betul kebiasaan dan jadwal apa saja yang sehari-hari dilakukan di RS Erba.