PENCURI Dalam Sholat Sejahat-Jahatnya Pencuri, Ini 13 Gerakan Sempurna dan 13 Rukun Sah Dalam Sholat
Kemudian ada istilah tumaninah dalam gerakan Sholat yang juga menambahkan khusyu dalam Sholat anda.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Fakta yang disampaikan Rasulullah SAW, bahwa ada Pencuri Dalam Sholat adalah Sejahat-Jahatnya Pencuri. Hadist tersebut di atas menggambarkan seseorang yang melaksanakan Sholat tetapi berpuluh tahun tidak mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Bedakan 18 rukun dan 13 gerakan sholat yang wajib anda ketahui, karena mengetahui dengan detil gerakan sholat dan 13 rukun Sholat ini akan menyempurna sholat anda.
Sebab, banyak orang yang melaksanakan Sholat berpuluh tahun, namun amanlan dan ibadahnya tak mendapatkan Ridho dan berkah sesungguhnya dari Allah SWT.
Terutama gerakan Ruku dan Itidal, yang kerap menganggu kehkusyuaan dalam sholat.
Kemudian ada istilah tumaninah dalam gerakan Sholat yang juga menambahkan khusyu dalam sholat anda.
Hal ini disampaikan oleh Ustad Syam dalam salah satu tayangan religius di stasiun televisi swasta, bahwa gerakan itidal dan ruku serta tidak tumaninah, menutup mata atau membuka mata, kemudian persoalan konsentrasi dalam sholat menentukan syah atau tidaknya Sholat.
"Sebab tumaninah adalah salah satu yang sangat penting dalam Sholat dan menentukan sah atau tidaknya Sholat," ujar Ustaz Syam.
Sebab, gerakan-gerakan dalam sholat memang diperlukan sempurna atau mendekati sempurna karena menambahkan khusyu dalam Sholat.
Namun ada keringanan dalam sholat jika seseorang sudah tidak mampu berdiri tegak karena halangan sakit atau kondisi kesehatan, termasuk gerakan-gerakan lainnya, tetapi tetap dianggap sah dalam kondisi darurat.
Tetapi menurut Ustaz Maulana, seseorang yang memiliki fisik sempurna sehat dan tidak ada halangan tentunya disarankan untuk berusaha mendekati sempurna.
Pencuri Paling Jahat adalah Pencuri Dalam sholat
Sholat yang tidak tumaninah dan gerakannya tidak sempurna disebut oleh Rasulullah sebagai pencuri paling jahat.
Mengapa demikian, karena mencuri dalam Sholat alias mencuri gerakan-gerakan sholat yang dilakukan tidak secara sempurna akan membuat atau berkurangnya khusus bahkan batal atau tidak sahnya Sholat anda.
Berikut Hadis Riwayat Ahmad:
Berkata Rasulullah SAW:
''Sejahat-jahat pencuri adalah orang yang mencuri dari shalatnya. Para sahabat nabi bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana dia mencuri dari shalatnya?' Beliau menjawab, [Ia] tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya.'' (HR Ahmad).
Kemudian dalam Hadist lain Rasulullah memberikan contoh langsung bagaimana Sholat yang benar dengan gerakan-gerakan yang benar terutama melakukan Ruku dan Sujudnya, ketika ada seorang jamaah yang Sholat sunat sendirian dan melakukan gerakan-gerakan dalam sholat:
''Apakah kalian menyaksikan orang ini? Barang siapa meninggal dalam keadaan [shalatnya] seperti ini, maka dia meninggal di luar agama Muhammad.'' Nabi SAW kemudian meng-qiyas-kan (memperumpamakan) orang itu seperti burung gagak yang sedang mematuk darah dan seperti orang lapar yang hanya makan sebutir atau dua butir kurma. ''Bagaimana dia bisa kenyang?'' tanya beliau.
Betapa pentingnya Ruku dan Sujud serta gerakan yang sempurna dalam Ruku dan Sujud dijelaskan dalam Al Quran sebagai berikut:
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya. (Al-Maun: 4-5)
Hal ini menegaskan, jika gerakan dalam sholat dan tumaninah menentukan khusyu dan bagaimana hubungan batin antara seseorang yang melakukan Sholat dengan sang Penciptanya.
13 Gerakan Dalam sholat dan Bacaan wajib serta sunnah:
Berikut ini merupakan 13 Gerakan dan Bacaan dalam Sholat yang Dilakukan
1. Niat sholat
2. Takbirotul Ihram
3. Membaca Ifitah
4. Membaca Alfatiha
5. Membaca Surat yang dihafal
6. Ruku
7. I'tidal
8. Sujud Pertama
9. Duduk antara 2 sujud
10. Sujud Kedua
11. Bangkit Brdiri untuk rokaad selanjutnya
12. Duduk Tasyahud
13. Salam
13 Rukun Dalam sholat yang paling penting:
Secara umum berdasarkan kitap Figh Islam karangan Sulaiman Rasyid bahwa 13 rukun ini wajib dilakukan
1. Berdiri bagi yang mampu
2. Niat dalam hati
3. Takbiratul ihram
4. Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat.
5. Rukuk dan tuma’ninah
6. Itidal setelah rukuk dan tumakninah.
7. Sujud dua kali dengan tumakninah.
8. Duduk antara dua sujud dengan tumakninah.
9. Duduk tasyahud akhir
10. membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir
12. Membaca salam yang pertama
13. Tertib melakukan rukun secara berurutan.
Versi 18 Rukun
Tetapi ada pula versi 18 Rukun sah Sholat, artinya jika tidak sesuai rukun maka Sholat kita tidak sah. Hal ini juga seperti dinukil dari 'Terjemah Matan Al-Ghayah wa At-Taqrib Shalat' oleh M. Abdul Wahab, Lc, bahwa disebutkan rukun sholat ada 18 yakni:
1. Niat
Niat tempatnya di hati, mengucapkan dengan lisan hukumnua sunah. Niat ini diucapkan dalam hati ketika takbiratul ihram
2. Berdiri bila mampu
3. Takbiratul ihram (ucapan Allahu akbar)
4. Membaca al-Fatihah dan basmallah merupakan satu ayat dari al-Fatihah
5. Ruku'
6. Tumaninah ketika ruku'
7. I'tidal
8. Tumaninah ketika i'tidal
9. Sujud
10. Tumaninah ketika sujud
11. Duduk di antara dua sujud
12. Tumaninah ketika duduk di antara dua sujud
13. Duduk tahiyat akhir
14. Membaca tasyahud (tahiyat akhir)
15. Membaca shalawat kepada nabi Muhammad
16. Salam pertama
17. Niat keluar sholat
18. Tartib sesuai urutan yang telah disebutkan di atas
Tetapi secara umum ulama sepakat jika ada 13 rukun yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang melaksana Sholat wajib maupun sunnet.
3 Perkara yang Tidak Membuat Sah sholat
Lalu apa saja yang membuat sholat tidak sah Sholat berikut ini ada 3 perkara.
Terkait dengan tiga perkara ini diungkapkan oleh Ustaz Hendra Zainuddin Pimpinan Ponpes Aulia Cendikia sebagai berikut ini:
1. Seseorang meninggalkan rukun di dalam sholatnya terutama takbiratul ihram maka, sholatnya tidak sah, baik ia meninggalkannya dengan sengaja atau karena kelupaan, sebab sholatnya belum terlaksana.
2. Kemudian meninggalkan rukun selain takbiratul ihram dengan sengaja maka sholatnya tidak sah.
3. Meninggalkan rukun sholat selain takbiratul ihram karena lupa maka ia tidak terlepas dari keadaan-keadaan khusus.
Maka perhatikan keadaan khusus yang dimaksud.
1. Ketinggalan Satu Rukun Wajib Sujud Sahwi
Jika ia sudah melaksanakan rukun yang ditinggalkannya pada rakaat yang kedua, maka rakaat yang ketinggalan salah satu rukun tersebut dibatalkan, kemudian rakaat yang selanjutnya menempati tempatnya (menjadi rakaat yang pertama) dan ia berkewajiban melakukan sujud sahwi setelah salam.
2. Rukun Ditinggalkan pada rakaat kedua
Kedua, jika ia belum melaksanakan rukun yang ditinggalkannya pada rakaat kedua maka ia wajib kembali ke rukun yang ditinggalkan tersebut dan berkewajiban melanjutkan serta melakukan sujud sahwi setelah salam.
3. Belum Dipisahkan oleh Jarak dan waktu
Dalam pentunjuk yang Ketiga, jika ia teringat dengan rukun sholat yang tertinggal setelah sholat, namun jarak waktunya masih dekat dan belum dipisahkan oleh jarak waktu yang lama seperti orang yang lupa rukuk dan sujud maka ia mengulangi satu rakaat yang sempurna termasuk tasyahud akhir dan memberi salam kemudian sujud sahwi dan memberi salam.
Tata Cara Sujud Sahwi
Dalam hadit Rasulullah SAW disebutkan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami lima raka’at. Kami pun mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau menambah dalam salat?” Lalu beliau pun mengatakan, “Memang ada apa tadi?” Para sahabat pun menjawab, “Engkau telah mengerjakan salat lima raka’at.” Lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya aku hanyalah manusia semisal kalian. Aku bisa memiliki ingatan yang baik sebagaimana kalian. Begitu pula aku bisa lupa sebagaimana kalian pun demikian.” Setelah itu beliau melakukan dua kali sujud sahwi.” (HR. Muslim).
Terkait dengan hal ini diungkapkan Ustaz Mustain Pimpinan Ponpes Miftahul Huda dalam tausiyahnya seperti dikutip Sripoku.com, bahwa disebutkan dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 3/99, Darul Ma’rifah, 1379.
Tata cara sujud sahwi cukup dengan melakukan sujud sahwi
- Bertakbir untuk sujud pertama,
- lalu sujud
- Kemudian bertakbir lagi untuk bangkit dari sujud pertama dan duduk sebagaimana duduk antara dua sujud (duduk iftirosy).
- Lalu bangkit, setelah itu bertakbir dan sujud kembali.
- Lalu bertakbir kembali, kemudian duduk tawaruk.
- Setelah itu salam, tanpa tasyahud lagi sebelumnya.