Kompolnas Ingatkan Polri, Banyak Godaan, Awasi Ketat Jajaran Direktorat Narkoba

Benny mengingatkan Polri untuk mengawasi jajaran Direktorat Narkoba secara ketat, agar anggota polisi tidak mudah direkrut oleh sindikat pengedar.

Editor: Azwir Ahmad
KOMPAS.com/Abba Gabrillin
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto 

SRIPOKU.COM, JAKARTA  - Tertangkapnya  Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi atas dugaan penyalahgunaan narkoba, mendapat perhatian

 Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional ( Kompolnas) Benny Mamoto .

Terkait kasus tersebut, Benny mengingatkan Polri untuk mengawasi jajaran Direktorat Narkoba secara ketat, agar anggota polisi tidak mudah direkrut oleh sindikat pengedar.

"Dalam konteks ini, perlu pengawasan ketat, khususnya jajaran Direktorat Narkoba karena di sana banyak godaan, lengah sedikit bisa terekrut sindikat," ujar mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), dalam diskusi virtual medcom.id, Minggu (21/2/2021).

Menurut Benny , sindikat narkoba kerap memberikan iming-iming dengan jumlah yang sangat besar kepada jajaran Direktorat Narkoba.

Dan apabila aparat terperangkap godaan tersebut, maka para sindikat berani memberikan uang dengan jumlah yang signifikan.

Menurut Benny, peredaran narkoba akan terus terjadi apabila aparat berhasil direkrut sindikat.

"Ini cara kerja sindikat. Di luar negeri juga demikian, kartel-kartel bisa eksis karena dia bisa menggandeng oknum aparat yang bisa dibeli," ungkap Benny.

Benny mengatakan, para sindikat saat ini sudah tak memikirkan hukuman mati apabila ditangkap aparat kepolisian. Menurutnya, mereka sudah tidak memikirkan hidup dan mati ketika menjalankan bisnis narkobanya.

 "Mau diancam hukuman mati, mau ditembak enggak akan takut. Karena cara berpikirnya sudah berubah. Sudah tidak normal lagi," tegas Benny.

 Diberitakan, Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni serta belasan anggotanya diamankan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Barat karena dugaan penyalahgunaan narkoba, Rabu (17/2/2021).

Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri kemudian mencopot jabatan Kompol Yuni. Dofiri mengatakan, pihaknya terus mendalami keterlibatan kapolsek dan belasan anggota Polsek Astana Anyar tersebut.

 "Kita terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan, kalau memang hal itu benar dan bukti menunjukkan bahwa memang ada keterlibatan dalam penyalahgunaan narkoba, tentunya kita akan melakukan tindakan tegas," kata Dofiri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kompolnas: Direktorat Narkoba Perlu Diawasi Ketat, Lengah Sedikit Direkrut Sindikat", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/02/21/13120411/kompolnas-direktorat-narkoba-perlu-diawasi-ketat-lengah-sedikit-direkrut.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved