Banjir Jakarta

Gubernur Anies Baswedan: Lima Korban Tewas Akibat Banjir di Jakarta

Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan banjir sejak Jum'at lalu, menelan korban lima meninggal dunia, empat diantaranya anak-anak.

Editor: Sutrisman Dinah
Tribunnews.com
Ruas jalan tol lingkar selatan Jakarta, sejak Sabtu pagi terendam banjir akibat luapan Kali Krukut dan curah hujan di wilayah Jakarta. 

SRIPOKU.COM ---  Banjir yang akibat curah hujan tinggi menenggelamkan sejumlah wilayah di ibukota Jakarta. Banjir terjadi sejak Jumat lalu, dan sampai hari Minggu (21/02/2021) sore, sejumlah kawasan pemukiman masih terendam.

Selain menghambat kegiatan warga, banjir kali menimbulkan kerugian bagi korban yang rumahnya tenggelam dan diantara masih mengungsi di berbagai tempat.

Banjir kali ini merupakan yang terparah diawlal tahun 2021, bahkan lebih parah dibandingkan banjir tahun 2020 lalu. Lima orang dinyatakan meninggal dunia, dan empat diantaranya adalah anak-anak.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, korban meninggal itu terjadi Sabtu kemarin. Menurut Anies, lima orang yang tewas itu, empat korban adalah anak-anak.

Baca juga:  Polisi Larangan Relawan Banjir Gunakan Atribut FPI, Munarman: Itu Kegiatan Kemanusiaan

Baca juga: BMKG Prakirakan Hujan Lebat Berdampak Banjir, Lima Wilayah Masuk Kategori Siaga, Sumsel Waspada

"Ada korban meninggal jumlahnya lima orang. Empat dari lima orang ini adalah anak-anak usia 7 tahun, 11 tahun, 13 tahun," kata Anies seperti dikutip Kompas.tv, Minggu (21/02/2021).

Keempat anak yang tewas itu, menurut Anies, akibat kelalaian orang tua mengawasi anaknya yang bermain di genangan banjir.

"Mereka meninggal saat bermain di air. Kemudian ada arus, ada yang terpeleset dan lain-lain," kata Anies.

Dalam kesempatan meninjau pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, Anies menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal.

Sampai Minggu sore, sejumlah lokasi masih terendam banjir, dan belum air surut sejak hujan lebat sejak Jumat dan Sabtu dinihari lalu.

Baca juga: CABUTI Semua Atributnya, Polisi Bubarkan Relawan Banjir FPI, Ganti Kaos Biasa

Peringatan waspada banjir kali ini, sebelumnya telah disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Diperkirakan, hari ini instensitas curah hujan menurun, warga Jakarta harus tetap waspada.

BMKG memperkirakan, tiga hari ke depan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya potensi hujan masih tinggi. Ancaman banjir masih menghantui warga Jakarta. Selain itu,  ancaman banjir datang dari kiriman sejumlah hulu sungai yang melintasi wilayah Jakarta.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Minggu pagi, merilis perkembangan terbaru tinggi muka air di beberapa pintu air menuju Jakarta.

Akun Twitter @BPBDJakarta, meninformasikan bahwa Pintu Air Angke Hulu, wilayah Barat, berstatus awas atau Siaga-1. Data yang diunggah pukul 06.26 WIB itu, sebagai pembaruan informasi kondisi sungai.

Sedangkan Sunter Hulu ketinggian permukaan air tercatat 250 sentimeter, dalam Status Siaga-II.  Pintu air lainnya Karet, Pasar Ikan, dan Cipinang Hulu berstatus Siaga-3. Sementara pintu air Katulampa (Bogor), Depok, Manggarai (Jakarta Pusat), Krukut Hulu, Pesanggrahan, Waduk Pluit, dan Pulogadung berstatus normal.

BPBD DKI Jakarta memberikan peringatan antisipasi banjir kiriman ke Pulogadung dan wilayah yang dialiri sungai. "Waspada kurang lebih 4,5 jam ke depan air akan sampai di Pintu Air Pulogadung," tulis @BPBDJakarta.

Banjir yang melanda Jakarta sejka Jumat lalu, dan kemarin kondisi banjir semakin parah setelah curah hujan turun sejka Jumat malam sampai Sabtu pagi. Kawasan yang terendam banjir meluas, bahkan Jalan jenderal Sudirman, jalan utama yang memberlah ibukota dari Utara ke Selatan,  terendam. *****

Sumber: KompasTV, judul "anies-ada-5-orang-korban-tewas-karena-banjir-kemarin"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved