Teror KKB Papua
YONIF 400 Tembak Mati 3 Inisiator Perang Terbuka KKB Papua, Gagal Rampas Senjata Aparat
anius Bagau dan Januarius Sani keduanya turut menandatangani surat pernyataan perang kepada TNI Polri yang beberapa waktu yang lalu.
"Dipastikan ketiganya merupakan anggota dari KKB yang selama ini sering melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan di Sugapa," sambung Suriastawa.
Ia menyebut, selain Janius Bagau identitas dua anggota KKB lain yang tewas adalah Januarius Sani dan Justinus Bagau.
"Janius Bagau dan Januarius Sani keduanya turut menandatangani surat pernyataan perang kepada TNI Polri yang beberapa waktu yang lalu," kata Suriastawa.
Sebelumnya, Prada Ginanjar, anggota Satgas Raider 400, gugur dalam baku tembak antara TNI dan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021) pagi.
Jenazah almarhum telah dievakuasi dari Intan Jaya ke Mimika.
"Jenazah sudah dievakuasi ke Mimika sekitar pukul 09.30 WIT sudah sampai di Brigif," ujar Asops Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin seperti dilansir Serambinews.com dari Kompas.com.
Prada Ginanjar terkena tembakan pada bagian perut dan gugur ketika dievakuasi.
Diketahui, pada Senin pagi, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono sedang melakukan kunjungan ke Sugapa Intan Jaya.
Korban Prada Ginanjar dievakuasi ke Mimika menggunakan helikopter yang mengangkut Pangdam ke Sugapa.
Suswatyo membantah informasi mengenai ada anggota TNI lain yang menjadi korban dalam kontak senjata tersebut.
Suswatyo mengaku belum bisa memberikan informasi lebih detail mengenai kronologi kejadian.
"Korban satu, tidak ada yang luka. Lokasi kejadian di Sugapa di Intan Jaya, mereka terlibat kontak senjata," kata Suswatyo.
Selain Prada Ginanjar, seorang anggota TNI, Praka Hendra Sipayung juga menjadi korban setelah mengalami luka tembak pada Jumat (12/2/2021).
Kejadian tersebut terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa.
"Kejadian jam 15.15 WIT, dia (korban) sama temannya," ujar Dandim 1705/Nabire, Letkol Inf Benny Wahyudi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (12/2/2021) seperti dilansir Serambinews dari Kompas.com.