'Sesudah Lakukan Kayak Gitu, Saya Lari', Pengakuan Pembunuh Pacar yang Ditusuk dengan Bambu
Weni Tania seorang gadis yang ditemukan meninggal dunia, dengan kondisi jasadnya tertusuk bambu, akhirnya terungkap.
"'Gimana kalau saya selingkuh', ia menjawab, 'ya terserah kamu aja, tapi sama saya terus dipertahankan hubungannya'," kata Dani menirukan jawaban Weni Tania.
Setelah pertemuan itu, Dani mengajak Weni Tania pergi ke belakang PT Japfa yang jaraknya cukup jauh dari Alun-alun Wanaraja.
Saat di lokasi, Weni Tania hanya fokus pada handphone yang dipegangnya dan tidak mengajak ngobrol. Dani pun langsung emosi.
"Di atas (sungai), dicekik, dibantingkan," kata Dani.
Setelah mengetahui korban tidak bernyawa, pelaku langsung menancapkan bambu.
"Sesudah melakukan kayak gitu, saya lari," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolres Garut mengungkap motif pelaku pembunuhan Weni Tania, gadis yang mayatnya ditemukan tertusuk bambu di Kabupaten Garut karena persoalan cemburu.
"Motif pelaku ini adalah cemburu karena korban melakukan chatting dengan laki-laki lain melalui media sosial," kata Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono, Senin (8/2/2021).
Atas perbuatannya tersebut Dani diancam dengan pasal 338 KUHP atau pasal 365 KUHP dengan hukuman 15 tahun penjara.
Setelah ditemukan pada Jumat pagi, Weni Tania dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Ciloa Tengah, Sabtu (6/2/2021) sore.
Kedatangan jenazah Weni Tania (21) Sabtu (6/2/2021) sore membuat rumah duka diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat.
Jenazah Weni sebelumnya dilakukan autopsi di RS Sartika Asih Bandung.
Jenazah Weni datang dengan dibungkus kantong jenazah.
Ibunda Weni yang berada di Arab Saudi tak henti-hentinya menangis atas kepergian anaknya.
Saat ini Tribun mencoba menghubungi Ibunda Weni yang berada di Arab Saudi.