20 Hari Pasca Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Captain Afwan Berhasil Diidentifikasi

20 hari pasca jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, jenazah akhirnya berhasil diidentifikasi.

Editor: adi kurniawan
via TribunBogor
Sosok Captain Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak dan diduga jatuh. 

SRIPOKU.COM -- 20 hari pasca jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, jenazah akhirnya berhasil diidentifikasi.

Kabar ini dibenarkan oleh keponakan almarhum, Ferza Mahardika.

"Betul mas," kata Ferza Mahardika membenarkan saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (29/1/2021) petang.

Ferza mengatakan bahwa pihak keluarga baru mendapat informasi soal tersebut tadi sore.

"Sore tadi (keluarga dapat informasinya)," kata Ferza.

Jenazah Captain Afwan rencananya akan dibawa pulang ke kampung halaman keluarganya di Cibinong, Kabupaten Bogor pada Sabtu (30/1/2021) besok.

Rencananya jenazah juga akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rajeg, Cibinong.

Diketahui, rencana pemakaman ini sudah ditetapkan keluarga sejak dua pekan yang lalu.

Hal ini dikatakan oleh sahabat sekaligus tetangga dari Captain Afwan, Saeful Anwar.

Saeful yang juga di lingkungan Perumahan Bumi Cibinong Endah bertugas di bidang pemakaman ini mengatakan bahwa keluarga meminta jasad Captain Afwan dimakamkan di TPU Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

"Insya Allah di Pondok Rajeg. Kebetulan saya mendapat amanah mengurus jenazah di lingkungan sini," kata Saeful Anwar kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (13/1/2021) malam lalu.

Dia menjelaskan bahwa keluarga tidak memilih untuk memakamkan almarhum di Tangerang kampung halaman Captain Afwan.

"Kalau ketemu misalkan tubuhnya ketemu artinya wujudnya ada nih, saya pikir mau dimakamkan di Tangerang di keluarganya, ternyata beliau istrinya itu (meminta) di sini aja yang deket, di Pondok Rajeg," katanya. 

Baca juga: Keluarga Punya Bukti Video Buronan Kasus Judi Ditembak di Depan Anak & Istri, Dia tidak Melawan

Baca juga: Mantan Sekretaris MA Nurhadi Pukul Petugas Rutan KPK, Kasus Suap Rp70 Miliar

Baca juga: Mata Kapolres Berkaca-kaca, Jenguk Keluarga Dengan 3 Anak Cacat

Tabur Bunga

Isak tangis keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 tumpah ruah di kapal tengah lautan, lokasi jatuhnya pesawat.

Tak terkecuali keluarga Captain Afwan. Mereka mengenang tragedi Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di tengah lautan.

Setelah 13 hari mencari dan mengais puing-puing pesawat, proses pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182 pun resmi dihentikan kemarin, Kamis (21/1/2021).

Dari total 62 penumpang Sriwijaya Air, sisa 15 korban yang hingga saat ini tak ditemukan dan tak teridentifikasi.

Dua diantaranya adalah Captain Afwan hingga bocah berbaju Minnie Mouse.

Hari ini, perwakilan kelurga korban yang belum ditemukan itu mendatangi Kepualuan Seribu sambil menaiki kapal KRI Semarang.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Intens Investigasi, dari atas kapal, air mata dan isak tangis 30 perwakilan keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 mulai menetes, Jumat (22/1/2021) lalu.

Ada yang menunduk sambil berdoa.

Ada pula yang mencoba menatap laut seakan mencoba berkomunikasi dengan keluarga yang menjadi korban tragedi pada Sabtu (9/1/2021) itu.

Berkali-kali mereka mengusap matanya yang sudah bersimbah air mata.

Langit yang mendung seolah ikut merasakan kesedihan para keluarga korban Sriwijaya Air.

Di tengah momen haru yang menyelimuti geladak helikopter KRI Semarang, tampak sebagian anggota keluarga korban lainnya mencoba menguatkan saudara mereka yang tak kuasa menahan kesedihan.

Ada yang mengusap-usap kepala.

Ada yang merangkul pundak.

Ada pula yang bergegas mencari dan memberikan mereka tisu.

Tak semua keluarga korban kuat berlama-lama menatap lautan.

Sebagian bergegas untuk kembali ke tenda di atas geladak helikopter tersebut sambil menahan tangis seakan lautan luas hendak mengalir melalui kedua mata mereka.

Sambil menahan tangisnya, keluarga Captain Afwan dan 15 korban lainnya pun menaburkan bunga ke lautan.

Bunga-bunga warna warni, mulai dari merah, kuning, putih mulai terlihat mengapung di atas lautan.

"Cuma bisa tabur bunga," ucap salah satu keluarga Captain Afwan sambil menangis.

Ketika ditanya lebih lanjut oleh wartawan, keluarga Captain Afwan enggan berbicara banyak karena masih terlihat sedih dan menitikkan air mata.

Lagu Anneth, Mungkin Hari Ini, Esok atau Nanti pun seolah menggambarkan duka keluarga korban.

"Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Berjuta memori yang terpatrI
Dalam hati ini

Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski kumasih harapkanmu,"

Di laut, tampak sebuah balon berwarna merah yang dikelilingi sejumlah kapal kecil.

Petugas bilang, balon merah tersebut merupakan titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 lalu.

"Ini lokasi jatuhnya pesawat," ucap petugas.

Setelah sekira setengah jam, acara tabur bunga selesai.

Kemudian, perwakilan dari Swirijaya Air yang mengenakan seragam tampak memimpin doa.

Daftar 47 korban Sriwijaya Air yang Sudah Teridentifikasi, Jasad Captain Afwan Tak Ditemukan

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali mengidentifikasi 4 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Kamis (21/1/2021).

“Tim berhasil mengidentifikasi 4 korban pada hari ini, sehingga korban yang berhasil diidentifikasi sebanyak 47,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/1/2021).

Dari 47 korban yang telah teridentifikasi, 35 jenazah di antaranya telah diserahkan kepada pihak keluarga.

Sementara itu, Jasa Raharja telah memberikan santunan kepada 39 ahli waris korban.

"Dari 43 jenazah yang sudah teridentifikasi sampai pada tanggal 20 (Januari) kemarin, Jasa Raharja telah menyelesaikan atau menyerahkan santunan kepada 39 ahli waris korban," kata Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo sebagaimana dilaporkan Kompas TV.

Berikut daftar korban Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi:

Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air, teridentifikasi 11 Januari 2021

Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM , teridentifikasi 12 Januari 2021

Khasanah (50), teridentifikasi 12 Januari 2021

Asy Habul Yamin (36), teridentifikasi 12 Januari 2021

Indah Halimah Putri (26), teridentifikasi 13 Januari 2021

Agus Minarni (47), teridentifikasi 13 Januari 2021

Ricko Mahulette (32), teridentifikasi 14 Januari 2021

Ihsan Adhlan Hakim (33), teridentifikasi 14 Januari 2021

Supianto (37), teridentifikasi 14 Januari 2021

Pipit Supiyono (23), teridentifikasi 14 Januari 2021

Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 14 Januari 2021

Yohanes Suherdi (37), teridentifikasi 14 Januari 2021

Toni Ismail (59), teridentifikasi 15 Januari 2021

Dinda Amelia (15), teridentifikasi 15 Januari 2021

Isti Yudha Prastika (34), teridentifikasi 15 Januari 2021

Putri Wahyuni (25), teridentifikasi 15 Januari 2021

Rahmawati (59), teridentifikasi 15 Januari 2021

Arneta Fauziah, teridentifikasi 16 Januari 2021

Arifin Ilyas (26), teridentifikasi 16 Januari 2021

Makrufatul Yeti Srianingsih (30), teridentifikasi 16 Januari 2021

Beben Sopian (58), teridentifikasi 16 Januari 2021

Nelly (49), teridentifikasi 16 Januari 2021

Rizky Wahyudi (26), teridentifikasi 16 Januari 2021

Rosi Wahyuni (51), teridentifikasi 16 Januari 2021

Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, teridentifikasi 17 Januari 2021

Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 17 Januari 2021

Iu Iskandar (52), teridentifikasi 17 Januari 2021

Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air, teridentifikasi 17 Januari 2021

Satu korban tidak disebutkan namanya, teridentifikasi 17 Januari 2021

Didik Gunardi (49), pramugara NAM Air, teridentifikasi 18 Januari 2021

Athar Rizki Riawan (8), teridentifikasi 18 Januari 2021

Gita Lestari (36), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 18 Januari 2021

Fathima Ashalina (2), teridentifikasi 18 Januari 2021

Rahmania Ekananda (39), teridentifikasi 18 Januari 2021

Kolisun (37), teridentifikasi 19 Januari 2021

Grislend Gloria Natalies (28), teridentifikasi 19 Januari 2021

Faisal Rahman (30), teridentifikasi 19 Januari 2021

Andi Syifa Kamila (26), teridentifikasi 19 Januari 2021

Shinta (23), teridentifikasi 19 Januari 2021

Mulyadi (39), teridentifikasi 19 Januari 2021

Yulian Andhika, teridentifikasi 20 Januari 2021

Ratih Windania, teridentifikasi 20 Januari 2021

Teofilius Ura, teridentifikasi 20 Januari 2021

Sevia Daro (24), teridentifikasi 21 Januari 2021

Angga Fernanda Afrion (27), teridentifikasi 21 Januari 2021

Rion Yogatama (29), teridentifikasi 21 Januari 2021

Rusni (44), teridentifikasi 21 Januari 2021

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved