UJI KLINIS Ungkap 7 dari 1.820 Penerima Vaksin di Bandung Positif Covid-19, Dokter Sebut 3 Sebabnya
Hasil uji klinis dimana ada kenyataan bahwa setelah mendapatkan vaksin, orang tersebut harus tetap hati-hati.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Fakta Uji Klinis Ungkap 7 dari 1.820 Penerima Vaksin di Bandung Positif Covid-19.
Kabar mengejutkan ini, membuat Tim Dokter Sebut 3 Sebabnya, penjelasan ini disampaikan langsung oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PHPI) Erlina Burhan.
Hasil uji klinis dimana ada kenyataan bahwa setelah mendapatkan vaksin, orang tersebut harus tetap hati-hati.
Bahkan disarankan, meski sudah menjalani vaksin tetaplah harus waspada.
Sebab, hingga kini belum diketahui, kapan wabah atau pandemi Covid-19 ini berlangsung, padahal vaksin sudah ditemukan.

Maka itu, Ketua Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnadi Rusmil pun angkat bicara.
Menurut dia, hasil uji klinis ini tak main-main, karena itu dia tetap mengimbau jika protokol kesehatan tetap menunjang kondisi fisik agar tetap kuat dan prima.
Terkait dengan kondisi di era kekinian di mana aktivitas tinggi, sementara Pandemi Covid-19 terus mengintai, maka vaksin memang sangat dibutuhkan untuk memperkuat tubuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Lantas mengapa 7 orang ini positif Covid-19 maka ada 3 sebab mengapa mereka bisan tertuluar.
Berikut ini, penjelasan dari tim dokter dan Ketua uji klinis sebagaimana dilansir dari Kompas.com:

1. Daya Tahan Tubuh Rendah
Ketua Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnadi Rusmil mengatakan, terdapat tujuh orang yang terjangkit Covid-19 usai disuntikan vaksin.
Jumlah tujuh orang itu termasuk dalam bagian 1.820 peserta uji klinis vaksin Sinovac di Bandung.
"Dari 1.820 yang positif tujuh. Nah itu oleh karena mungkin daya tahan rendah," kata Kusnadi dalam konferensi persnya, Sabtu (23/1/2021).