PHRI Ungkap Kondisi Terkini Perhotelan di Palembang: Hotel Sudah Patuh, Restorannya yang Susah Nurut
"Untuk sekarang kita belum bisa membuat acara apa-apa, karena masih pandemi. Tetapi pormosi terus kita kebut," kata Herlan.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sektor perhotelan di Palembang perlahan tapi pasti mulai kembali bergairah.
Terhitung, sejak Agustus hingga akhir tahun 2020, tingkat hunian hotel di Kota Pempek berangsur-angsur naik hingga 50 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Aspiudin, mengungkapkan, selama pandemi Covid-19, bisnis perhotelan sempat terpuruk karena tingkat hunian yang turun drastis.
Bahkan beberapa hotel di Palembang sempat mati suri selama sekitar empat bulan karena penghuni hotel yang minim.
Baca juga: Tak Jalani Wajib Lapor, Gisel Akui Lagi Isolasi Mandiri, Sempat Kontak dengan Orang Positif Corona
Namun, bisnis di sektor tersebut saat ini mulai bangkit dan berusaha mencapai kondisi operasional yang terbaik dengan menerapkan protokol kesehatan dan melalui sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE).
"Sekarang tingkat hunian hotel perlahan mulai naik lagi sampai akhir tahun sekitar 50 persen.
Apalagi seluruh hotel rata-rata telah menerapkan prokes melalui sertifikasi CHSE," katanya, Kamis (21/1/2021).
Kendati hunian hotel berangsur naik, Herlan meminta kepada pengelola hotel agar konsisten menerapkan protokol kesehatan.
Dalam penerapan protokol CHSE, pengelola hotel juga harus terus memastikan fasilitas prokes tersedia secara maksimal.
Misalnya tempat cuci tangan dengan air, sabun yang selalu tersedia hingga pengecekan suhu tubuh terhadap pengunjung.
Baca juga: Saat Warga Palembang Mandi Air Kuning Berkarat, Belum Nikmati Air Bersih PDAM, Warga : Sampai Bosan
"Untuk sekarang kita belum bisa membuat acara apa-apa, karena masih pandemi.
Tetapi pormosi terus kita kebut hingga okupansi hotel terus mengalami kenaikan," jelas Pria yang akrab disapa Babe ini.
Tak hanya hotel, sektor restoran diakui Babe juga mengalami peningkatan pengunjung.
Akan tetapi, para pengunjung di restoran cenderung abai terhadap protokol kesehatan.