Berita Palembang

Nomorsatukan Keselamatan, Nelayan di Sumsel Sementara Tunda Berlayar ke Selat Bangka & Laut Natuna

Para nelayan Sumsel untuk sementara ini terpaksa menunda perjalanan untuk melaut ke perairan Selat Bangka dan Laut Natuna

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
sripoku.com/rere
Nelayan di Desa Sungsang sedang memperbaiki jala yang biasa mereka gunakan untuk mencari ikan. 

Laporan wartawan Sripoku.com,  Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Cuaca ekstrim di musim penghujan yang tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia saat ini membuat para nelayan Sumsel terpaksa menunda perjalanan untuk melaut ke perairan Selat Bangka dan Laut Natuna

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatra Selatan, Widada Sukrisna, menjelaskan saat ini faktor cuaca ekstrim membuat para nelayan di Sumsel kesulitan untuk berlayar menangkap ikan.

Selama ini wilayah jelajah nelayan Sumsel yang menggunakan kapal dengan kapasitas 10 Gross Ton (GT) mencari ikan hingga perairan Selat Bangka dan Laut Natuna. 

Baca juga: Dampak dari 2 Kepala Dinas di Lubuklinggau Terjangkit Covid-19, Polres Bakal Lebih Tegas

Dengan adanya cuaca ekstrim, secara otomatis para nelayan terpaksa menghentikan sementara aktivitas melaut karena khawatir terkena gelombang tinggi. 

"Saat ini gelombang laut tengah tinggi karena cuaca ekstrem, rata-rata para nelayan memilih berhenti melaut karena khawatir dengan kondisi gelombang tinggi," katanya, Rabu (20/1/2021)

Menurut Widada, faktor cuaca menjadi dominan penghalang nelayan mencari ikan sampai ke laut.

Kondisi tersebut memang sering terjadi saat puncak musim hujan seperti di awal tahun.

Para nelayan biasanya memilih mengisi waktu untuk memperbaiki jaring dan perahu. 

Diakuinya, seiring waktu, kondisi ombak akan mulai membaik. Saat itulah para nelayan yang membawa kapal dengan kapal kapasitas di atas 10 GT akan kembali melaut.

Baca juga: Fakta-fakta Film Stand By Me Doraemon 2 Tayang di Bioskop Februari 2021, Nobita dan Shizuka Menikah

Sedangkan untuk nelayan yang memiliki kapal dengan kapasitas 5 GT ke bawah masih tetap melakukan penangkapan ikan.

Hanya saja mereka mempersempit operasi penangkapan ikan di pesisir pantai Timur OKI

"Siklusnya memang seperti itu,  saat cuaca sudah mulai membaik seluruh peralatan mereka pun sudah siap.

Tetapi masih ada yang beroperasi yakni, kapal-kapal kecil saja atau kapal bagan yang berada tak jauh dari garis pantai," ungkap Widada. 

Kendati para nelayan berhenti sementara melaut, namun Widada mengklaim pasokan ikan laut untuk kebutuhan masyarakat Sumsel dipastikan aman.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved