'Dalam Kepungan' DEmonstran Bersenjata Presiden JOE BIDEN Batalkan Larangan Masuk Warga Muslim ke AS
Banyak keputusan-keputusan kontroversial semasa Donald Trump menjadi presiden, terutama yang berkaitan dengan umat muslim dunia.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Meski dalam tekanan dan ' Dalam Kepungan ' Demonstran Bersenjata, Presiden Joe Biden tetap tegas mengokresi dan membatalkan beberapa kebijakan Donald Trump yang dianggap keliru.
Kabar ini sudah beredar, meski Joe Biden dan Wakilnya baru dilantik pada Rabu (20/1/2021).
Banyak keputusan-keputusan kontroversial semasa Donald Trump menjadi presiden, terutama yang berkaitan dengan umat muslim dunia.
Sebab, Joe Biden yang dikenal sebagai pentolan dari partai Demokrat ini, memang lebih cenderung dekat dengan rakyat kecil.
Selain itu ciri khas Partai Demokrat yang memang dekat dengan rakyat tak mampu, membuat Joe Biden banyak memperhatikan kehidupan berbangsa dan bernegara, dibandingkan sikap dan kebijakan Donald Trump yang cenderung berkonflik dengan banyak pihak.
Maka tak heran, meski sehari setelah pelantikannya, banyak terjadi aksi demonstrasi dari Demontran Bersenjata di beberapa negara bagian, Joe Biden tetap konsentrasi melaksanakan janji-janjinya di masa kampanye.
Sementara itu kehebohan terjadi di beberapa negara bagian Amerika Serikat, sebab para demontran bersenjata memberikan ancaman-ancaman.
Meski tidak terjadi bentrok, sebab selain kehadiran demonstran bersenjata, juga datang demonstran yang menentang dan melakukan perlawanan alias pro Presiden terpilih Joe Biden.
Maka berikut ini beberapa kebijakan yang diperkirakan akan segera dilakukan oleh Presiden AS Joe Biden di hari pertama kerja atau program 100 hari kerja seperti dilansir Sripoku.com dari berbagi sumber dan kompas.com:
1. Batalkan Larangan Masuk Warga Muslim ke AS
Seperti diketahui, setelah dilantik Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, berencana mengeluarkan sejumlah perintah eksekutif.
Salah satunya adalah mengoreksi dan akan membatalkan larangan kontoversial yang dilakukan di era Donald Trum yakni, melarang beberapa negara yang mayoritas berpenduduk Muslim ke Amerika Serikat.
Nah, di hari pertamanya menjabat ini, Joe Biden akan wakilnya Kemala Haris dijadwalkan akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS pada Rabu (20/1/2021) besok, setelah memenangkan 284 suara elektoral, melampaui 270 suara yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan akan membuat beberapa kebijakan khusus.
Melansir Al Jazeera pada Minggu (17/1/2021), hal itu disampaikan Kepala staf Gedung Putih Biden yang baru, Ron Klain, dalam memo yang diedarkannya.
Pemerintahan AS yang baru disebut akan meluncurkan sejumlah perubahan kebijakan yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump, selama 10 hari pertama menjabat.
Beberapa di antaranya terkait upaya pencegahan virus corona baru, bergabung kembali dengan perjanjian perubahan iklim Paris, dan undang-undang imigrasi yang memungkinkan jutaan orang mendapatkan kewarganegaraan.
Tak lama setelah menjabat pada 2017, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang wisatawan dari tujuh negara mayoritas Muslim memasuki Amerika Serikat.
Namun, perintah itu dibuat ulang beberapa kali di tengah gugatan hukum dan versinya dikuatkan oleh Mahkamah Agung pada 2018.
Para pengamat mengatakan larangan tersebut dapat dengan mudah dibatalkan. Pasalnya aturan itu dikeluarkan dengan perintah eksekutif dan pernyataan resmi presiden (presidential proclamation).
2. Hilang Rasa Kebencian
Namun, tuntutan hukum dari lawan konservatif dapat menunda proses tersebut.
Biden pada Oktober mengatakan sebagai presiden dia akan bekerja sama dengan masyarakat AS untuk menghancurkan ‘racun kebencian’ dalam masyarakat.
Dia juga berjanji menghormati kontribusi dan ide setiap warga negara.
“Pemerintahan saya akan terlihat seperti Amerika, dengan warga Muslim Amerika melayani di setiap tingkatan,” katanya.
Perubahan lain termasuk perpanjangan batas waktu terkait pandemi.
Yaitu terkait penggusuran dan pembayaran pinjaman siswa, penerapan mandat masker di properti federal, dan perjalanan antarnegara.
3. Menyatukan Anak Imigran
Pemerintahan Biden juga menyiapkan solusi untuk menyatukan kembali anak-anak imigran yang terpisah dari keluarga mereka.
Biden berencana untuk mengajukan undang-undang baru untuk menyediakan naturalisasi kepada 11 juta orang tidak berdokumen yang saat ini tinggal di negara itu.
4. Vaksin 100 Juta ORang
Dalam 100 hari pertamanya menjabat, dia juga berjanji memvaksinasi 100 juta orang Biden sebelumnya mengumumkan akan mendorong Kongres menyetujui paket stimulus 1,9 miliar dollar (Rp 26,6 triliun),untuk mengatasi kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh virus corona.
===
Demonstran bersenjata
Gedung DPRD di beberapa negara bagian di Amerika Serikat didatangi oleh sekelompok kecil demonstran bersenjata pada Minggu (17/1/2021).
Beruntungnya, aksi tersebut tidak berujung kekerasan, meski para demonstran ini membawa senjata api.
Di Columbus, Ohio, sekitar 50 pendukung Presiden AS Donald Trump membawa bendera ‘Kebebasan atau Kematian’ ke Gedund DPRD sekitar pukul 11.00 waktu setempat, menurut USA Today.
Di antara mereka, ada yang membawa senapan serbu dan beberapa senjata api jenis lainnya sebagaimana dilansir dari New York Post.
Kelompok itu bertemu dengan kelompok yang menentang demonstrasi.
Setidaknya, satu dari mereka membawa bendera Black Lives Matter, menurut outlet lokal WBNS.
Namun demikian, tidak ada aksi kekerasan atau penangkapan yang dilaporkan. Sebagian besar demonstran telah pergi pukul 14.30 waktu setempat.
Milisi Sayap Kanan
Sementara itu, sekitar 321 kilometer jauhnya, di Lansing, Michigan, beberapa demonstran yang membawa senjata juga tampak di sana.
Kelompok tersebut berafiliasi dengan berbagai milisi sayap kanan berkumpul di luar Gedung DPRD, menurut The Detroit Free Press.
Bila dibandingkan dengan Ohio, kehadiran demonstran tersebut terbilang kecil. Pasalnya, jumlah demonstran bersenjata di sana hanya sekitar 20 orang.
Pukul 16.00 waktu setempat, tidak ada laporan tentang aksi kekerasan atau penangkapan. Polisi yang berjaga lantas mengemasi perlengkapan anti-huruhara mereka, menurut The Detroit Free Press.
Sementara di Gedung Capitol Texas, sekitar 100 pengunjuk rasa muncul. Salah satu pengunjuk rasa yang membawa senapan AR-15 justru mengutuk mereka yang menyerbu Capitol Hill di Washington DC.
“Yang harus kita lakukan hari ini adalah berdiskusi, berkumpul, dan membangun jaringan. Dan itu meledak dan dipelintir sepenuhnya di luar proporsinya,” kata salah satu pengunjuk rasa, Ben Hawk.
Di Ibu Kota Oregon, Salem, sekitar selusin pria berbaju hitam, beberapa dengan kemeja Hawaii, berdiri di luar Gedung DPRD dengan senjata laras panjang, Oregonian melaporkan.
Sebelumnya, FBI telah mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan kerusuhan di beberapa ibu kota negara bagian pekan lalu setelah penyerbuan Capitol Hill pada 6 Januari.
Beberapa ibu kota negara bagian dan Washington DC telah meminta Garda Nasional untuk meningkatkan keamanan menjelang pelantikan Joe Biden pada Rabu besok.(kompas.com)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Biden Cabut Larangan Masuk Warga Muslim, Pada Hari Pertama Jadi Presiden Amerika Serikat, https://aceh.tribunnews.com/2021/01/19/biden-cabut-larangan-masuk-warga-muslim-pada-hari-pertama-jadi-presiden-amerika-serikat?page=2
Editor: bakri
Sebagian terbit di Kompas.com


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											