Berita Palembang
Ungkap Kasus Pembunuhan, Pidum Polrestabes Palembang dan Jatanras Polda Sumsel Dapat Penghargaan
Penghargaan ini diberikan langsung oleh kepada Dirkrimum Polda Sumsel, Kasubdit Jatanras dan Kasat Reskrim Polrestabes, Palembang.
Penulis: Andi Wijaya | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Andi Wijaya
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setelah berhasil melakukan ungkap kasus pembunuhan yang korbannya seorang wanita di salah satu hotel kawasan Dempo Palembang, petugas yang menangkap pelakunya yakni Agus Saputra mendapatkan penghargaan.
Unit Reskrim Pidum Polrestabes, Palembang pimpinan Kasat Reskrim, Kompol Edi Rahmat Mulyana, Kanit Pidum, AKP Robert Siombing dan Unit 1 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel, Pimpinan Dirkrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Kombes Pol Hisar Siallagan SIK dan Kasubdit Jatanras, AKBP Suryadi, mendapatkan penghargaan langsung dari Kapolda Sumsel Pol Irjen. Pol Eko Indra Heri, Senin (18/1/2021).
Penghargaan ini diberikan langsung oleh kepada Dirkrimum Polda Sumsel, Kasubdit Jatanras dan Kasat Reskrim Polrestabes, Palembang.
"Benar hari ini kita mendapatkan penghargaan langsung dari Kapolda Sumsel terkait, ungkap kasus pembunuhan atas korban Yuliani," ungkap AKBP Suryadi didampingi Kasat Reskrim Kompol Edi Rahmat Mulyana.
Ditempat yang sama, Kanit Pidum Polrestabes, Palembang, AKP Robert Siombing mengatakan banyak terima kasih dengan Bapak Kapolda Sumael atas penghargaan ini.
"Jelas penghargan yang diberikan ini bentuk untuk penyemangat kami dalam ungkap ungkap kasus," ungkap tersenyum.
Diberitakan sebelumnya, Jajaran Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang berhasil mengamankan pelaku pembunuhan terhadap korban Yuliana (25), janda dua anak, di kamar Hotel Rio, Palembang.
Tersangka, yakni Agus Saputra (24) yang tinggal di Jalan Rimba Kemuning, Kecamatan Kemuning, Palembang.
Pada saat dilakukan penangkapan, tersangka mencoba melawan petugas hingga akhirnya terpaksa diberikan tindakan tegas dan terukur di kakinya.
Saat diamankan oleh pihak kepolisian, tersangka hanya tertunduk sambil menahan sakit akibat peluru yang bersarang di kedua kakinya.
Baca juga: Keluarga Yuliana Akui tidak Mengenali Pria yang Ditangkap Polisi: Hukum Saja Seberat-beratnya Pak!
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra, mengatakan bahwa pelaku yang tinggal di sebuah bedeng tersebut merupakan pelanggan korban yang bertemu melalui aplikasi Michat.
Korban diminta untuk melayani korban di lokasi kejadian selama tiga jam.
Motif dari pembunuhan itu dilatar belakangi oleh kekesalan tersangka terhadap korban.
"Tersangka ini kesal bahwasannya perjanjian kencan antara pelaku dan korban tidak sesuai dengan harapannya.
Yang mana dari perjanjian awal, pelaku dan korban membuat perjanjian untuk melakukan kencan selama tiga jam," kata Irvan, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: 2 MinGGU Jadi Misteri, Akhirnya Teka-teki Pembunuh Yuliana di Hotel Terbongkar: Peluru Tembus Paha
Namun, pada saat berkencan, tersangka tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan perjanjian awal.
Dari situ, tersangka kesal hingga akhirnya nekat melakukan tindakan menghilangkan nyawa korban.
Tak banyak yang disampaikan oleh Kapolrestabes Palembang. Tersangka sendiri rencananya akan akan dibawa ke Polrestabes Palembang untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
"Kami mengimbau kepada warga Palembang untuk selalu waspada mengingat kejahatan selalu ada di sekitar kita," tutup Irvan.
Akibat kejadian tersangka terancam pasal 365 Jo 338 KUHP dengan ancaman kurungan diatas 15 tahun penjara.
Baca juga: Bertubuh Gemuk & Berkulit Putih, Pembunuh Yuliana tak Berkutik di Depan Tim Katim Heri Gondrong
Kematian Yuliana (25) di Hotel Rio pada Selasa (5/1/2021) lalu menyisakan luka mendalam bagi keluarga.
Korban pergi ke alam sana dengan meninggalkan dua anak yang masih sangat belia, si sulung berusia delapan tahun, sementara adiknya empat tahun.

Pada Senin (11/1/2021), tampak keduanya sedang disuapi makan oleh nenek.
Anak sulung mendiang Yuliana duduk di bangku kelas 3 SD dan selama ini tinggal bersama ayahnya di Bangka, dan adiknya belum sekolah dan selama ini tinggal bersama ibunya yang kini telah tiada.
Kakak perempuan Yuliana, Putri Agustina (28), ditemui di rumah duka mengatakan, ia dan keluarganya berharap agar pelaku cepat tertangkap.
Baca juga: Kesal Akan Layanan Yuliana, Terkuak Motif Pria Bertubuh Gemuk Habisi Nyawa Ibu Muda di Hotel Rio
"Semoga pelaku tertangkap dan dapat bertanggung jawab dan di hukum seberat-beratnya sesuai perbuatannya," ujar Putri, Senin (11/1/2021).
Ia menjelaskan, tidak mengenali siapa pelaku.
"Dari rekaman CCTV terlihat seorang laki-laki gemuk keluar dari kamar tersebut.
Diduga dia pelakunya, dan saat bertanya kepada teman-teman Yuliana, mereka tidak mengenai pelaku," jelasnya.
Diketahui Yuliana merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
"Sebenarnya dia anak kembar, namun kembarannya yang bernama Yuliani meninggal beberapa bulan setelah mereka lahir," ungkapnya.
Sementara itu Hamidah (50) ibu dari Yuliana berharap agar pelaku pembuh anaknya segera tertangkap.
"Sedih melihat dua anaknya kehilangan ibu yang mereka sayangi, terkadang anaknya menanyai ibunya namun selalu kami alihkan dengan kata lain.
Kami benar-benar tidak terima dan berharap pelaku tertangkap," tutupnya.

Sehari pasca kematian Yuliana, sejumlah misteri masih menyelimuti tewasnya janda muda.
Ibu dua anak ditemukan tak bernyawa di kamar 625 Hotel Rio di Kelurahan 9 Ilir Palembang, Selasa (5/1) sekira pukul 22.42 WIB.
Diduga pelaku yakni pria, menjadi tamu terakhir Yulia malam itu.
Pria itu sempat memesan Yulia melalui Michat.
Ternyata komunikasi di aplikasi itu hilang.
Sebab ponsel yang digunakan saat transaksi itu, sudah direstart oleh dua pria teman dari Yulia.
Pegawai hotel pun mengaku sempat berpapasan dengan pria yang dimaksud, sebelum Yuliana ditemukan tewas.
Namun pria itu hingga kini belum terungkap.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, tangan Yuliana saat ditemukan tewas dalam kondisi terikat.
Namun, saat polisi tiba di kamar hotel ternyata ikatan tangan korban sudah dilepaskan.
Ikatan tangan tersebut dilepaskan oleh teman korban yakni Angga dan Wahyu.
Dari keterangan Wahyu dan Angga, mereka berdua yang merupakan teman korban bertugas mencarikan tamu untuk korban.
Saat kejadian, tamu yang datang ke hotel berasal dari Angga melalui aplikasi MiChat.
Sebelum kejadian, pada saat datang dan masuk ke kamar dan bertemu Yuliana, Angga dan Wahyu sempat keluar hotel untuk membeli nasi.
Usai mereka membeli nasi kembali ke lobi hotel. Namun Wahyu dan Angga curiga karena Yuliana bersama tamunya terlalu lama.
Akhirnya Angga memutuskan untuk mendatangi kamar korban. Sesampainya di kamar korban, Angga melihat kamar korban tidak terkunci dan pintu sedikit terbuka.
Saat masuk, melihat korban sudah tidak bernyawa dengan mengalami luka di bagian wajah dan tangan terikat. Sedangkan, tamu yang sempat bersama korban sudah tidak berada lagi di dalam kamar.
Mengetahui hal tersebut, Angga memanggil pegawai hotel untuk memberi tahu bila teman mereka sudah tewas.
Polisi Bentuk Tim
Satreskrim Polrestabes Palembang membentuk tim untuk memburu pelaku pembunuhan terhadap Yuliana (25) janda dua anak yang tewas di Hotel Rio, Palembang.
Dikatakan Kasatreskrim Polrestabes Palembang, Kompol Edi Rahmat Mulyana, Polrestabes Palembang sudah membentuk tim untuk memburu pelaku pembunuhan Yuliana di kamar hotel 625 pada Selasa (5/1/2021) sekira pukul 22.45 WIB.
"Tim sudah dibentuk dan sudah bergerak untuk mengejar pelaku," kata Kompol Edi, Kamis (7/1/2021).
Bukti-bukti pun terus dikumpulkan oleh pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan agar kasus pembunuhan yang merupakan kasus menonjol di awal tahun 2021 ini bisa terungkap.
Selain itu juga, penyidik masih memeriksa beberapa saksi untuk mengetahui ciri-ciri pelaku pembunuhan terhadap Yuliana.
Mengenai ciri-ciri pelaku yang diketahui sempat berpapasan dengan saksi, dikatakan Edi pihaknya masih melakukan pendalaman.
Sementara itu, kedua rekan korban yang bertugas sebagai mencarikan tamu untuk korban, masih terus dilakukan pemeriksaan.
"Sekarang semuanya masih dalam penyelidikan. Kami mohon doanya, semoga kasus ini segera terungkap dan pelaku bisa cepat kami tangkap," kata Edi.