Berita Muratara

Den Tinggalkan 10 Anak, Tangis Keluarga Pecah di Pemakaman, 'Ya Allah Kejamnya'

Kepala keluarga itu, ditemukan sudah tak bernyawa di depan pintu pondoknya, Kamis (14/1/2021).

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Rahmat Aizullah
Tangis keluarga Den pecah melepas kepergian ayah mereka di pemakaman, Jumat (15/1/2021) 

SRIPOKU.COM, MURATARA -  Duka tengah di alami keluarga Ardeni alias Den (50).

Kepala keluarga itu, ditemukan sudah tak bernyawa di depan pintu pondoknya, Kamis (14/1/2021).

Membuat luka keluarga semakin dalam, pelaku yang menghilangkan nyawa Den tak lain diduga keponakannya sendiri berinisial AX.

Kini jenazah Den telah dimakamkan, Jumat (15/1/2021).

Namun kesedihan tak kunjung usai dari keluarga almarhum.

Den diketahui meninggalkan 10 orang anak.

Satu diantara anak masih di bawah umur.

Peristiwa nahas itu terjadi di Desa Jadi Mulya 1, Kecamatan Nibung, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel).

Ardeni, warga Desa Karang Dapo 1, Kecamatan Karang Dapo ini dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat, Jumat (15/1/2021) siang.

Setelah korban dikebumikan, sebagian warga pulang namun keluarga korban tetap di pemakaman.

Mereka membaca Surah Yasin dan doa bersama di samping makam korban.

Istri dan anak-anak korban tak henti-hentinya menangis sambil membaca Surah Yasin.

"Ya Allah, kejam nian," tutur istri korban.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Muratara, AKP Dedi Rahmad menjelaskan kronologi pembunuhan sadis tersebut.

Korban bernama Ardeni alias Den bin M Awi (50 tahun), warga Dusun II Desa Karang Dapo I, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara.

Dedi mengungkapkan pada hari Kamis (14/1/2021) sekitar 15.00 WIB warga menemukan mayat seorang laki-laki bernama Ardeni alias Den.

Mayat Den tergeletak di muara pintu pondok yang ditempatinya di KM 4 Desa Jadi Mulya 1, Kecamatan Nibung, Kabupaten Muratara.

Saat ditemukan, mayat Den dengan posisi terlentang diselimuti sehelai kain dan kepalanya miring ke kanan.

Tubuh Den berlumuran darah dengan luka bacok di lehernya dan kepalanya nyaris putus.

Setelah melihat korban, warga kemudian memberi tahu ke pemerintah desa setempat lalu melapor ke Polsek Nibung.

Polisi belum bisa menjabarkan detik-detik pembunuhan sadis itu karena terduga pelaku belum tertangkap.

Korban Ardeni diduga dibunuh oleh keponakannya sendiri berinisial AX.

"Ini masih dugaan ya, diduga korban dibunuh oleh ponakannya sendiri, inisialnya AX," kata Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmad.

Polisi kini masih terus mencari informasi keberadaan terduga pelaku.

"Pelaku masih kita cari keberadaannya, kita harapkan pelaku segera menyerahkan diri," imbaunya.

Dedi mengungkapkan, motif dari pembunuhan sadis ini diduga dilatarbelakangi masalah warisan.

Diketahui, korban menggarap tanah hak waris milik SH yang merupakan kakak kandung korban.

Sedangkan SH adalah bapak kandung dari AX, terduga pelaku pembunuhan.

"Untuk sementara motifnya diduga masalah warisan, dimana korban ini menggarap tanah hak waris milik bapak pelaku," kata Dedi.

Polisi sudah memeriksa beberapa saksi termasuk orangtua terduga pelaku.

Alasan polisi menduga pelaku pembunuhan adalah ponakan korban karena ada saksi yang melihat.

"Ada yang melihat, dan orangtua pelaku juga sudah diperiksa," kata Dedi. (Rahmat/TS)

Baca juga: POLISI Berpangkat Aiptu Ini Jadi Orang ke 2 di Sumsel yang Donor Plasma Darah untuk Pasien Covid-19

Baca juga: Masuk Urutan Divaksin, Ariel Noah Rasakan Efek Vaksin Covid-19, 6 Jam Baru Terasa Bekas Suntikan

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved