Berita Palembang

Pengeroyok Pedagang Bakso di Bawah Jembatan Ampera Ditangkap, Polisi Buru Teman-temannya

Pelaku pengeroyokan terhadap pedagang bakso yang biasa beroperasi di bawah Jembatan Ampera berhasil diamankan polisi.

Editor: Refly Permana
sripoku.com/rere
Satu pelaku pengeroyokan pedagang bakso di bawah jembatan ampera berhasil diamankan Polsek IT 1 Palembang 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pelaku pengeroyokan terhadap pedagang bakso yang biasa beroperasi di bawah Jembatan Ampera berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Ilir Timur I, Kompol Hardiman, saat dikonfirmasi, Kamis (14/1/2021) sore.

"Betul, baru satu kita amankan atas nama Ali, sedangkan yang lain masih dalam tahap pengejaran," kata Hardiman.

Baca juga: Update Covid-19 di Pagaralam, Hasil Tracing Seorang Pejabat di Pemkot Didapat 4 Kasus Tambahan

Dikatakan Hardiman, usai diamankan satu tersangka tersebut, saat ini polisi masih mengejar pelaku lainnya yang nama-namanya sudah dikantongi oleh pihak kepolisian.

Belum diketahui pasti berapa jumlah pelaku pengeroyokan terhadap pedagang bakso yang berjualan di bawah Jembatan Ampera tersebut.

"Yang jelas, identitas pelaku sudah diketahui dan sekarang masih kita lakukan pengejaran," ungkapnya.

Sebelumnya, korban mendatangi Polsek IT I untuk dilakukan BAP oleh pihak kepolisian.

Korban berharap preman yang sering membuat rusuh dan mengganggu kenyamanan para pedagang segera ditangkap oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Jangan Diabaikan, 10 Penyakit Ditandai dengan Kelelahan, Mulai dari Anemia hingga Depresi

"Kami berharap bisa berjualan dengan tenang. Tidak ada lagi preman-preman yang membuat kami para pedagang resah," kata Ridho usai di BAP, Kamis (14/1/2020).

Seorang pengusaha bakso di Palembang, Et, merasa trauma lantaran pedagang bakso yang kerja dengannya sering diganggu preman saat berjualan di bawah Jembatan Ampera.

Padahal, dirinya sudah membayar keamanan dengan harapan pedagang bakso yang kerja dengannya bisa nyaman mencari uang.

Namun, jangankan nyaman berjualan, gerobak milik perempuan 29 tahun itu malah dirusak dan seorang pegawainya mendapat penganiayaan.

Baca juga: Video Jatanras Polda Sumsel Tangkap Owner Arisan Online, Tipu Korban Hingga Ratusan Juta

"Padahal kami sudah bayar uang keamanan kepada mereka setiap hari sebesar Rp 28 ribu per pedagang," ujar Et, Rabu (13/1/2021).

Et menjelaskan, tidak hanya itu, para preman tadi juga sering minta uang diluar uang keamanan, bahkan sering makan tidak bayar. 

"Saya awal berjualan di sana bayar kepada mereka Rp 1,8 juta dan per hari Rp 28 ribu, tapi tetap saja diganggu.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved