'Tak Lagi Pulang ke Bangka' Rizky dan Ibunya Pamit, Kisah Satu Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182

Rizky Wahyudi merpakan Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Editor: Hendra Kusuma
Sumber: Facebook/Indah Halimah Putri
Almarhum Rizki Wahyudi, konservasionis muda yang bertugas sebagai Pengendali Ekosistem Hutan di Taman Nasional Gunung Palung, Ketapang, Kalimantan Barat bersama Istri, Almarhumah Indah Halimah Putri 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Cerita satu keluarga yang tewas dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Pulau Laki Kepulauan Seribu, menjadi kisah mengharu-biru.

Banyak cerita tentang Indah Halimah Putri, salah satu warga Sungai Pinang OI Sumsel itu, sebelum mereka berangkat ke pontianak menumpang Sriwijaya Air SJ 182 Rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2021).

Rizky Wahyudi merpakan Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Bagaimana perjuangan Rizky Wahyudi yang datang jauh dari Kalimantan Barat, Ketapang datang ke Palembang untuk menjemput istrinya Indah Halimah Putri dan anaknya yang kecil, serta keponakan Nabila Anjani, kemudian terbang lagi ke Bangka menjemput ibunya Rosi Wahyuni.

Untuk diketahui, Rosi Wahyuni merupakan ibu kandung Rizky Wahyudi. Sebagai anak bungsu, Rizky sangat menyayangi ibunya. Maka itu, Rizky turut membawa sang ibu ke Kalimantan Barat itu, untuk tinggal di sana bersama istri dan anaknya.

"Rizki sejak bayi sudah ditinggalkan ayahnya, jadi dialah yang jadi tulang punggung keluarga. Mau ke Ketapang ini biar bisa tinggal sama-sama dengan ibunya, istrinya, anaknya, biar kerja di sana ada yang nemenin katanya," ucap Rapin, paman Rizky adik bungsu dari Rosi.

Maka itu, Rapin mengenang detik-detik terakhir bagaimana Rizky Wahyudi dan keluarga serta ibunya Rosi pamitan dengan keluarganya di Bangka, maklum anaknya Rizky sudah memutuskan untuk tinggal selamanya di Ketapang Kalimantan Barat.

Maklum Rizky Wahyudi yang menjadi Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat memutuskan untuk menetap di Kalbar bersama ibu dan keluarga kecilnya.

Maka itu Rizky dan Rosi serta istrinya Pamit

Satu hal yang dikenang Rapin, bahkan kalimat dan ucapan itu dia ulang-ulang. Yakni, ketika Rosi pamitan kepada keluarga besar di Bangka

"Sekarang kata-kata itu baru terkenang, ibu Rosi pernah bilang tidak akan pulang lagi ke Bangka akan tinggal di sana selamanya, kalaupun dia meninggal ia tak ingin dibawa pulang ke Bangka, minta dikuburkan di Kalimantan saja. Baru sekarang kepikir dengan kata-kata itu," sebutnya.

Kenangan tetangga Rosi juga membuat pilu, sebab Rosi dan Rizky pamit akan pergi lama bahkan tak lagi pulang ke Bangka.

"Ya Allah, baru kemarin Rosi pamit, tetangga sekaligus teman saya. Maaf Nan, ku mau pamit, besok mau pergi, mendadak ke Jakarta. Tidak jadi hari Sabtu berangkatnya. Nitip emak ku ok," ungkap Isromaini sambil menangis saat ditemui di rumahnya oleh Bangka Pos, Sabtu malam.

Rosi Sosok Ibu yang Tegar

Menurut Isromaini, Rosi merupakan sosok ibu yang tegar dan kuat meski hidup menjanda.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved