Warga Sumsel Korban Sriwijaya Air

Ada Warga Sumsel di Sriwijaya Air SJ182 yang Hilang Kontak, Gubernur HD: Belum Dapat Laporan Resmi

"Aku belum dapat laporan resmi warga Sumsel (jadi korban)," katanya selepas menghadiri pelantikan pengurus DPW PKB Sumsel di hotel Aston Palembang.

Editor: RM. Resha A.U
tribunsumsel.com/nando
Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru saat memperagakan setiap siswi nantinya akan diberikan vaksin seperti metode suntik imunisasi anak Sekolah Dasar (Disuntik pada bagian lengan kiri), Kamis (31/12/2020) siang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Gubernur Sumsel Herman Deru (HD) mengungkapkan belum mengetahui secara resmi, adanya warga Sumsel yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air Sj-182 rute Jakarta- Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu.

"Aku belum dapat laporan resmi warga Sumsel (jadi korban)," katanya selepas menghadiri pelantikan pengurus DPW PKB Sumsel di hotel Aston Palembang, Sabtu (9/1/2021) malam.

Meski begitu, ketua DPW Nasdem Sumsel ini mengungkapkan prihatin jika benar ada kecelakaan tersebut, dan mengucapkan turut berduka cita.

Baca juga: Cerita Calon Penumpang Sriwijaya Air SJ812, Awalnya Kesal Batal Terbang: Ternyata Allah Ada Rencana

"(Tentu kita berduka) Kepada seluruh keluarga pesawat Sriwijaya Air yang baru tertimpa musibah, saya secara pribadi aku menyampaikan bela sungkawa turut berduka cita sedalamnya dan keluarga ditinggalkan tetap tabah," ucapnya.

Sekedar informasi, dari puluhan penumpang pesawat yang ada di Sriwijaya Air Sj-182 yang hilang kontak, terdapat dua warga Sumsel, yairu Indah Halimah Putri yang merupakan warga asal Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir.

Kemudian, Rion Yogatama Warga Jl Kenanga II Lintas RT 5 Kelurahan Senalang Kecamatan Lubuklinggau Utara II.

Diberitakan sebelumnya, Indah Halimah Putri, diketahui menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ182.

Indah diketahui merupakan warga asal Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Sungai Pinang 2, Herman Sawiran.

Baca juga: Jemput Mertua di Bangka, Warga OI Ini Turut Menumpang Sriwijaya Air SJ182, Hilang Kontak Sekeluarga

"Iya, benar (Indah) warga Sungai Pinang 2," kata Herman saat dihubungi, Sabtu (9/1/2021) malam.

Indah diketahui terbang bersama empat orang anggota keluarga lainnya.

Keempat orang tersebut yakni suami Indah bernama Rizki Wahyudi, putra Indah bernama Arkana Nadhif, mertua Indah bernama Rosi Wahyuni dan keponakannya bernama Nabila Anjani.

"Dia (Indah) pergi sekeluarga berlima. Kalau yang tercatat warga Sungai Pinang 2 ya cuma Indah. Yang empat orang lainnya bukan," kata Herman.

Menurut Herman, berdasarkan keterangan kerabat, saat penerbangan Indah membawa sang anak berusia 3 bulan bernama Arkana Nadhif.

Baca juga: Ada Serpihan Badan, Nelayan Ungkap Kesaksian Insiden Pesawat Sriwijaya SJ 182: Ada Avtur dari Dalam

"Kasihan sekeluarga itu. Anaknya masih bayi umur 3 bulan," kata Herman.

Sebelum terbang menuju Pontianak, Indah beserta suami dan anak semata wayangnya sempat mudik ke kampung halamannya, beberapa hari lalu.

Setelah dari Sungai Pinang, ketiga orang anggota keluarga tersebut lalu terbang ke Bangka untuk menjemput Rosi Wahyuni yang merupakan mertua Indah atau ibu dari suaminya."

Mertuanya Indah tinggal di Bangka. Setelah dijemput ke Bangka, sekeluarga ini terbang ke Jakarta, lalu ke Pontianak," ungkap Herman.

Baca juga: Polri Terjunkan Penyelam Terbaik dan Armada Laut, Bersama TNI Cari Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang

Berita warga Sungai Pinang yang menumpang pesawat Sriwijaya Air, menyebar ke seluruh wilayah Sungai Pinang.

Warga pun dibuat geger dengan kabar ini dan tak menyangka terjadinya peristiwa ini.

"Ya tahu semua (kabar Indah menumpang pesawat Sriwijaya Air). Ini masih hujan deras, jadi belum bisa banyak bergerak," kata Herman.

Terpisah, Duka dan Doa Vivi berbarengan mengiringi kabar bahwa Rion Yogatama dipastikan sebagai penumpang yang masuk dalam manifest Sriwijaya Air JS 182 Rute Jakarta-Pontianak, yang jatuh di perairan di Pulau Laki Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB kemarin.

Seperti diketahui, Rion Yogatama berangkat menuju Pontianak karena ada panggilan kerja.

Baca juga: Temuan Diduga Puing Pesawat Sriwijaya SJ-182 Tiba di Posko Terpadu, Serpihan Dibungkus Kantong Mayat

Rion sebenarnya bukan penumpang Sriwijaya Air JS 182, tetapi terbang ke Jakarta naik Batik Air dan rencananya transit di Jakarta naik Nam Air.

Namun, karena datang terlambat dari Palembang, Rion Yogatama yang bekerja sebagai teknisi jaringan seluler ini, dialihkan ke Sriwijaya Air.

Semestinya Rion berangkat pukul 07.00 WIB dengan penerbangan Batik Air ke Jakarta, kemudian Transit dengan Nam Air ke Pontianak.

Baca juga: Sosok Kopilot Sriwijaya Air Diego Mamahit, Sosok Loyal dan Ramah, Kisah Cintanya Pun Begitu Romantis

"Kemudian dialihkan naik Sriwijaya Air, seharusnya berangkat pukul 07.00 WIB, jadi karena paginya telat akhirnya diganti pukul 13.00 WIB," ujarnya.

Kabar pesawat Sriwijaya Air yang ditumpangi Rion Yogatama jatuh dan dia masuk dalam manifest membuat sang istri syok, berduka dan tetap berdoa.

Sejauh ini, kediaman Rion Yogatama di Jl Kenanga II Lintas RT 5 Kelurahan Senalang Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan dipenuhi oleh pihak keluarga dan kerabat.

Sementara itu, Vivi istri korban memohon dan minta doa kepada seluruh warga Lubuklinggau agar suaminya Rion masih bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

Ia pun tak hentinya berharap agar sang suami pulang dalam keadaan selamat, dan bukan menumpang Sriwijaya Air.

"Harapan aku semoga selamat semuanya tidak terjadi apa-apalah," ungkapnya sembari mengusap air matanya ketika dibincangi awak media.

Baca juga: Satu Menit Terakhir Sriwijaya Air SJ 182, Terjun ke Laut dari Ketinggian 3.000 Meter Hancur Lebur

Diakui Vivi, dia terus berkomunikasi dengan suaminya, sejak berangkat dari Palembang, ketinggalan pesawat kemudian ada kabar menumpang Sriwijaya Air menuju pontianak.

Bahkan, jelang keberangkatan Sriwijaya Air JS182 pukul 14.00 WIB itu, Vivi menuturkan, masih berkumunikasi terakhir komunikasi via whatsapp dengan suaminya sekitar pukul 12.20 WIB, saat itu suaminya mengabarkan pesawatnya berangkat pukul 13.00 WIB.

Sang suami diperkirakan akan tiba di pontianak pukul 15.00 WIB. Makanya dia kemudian kembali mengirim whatsapp, Sekitar pukul 15.00 WIB, namun belum ada balasan hingga kini, dan hanya ceklis atau centang.

Baca juga: Rion Dijadwalkan Naik Batik Air bukan Sriwijaya Air, Vivi Berharap Suami Selamat Pasca Pesawat Jatuh

"Aku kirim pesan ceklis kemudian aku telpon tidak bisa, kemudian aku tanya teman yang satu kantor, pesawat yang berangkat dari Jakarta ke Pontianak berapa jam ternyata pejalanan dari Jakarta itu 1,5 jam," ungkapnya.

Karena belum ada kabar, maka Vivi meminta kepada temanya terkait kabar dari suaminya namun hingga sekarang belum ada kabar, ia mengungkapkan sebenarnya suaminya terbang ke Jakarta naik Batik Air dan rencananya transit di Jakarta naik Nam Air.

"Kemudian dialihkan naik Sriwijaya Air, seharusnya berangkat pukul 07.00 WIB, jadi karena paginya telat akhirnya diganti pukul 13.00 WIB," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini pihak keluarga sudah ada yang di bandara menunggu informasi lebih lanjut, rencananya ia akan menyusul ke Jakarta.

"Rencananya ada tapi sekarang sudah ada perwakilan di Jakarta," ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini pihak keluarga sudah ada yang di bandara menunggu informasi lebih lanjut, rencananya ia akan menyusul ke Jakarta.

Baca juga: Keluarga Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air Syok, Berikut Daftar Resmi 62 Penumpang

"Rencananya ada tapi sekarang sudah ada perwakilan di Jakarta," ungkapnya.

Sementara itu, Hariatun Insiah (58), bibi korban, membenarkan bila keponakannya menjadi korban pesawat jatuh Sriwijaya Air di kepulauan Seribu. 

"Dapat kabar tadi sore sekira pukul 16.00 atau sehabis ashar, kemudian anak saya bilang buk tolong bibik, Rion naik pesawat jatuh," ungkapnya pada wartawan, Sabtu (9/1/2021).

Setelah mendapat kabar itu, anaknya yang lain langsung menimpal pembicaraan dengan mengatakan kalau informasi pesawat jatuh sudah sejak tadi sebelum salat ashar. 

"Setelah dapat informasi itu kita bersama-sama melihat manifes penumpang. Kemudian kita lihat ternyata benar nama Rion itu ada," ujarnya. 

Kemudian setelah itu anak Husnaini menghubungi teman Rion yakni Pol Airud yang bertugas di Jakarta dan mengirimkan foto-foto dan data diri Ryon. 

"Kawannya minta tolong dikirim foto dan data dirinya, sekarang sudah dikirim kita masih menunggu karena sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut," ungkapnya. 

Ia menceritakan Rion pergi ke Pontianak karena ada panggilan kerja, selama ini Ryon bekerja sebagai teknisi jaringan seluler, sudah satu bulan kontraknya habis dan pulang ke Lubuklinggau. 

"Selama ini tinggalnya di Jakarta bersama anak dan istrinya, istrinya orang jawa, kalau Rion ini bekerjanya pindah -pindah kadang di Palembang, Kalimantan pernah juga di Aceh," terangnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved