PBB dan BPHTB Penyumbang Terbesar PAD Kota Palembang Tahun 2020
Untuk Tahun 2020 lalu PBB mencatatkan realisasi 91, 76 persen, dengan nilai Rp 229, 3 miliar dan BHPTB Rp 205,17 miliar.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pandemi Covid-19 memberi dampak pada penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang dari sektor Pajak di sepanjang tahun 2020.
Namun, perolehan hasil Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hasil Tanah dan Bangunan (BPHTB) di tahun 2020 masih cukup positif.
Kepala Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang, Kiagus Sulaiman Amin mengatakan untuk tahun lalu PBB mencatatkan realisasi 91, 76 persen, dengan nilai Rp 229, 3 miliar dan BHPTB Rp 205,17 miliar.
"Kedua item pajak inilah secara nilai besar kontribusinya terhadap perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang dari pajak dan masih mampu terealisasi di angka 66, 30 persen dari target Rp 1, 1 Triliun berdasarkan APBD-P di 2020. Dengan capaian Rp 788, 9 Miliar" jelasnya, Jumat (8/1/2021).
Meskipun diakui, dari sisi capaian bukan yang terbesar, seperti PBB yang capaiannya terbesar kedua setelah PPJ lampu jalan non PLN dan untuk BPHTB juga capaian hanya 42 persen tetapi dari sisi nilai penerimaan besar.
"PPJ Lampu Jalan Non PLN lebih besar capaian tapi nominal kecil. Sedangkan BPHTB walaupun tercapai 42 persen tapi target besar Rp 482 miliar, nilai ini juga dibanding tahun 2019 ada perbaikan meski pandemi tapi banyak transaksi sehingga penerimaan tetap besar," jelasnya.
Dua item pajak ini menjadi penyumbang PAD ditengah pandemi yang menurunkan penerimaan di pajak - pajak yang selama ini sebagai sumber potensial, seperti item pajak hotel, parkir, hiburan, restoran, dan lainnya.
"Kita cari cela, karena kondisi pandemi, dari PBB dan BPHTB. Ini juga tidak lepas dari beberapa kebijakan seperti stimulus, keberatan, dan pengurangan, alhamdulillah capaian baik," ujarnya.
Pada 2021 dengan target yang ditetapkan di APBD sebesar Rp 1,2 Triliun dapat optimal dengan sejumlah potensi yang akan di kembangkan.
"Perbaikan penerimaan pajak kita harapkan dengan segera pandemi selesai, pertama aktif lagi alat yang dipasang, e-tax karena ada yang tutup sementara karena covid, dan menggali potensi pajak lain yang tidak banyak terpengaruh langsung pandemi" tutupnya. (Cr26)