Agar Kondisi Tak Semakin Memburuk, Ini 5 Tips Cara Berkomunikasi Dengan Pasangan yang Sedang marah

Berikut 5 tips cara berkomunikasi dengan pasangan yang sedang marah tanpa membuat kondisinya lebih buruk.

Editor: adi kurniawan
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM -- Berikut 5 tips cara berkomunikasi dengan pasangan yang sedang marah tanpa membuat kondisinya lebih buruk.

Kemarahan adalah luapan emosi alami, di mana semua orang pernah mengalaminya.

Namun, amarah bisa saja menyinggung dan membuat seseorang di sekitar merasa tak nyaman.

Orang marah bisa saja menyalahkan orang lain atas keadaan emosi, dan mereka tak dapat mengatur diri sendiri.

Sulit untuk mengajak orang marah untuk berkomunikasi, salah-salah bisa makin memperburuk keadaan.

Bagaimana jika itu terjadi dalam hubungan asmara atau pada pasangan yang telah menikah?

Memahami kemarahan adalah langkah pertama saat mencoba mencari cara untuk berkomunikasi dengan pasangan.

Penting untuk mengetahui apakah kemarahan itu kontekstual atau kronis.

Nah, dirangkum dari Your Tango, inilah 5 tips berkomunikasi dengan pasangan yang sedang marah tanpa membuatnya semakin buruk.

1. Turunkan dan Netralkan Emosi

Upaya utama ini diarahkan untuk menurunkan suhu dan menurunkan intensitas emosi.

Wajar jika ingin membalas ledakan kemarahan atau ekspresi menyalahkan.

Akan tetapi, jika kamu telah berhasil mengatasi emosi diri sendiri, kamu akan lebih mampu mengurangi intensitas pasanganmu.

Pertahankan fokus pada cahaya kooperatif di ujung lorong, jangan mengambil cara memadamkan api dengan api.

2. Bersikaplah Tegas tapi Tetap Menghormati

Amarah, sebagian besar disebabkan oleh salah kelola emosi primer.

Orang tidak tahu bagaimana mengatakan, 'saya sedih', 'saya takut', 'ketika kamu melakukan (ini), saya merasa (itu)', atau 'Saya malu'.

Kemarahan menjadi cara membangun dinding untuk memblokir hal itu.

Jadi, kamu perlu belajar mengekspresikan perasaan dengan tetap menghargai dan menegaskan maksudmu.

Jujur tidak harus mengatakan sesuatu secara brutal, melainkan juga bisa dengan tetap menghormati perasaan pasangan.

Terkadang, hanya dengan pelan tapi pasti dan berpikir sebelum bicara dapat memadamkan api dalam waktu singkat.

3. Bersabar dan Penuh Kasih Sayang

Kesabaran dan kasih sayang bisa terasa seperti konsesi yang menggigit lidah saat berada di garis api amarah.

Belas kasih menginspirasi pencarian pemahaman.

Sementara kesabaran akan memberi pasanganmu ruang yang aman untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan respons yang lebih tulus dari rasa marah.

4. Lebih Banyak Mendengarkan

Mempelajari cara berkomunikasi dengan pasangan yang marah sebagian besar adalah tentang belajar mendengarkan.

Hal itu bukan berarti kamu menerima begitu saja ledakan kesalahan dan sikap merendahkan.

Lebih lanjut, mendengarkan adalah tentang komitmen kamu untuk mengulik pesan di balik kemarahan pasangan.

Ini tentang menggunakan kesabaran dan kasih sayang dengan niat mencari informasi penting untuk membantu memulihkan hubungan satu sama lain.

5. Tetapkan Batasan

Bersabar dan berbelas kasih bukan serta merta kamu menjadi korban serangan amarah dari pasangan.

Apalagi jika itu menyangkit martabat dan keamanan emosionalmu.

Bagian dari bersikap tegas adalah menetapkan batasan yang melindungi kamu serta hubungan dengan pasangan.

Sebesar apa pun amarah pasangan, jangan buru-buru ambil langkah untuk berpisah.

Mungkin kamu bisa ambil jeda waktu beberapa saat dan kembali ketika masing-masing sudah tenang.

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved