Tak Ada Keistimewaan bagi Presiden Jokowi saat Vaksinasi, Moeldoko: tinggal buka, jebret selesai
Justru, yang betul-betul harus dipikirkan ialah distribusi dan lokasi vaksinasi untuk masyarakat umum.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Siap jadi orang pertama divaksinasi, ternyata Presiden Jokowi tak akan mendapatkan keistimewaan sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Meski ada kesan menjadi kelinci percobaan saat menjalani vaksin Sinovac nanti, namun pihak kepresidenan memastikan tak ada yang istimewa, Presiden Jokowi tetap menjalani prosedur sebagai masyarakat biasa.
Sebab, memang sudah seperti itu proses vaksinasi, hanya saja pihak istana tetap mempersiapkan segalanya dengan stangar protokoler yang sudah ditetapkan.
Tak ada alasan prinsip mengaku Presiden Jokowi tak mendapatkan keistimewaan, namun Moeldoko, selaku Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) tetap menyatakan, Jokowi akan menjalani vaksin seperti warga biasa.
Berikut ini menjelasan Moeldoko terkait dengan rencana Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama di Indonesia yang menjalani vaksinasi:
Prosedur Vaksinasi
Prosedur vaksinasi Covid-19 terhadap Presiden Joko Widodo tidak beda dengan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Moeldoko menyebut, tak ada mekanisme khusus saat Presiden Jokowi divaksinasi Covid-19.
Vaksinasi terhadap Jokowi, kata dia, prosedurnya sama dengan masyarakat umum.
"Kalau vaksinasi kepada Presiden sama, tidak ada bedanya dengan yang lain karena prosedurnya sama."
"Mungkin petugas dateng tinggal buka, jebret, selesai, kan begitu, enggak terlalu sulit," kata Moeldoko di kantornya, Senin (4/1/2021).
Disesuaikan dengan Surat Edaran Darurat
Moeldoko mengatakan, jadwal vaksinasi Presiden disesuaikan dengan penerbitan izin edar darurat atau emergency use authorization vaksin yang saat ini belum dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ditargetkan, vaksinasi akan dimulai pada pertengahan atau minggu ketiga Januari 2021.
