Vaksin Sinovac Mulai Didistrubsikan, Tahap Pertama Sumsel Akan Terima 58 Ribu Dosisi
Sumsel akan terima 58 ribu dosisi Vaksin Covid-19 Sinovac, Tahapawal didisribusikan ke 7 kabupaten/kota
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Vaksin Covid-19 buatan Sinovac sudah mulai didistribusikan ke 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk tahap pertama ini mendapatkan 58 ribu dosis/vial.
"Secara keseluruhan kita mengajukan 5,7 juta vaksin. Untuk tahap pertama kita mendapatkan alokasi vaksin sebanyak 58 ribu dosisi," kata Kasi Surveliensi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (3/1/2021).
Yusri menjelaskan, tahap awal 58 ribu dosis. Namun karena keterbatasan tempat penyimpanan maka akan diterima 30 ribu dosis terlebih dahulu. Setelah sampai maka akan didistribusikan ke Kabupaten/Kota.
"30 ribu dosis sudah diberangkatkan dari Bandung dari Biofarma. Pengirimannya lewat darat, besok pagi sampai dan akan kita bongkar di Gudang Vaksin Palembang," kata Yusri.
Untuk tahap awal akan didistribusikan di 7 Kabupaten/Kota yaitu Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Ogan Ilir (OI), Pali, Palembang dan Prabumulih. Dari Kabupaten/Kota nanti akan mengambil di Provinsi.
"Setelah habis 30 ribu dosisi, maka akan kita pesan lagi 28 ribu dosis dan akan didistribusikan lagi. Tahap pertama ini untuk tenaga kesehatan (Nakes), kemudian menyusul tenaga kesehatan lainnya dan masyarakat," katanya.
Menurut Yusri setelah vaksin sampai nanti akan disimpan terlebih dahulu di Kabupaten/Kota. Lalu menunggu informasi dari pusat terkait ijin edar daruratnya, fatwa MUI nya dan lain-lain. Itu semuanya wewenang pusat. Maka sesuai petunjuk pusat dan kalau memenuhi unsur itu tingal dilaksanakan.
"Kalau diagendakan dari pusat pada tanggal 14 Januari 2021 akan mulai dilakukan penyuntikan perdana. Untuk vaksinasi ini dilakukan di fasilitas kesehatan dan rumah sakit," katanya
Menurut Yusri, kriteria umur yang divaksin diatas 18 tahun. Lalu tidak ada komorbit, kalaupun ada sudah terkontrol atau diperbolehkan oleh dokter yang merawatnya. Kemudian tidak sedang terkena Covid-19, tidak sedang hamil dan lain-lain.
"Kita sudah siap, logistik juga sudah siap tinggal vaksin datang. Tinggal melatih vaksinator. Sebenarnya vaksinator tidak perlu lagi dilatih, karena dalam hal menyuntik sudah paham, seperti bidan, perawat, dokter sudah menjadi kesehariannya," katanya.
Namun menurutnya, ada juga pemeliharaan vaksin, karena kalau tidak dipelihara bisa rusak. Jadi sifatnya kearah manajemen pengelolaan vaksinnya. Untuk vaksinator ini ada 2.550 vaksinator.