Vaksin Covid 19
KABaR SIang INI, Inggris AKhirnya Hentikan Vaksinasi Pfizer Tahap 2 Selama 14 Hari : AS Jalan Terus
Kepala Petugas Medis Inggris mempertahankan rencana mereka pekan ini untuk menunda dosis kedua vaksin Pfizer/BioNTech bagi pasien
Selanjutnya, tekanan darahnya menurun dan denyut nadinya melonjak.
Keesokan harinya dokternya malah baru diberitahu, tapi pasien meninggal tidak lama kemudian.
Setelah kakek tersebut meninggal barulah diketahui, jika ia mengalami reaksi negatif terhadap vaksinasi flu yang sebelumnya dilaksanakan.
Kakek itu tenang, tapi perutnya mengeras dan mengalami sakit dengan tekanan luar biasa.
Senin sebelumnya, panti jompo tidak melaporkan kondisi pasien tersebut, dan dokter baru mengetahui kondisi umum pasien yang memburuk pada Selasa setelahnya.
Pasien itu sebelumnya terhitung sehat, tapi bisa meninggal tanpa vaksinasi.
Sampai saat ini Swiss telah menerima 107 ribu dosis vaksin, dan mengharapkan mendapat 250 ribu lagi dimulai tahun depan seperti dikutip dari Reuters.
Negara itu sudah mencatat 5 kasus varian virus Corona dari Inggris dan 2 kasus varian Afrika Selatan.
Kasus kematian setelah menerima vaksinasi Covid-19 juga terjadi di Israel.
Tercatat lansia berumur 75 tahun juga meninggal setelah mendapat vaksinasi Covid-19.
Namun kematiannya sudah dipastikan berasal dari serangan jantung dan bukan karena vaksinasi.
Sementara itu dituliskan di New York Times, BPOM Amerika Serikat (FDA) telah menuliskan daftar efek samping yang bisa terjadi beberapa hari pertama setelah vaksinasi Pfizer/BioNTech.
Fokus FDA adalah reaksi alergi akut, yang juga terjadi pula dengan vaksin Moderna.
Sistem laporan efek samping vaksin dari CDC AS tunjukkan tingkat keracunan bisa terjadi 2.8% dalam 5 hari setelah vaksinasi dengan bahan dari Pfizer/BioNTech.
Artinya dalam kasus 112.807 vaksinasi, akan ada 3.150 "Kejadian Dampak Kesehatan" yang terjadi, yang bisa meliputi tidak bisa bekerja dan sampai memerlukan pengobatan medis.