Waspadai Potensi Cuaca Ekstrim di Sumsel Jelang Akhir Tahun 

Dijelaskannya, secara umum untuk bulan Desember hingga awal Januari merupakan puncak hujan. Artinya secara statistik jumlah curah hujan terbanyak ada

Penulis: Rahmaliyah | Editor: aminuddin
DOK. SRIPO
Ilustrasi. Sriwijaya Post, edisi Senin (12 Oktober 2020); La Nina Sapu Sumsel 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Intensitas curah hujan lebat berpotensi terjadi di Wilayah Sumatera Selatan hingga akhir tahun 2020.

Kondisi ini perlu diwaspadai mengingat bisa saja terjadi banjir atau bencana lain. 

Apalagi, fenomena La Nina juga turut melatar belakangi meningkatnya curah hujan beberapa pekan terakhir. 

Kepala unit Analisa dan Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) SMB 2 Palembang, Sinta Andayani menjelaskan pada bulan Desember curah hujan rata-rata bisa mencapai 300-350 mm/bulan. 

Dijelaskannya, secara umum untuk bulan Desember hingga awal Januari merupakan puncak hujan.

Artinya secara statistik jumlah curah hujan terbanyak adalah di bulan Desember. 

"Jadi memang potensi terjadi hujan cukup besar.

D isamping itu angin muson Asia (musim barat) sudah dominan aktif yang membawa banyak uap air," jelasnya saat dihubungi Senin (28/12/2020). 

Sinta menambahkan, beberapa hari ini wilayah Sumsel juga terdapat daerah konvergensi yang merupakan tempat pertemuan massa udara.

La Nina juga ikut menambah uap air di udara.

"Karena itu perlu waspada potensi cuaca ekstrim dalam beberapa hari ke depan dan potensi bencana hidrometeorologi (banjir dan longsor) yang mungkin bisa terjadi.

Prakiraan di bulan Desember hingga Januari ini untuk wilayah potensi merata curah hujan terjadi di seluruh Sumsel," katanya. 

Sementara itu, senada Kasi Observasi dan Informasi BMKG Statsiun Kenten, Nandang mengatakan, Puncak Musim Hujan 2020 - 2021 Wilayah Sumatera Selatan adalah pada bulan Desember, Januari dan Maret 2021. 

Berdasarkan Analisa Tim BMKG Pusat terkait Efek La Nina di Indonesia, La Nina terjadi di Laut Pasifik Bagian Tengah ke Timur sehingga diperkirakan yang terdampak peningkatan curah hujan sebesar kurang lebih 40 ℅ adalah Wilayah Indonesia Bagian Timur dan Barat, sedangkan dampak La Nina untuk Wilayah Indonesia Bagian Barat khususnya Sumsel diperkirakan tidak terlalu berdampak. 

"Meski begitu diperkirakan dampak  La Nina untuk Wilayah Sumbagsel diperkirakan hanya terjadi peningkatan CH bulanan sebesar 10 - 20 ℅, untuk itu kami harap masyarakat di wlayah Sumsel tetap mewaspadai terhadap potensi kebencanaan Hidrometeorologi seperti genangan air dan labilitas tanah, angin kencang dan petir serta kebencanaan lainya saat msim Hhjan berlangsung sampai April 2021," ungkapnya.

"Terutama waspada pada saat pncak musim hujan yang diperkirakan bulan Desember, Januari dan Maret," tutupnya.

BalasTeruskan
 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved