Bursa Calon Kapolri
Utak-Atik Bursa Calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Prabowo Menghilang dari 3 Calon Kapolri Terbaru
Gonjang-ganjang bakal calon kapolri Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Idham Aziz makin menghangat dan bergulir.
SRIPOKU.COM—Gonjang-ganjang bakal calon kapolri Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Idham Aziz makin menghangat dan bergulir.
Dari sekian nama yang mencuat dari prediksi pengamat, pihak-pihak berkompeten, ada nama yang mencuat da nada yang menghilang.
Tentunya, nama yang sudah dianggap fit tatkala nama yang diajukan presiden sudah diajukan ke DPR RI untuk dilakukan proses selanjutnya.
Seperti dikutip WARTAKOTALIVE.COM, belakangan nama Kabareskrim Komjen Pol Listyo Prabowo tak ada lagi dalam daftar Calonan Kapolri terbaru versi sejumlah pengamat.
Tak ada penjelasan pasti karena masih rumor, namun kasus penangkapan Djoko Tjandra dan usianya yang masih relatif muda diduga menjadi alasan untuk tak memasukan nama Lityo.
Mantan ajuda Jokowi tersebut diprediksi masih punya peluang menjadi Kapolri, meski tidak sekarang.
Seperti diketahui, bursa calon Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Idham Aziz makin menghangat seiring dengan munculnya nama-nama sejumlah jenderal sebagai kandidat Kapolri ke permukaan.
Berdasar pantauan, ada sejumlah Jenderal Bintang Tiga di institusi Bhayangkara akan melanjutkan estafet kepemimpinan Kapolri Idham Azis.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane memperkirakan Istana akan melirik dua kandidat utama berdasarkan rekomendasi dari dua institusi.
Yakni Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi Polri (Wanjakti).
Dia berharap bahwa proses pencalonan Kapolri saat ini mengikuti prosedur baku, tidak seperti pada saat Idham Azis menjadi Kapolri.
“Tahun lalu tidak melalui proses Wanjakti. Nama Idham Azis diperoleh Presiden hanya melalui usulan Kompolnas," ungkapnya kepada media akhir pekan lalu Sabtu (19/12/2020).
Tiga Kriteria Calon Kapolri
Dalam menilai calon Kapolri pengganti Idham Azis, Neta melihal ada tiga poin penting yang harus diperhatikan Istana.
Pertama, sejauhmana loyalitas dan kedekatan sang calon dengan Presiden Jokowi.
