Wawancara Eksklusif
Wawancara dengan Kepala Basarnas Palembang Hery Marantika, Siagakan 81 Personel di Sumsel
Mengantisipasi kondisi itu Badan SAR Nasional (Basarnas) di Palembang siap siaga.
HINGGA April 2021 Sumsel akan mengalami curah hujan di atas normal. Seiring itu, potensi bencana alam makin tinggi. Mengantisipasi kondisi itu Badan SAR Nasional (Basarnas) di Palembang siap siaga. Kepala Basarnas Palembang Hery Marantika dalam wawancara khusus dengan wartawan Sripo, menyiagakan 81 personel dan bermacam peralatan. Berikut petikan wawancaranya.
Akhir tahun ini hingga tahun depan, diperkirakan Sumsel mengalami hujan yang diperkirakan di atas rata-rata. Bagaimana BASARNAS melihat ini?
Sesuai arahan dari pusat menghadapi kondisi cuaca buruk Basarnas telah melakukan siaga satu menghadapi kondisi cuaca buruk yang diprediksi bakal melanda Provinsi Sumsel
Apa persiapan Basarnas saat ini?
Dalam waktu dekat ini kita fokus dalam menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tema kita menghadapi Nataru ini adalah bertransportasi dengan aman, nyaman dan selamat. Meski terkendala cuaca dan pandemi Covid-19, Basarnas Palembang selalu siaga satu.
Berapakah kekuatan yang dimiliki Basarnas Palembang, baik personel maupun peralatan?
Untuk jumlah personel kita siagakan ini ada 81 personel yang kita bagi dari kantor SAR Palembang, unit siaga OKU Timur, Musirawas dan Pos SAR Pagaralam. Kita juga siapkan 12 unit rubberboat, rescue carrier dan juga peralatan bencana lainnya.
Apa saja tugas Basarnas?
Tugas Basarnas adalah menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan pencarian dan pertolongan terhadap keselamatan masyarakat ketika terjadi bencana atau suatu insiden.
Bagaimana koordinasi dengan institusi lain seperti BPBD, Tagana dan pihak Polri/TNI dalam penanganan bencana?
Basarnas tidak bisa bekerja sendiri, jadi kita selalu berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, TNI, Polri dan masyarakat sendiri terkait kebencanaan yang terjadi di Sumsel.
Di Sumsel, penyelamatan apa saja yang ditangani Basarnas dan kejadian apa yang mendominasi?
Bencana yang terjadi di Sumsel pada umumnya terjadi adalah banjir, tanah longsor dan kondisi yang membahayakan manusia (kecelakaan speed boat, anak tenggelam) serta kejadian lainnya.
Dalam setahun kira-kira ada berapa kejadian yang ditangani Basarnas?
Terhitung awal 2019 kita telah menangani 45 kasus. Kejadian ini melonjak 40 persen dari tahun sebelumnya. Yang paling mendominasi adalah kasus membahayakan nyawa manusia, anak tenggelam di sungai dan kecelakaan transportasi.
Terkait masyarakat Sumsel, menurut pendapat Anda apakah masyarakat memahami wilayah rawan bencana?
Masyarakat kurang memahami wilayah bencana di Sumsel, khususnya kasus-kasus membahayakan nyawa manusia. Inilah peran pemerintah dan kita harus bersinergi mengedukasi masyarakat.
Apa imbauan untuk masyarakat Sumsel menghadapi rawan bencana alam di Sumsel?
Kami imbau masyarakat agar memonitor terus kondisi cuaca, membiasakan hidup yang benar dan tetap utamakan keselamatan baru beraktivitas. (oca)
Hery Marantika
Kepala Basarnas Palembang Hery Marantika
Basarnas Palembang
Wawancara Eksklusif
Kepala Basarnas Palembang
Wawancara dengan Dokter Awang Dody Irwandi, Ikhlas Berbagi Demi Pasien Covid |
![]() |
---|
Wawancara dengan Rivat Ekaputra yang Bunuh Selingkuhan Istri,Saya Berprasangka Baik Sama Allah |
![]() |
---|
Wawancara dengan Rivat Ekaputra yang Bunuh Selingkuhan Istri, GPS untuk Evaluasi Janji Dia |
![]() |
---|
Wawancara Kepala DPM-PTSP Palembang, Akhmad Mustain: MPP Bangun Transparansi Layanan Publik |
![]() |
---|
Kepala Stasiun BMKG SMB II Palembang Minta Sumsel Waspada Bencana, Patuhi Peringatan Dini dari Kami |
![]() |
---|