Kampus Merdeka
Memaknai Kampus Merdeka, Indonesia Jaya
Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Nizam, Pada 14 September 2020 lalu meluncurkan logo Kampus Merdeka, Indonesia Jaya secara
Belajar yang menyenangkan (Fun Learning) bisa menjadi konsep dasar metode pembelajaran di tingkat dasar dan menengah.
Menyenangkan karena para siswa-siswi tidak dibebani dengan pencapaian skor atau nilai tertentu.
Hal ini dapat dilihat pada Pokok-pokok kebijakan Kemendikbud RI tertuang dalam paparan Mendikbud RI di hadapan para kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia, Jakarta, pada 11 Desember 2019.
Ada empat pokok kebijakan baru Kemendikbud RI, yaitu:
Pertama, Ujian Nasional (UN) akan digantikan oleh Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Asesmen ini menekankan kemampuan penalaran literasi dan numerik yang didasarkan pada praktik terbaik tes Programme for International Student Assessment (PISA).
Berbeda dengan UN yang dilaksanakan di akhir jenjang pendidikan, asesmen ini akan dilaksanakan di kelas 4, 8, dan 11.
Hasilnya diharapkan menjadi masukan bagi sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya sebelum peserta didik menyelesaikan pendidikannya.
Kedua, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan diserahkan ke sekolah.
Menurut Kemendikbud, sekolah diberikan keleluasaan dalam menentukan bentuk penilaian, seperti portofolio, karya tulis, atau bentuk penugasan lainnya.
Ketiga, Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) cukup dibuat satu halaman saja.
Melalui penyederhanaan administrasi, diharapkan waktu guru dalam pembuatan administrasi dapat dialihkan untuk kegiatan belajar dan peningkatan kompetensi.
Dan Keempat, Dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), sistem zonasi diperluas.
Pembelajaran menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan.
Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif.
Sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal. Menurut Colin Rose dan Malcolm J.Nicholl (1997), bahwa ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan adalah:
a. Menciptakan lingkungan tanpa stress (rileks).
b. Materi yang diberikan relevan tingkat perkembangan anak
c. Belajar secara emosional, seperti adanya humor dan dukungan semangat.
d. Melibatkan semua indera dan otak kiri (analitis) maupun kanan (sosial).
e. Menantang peserta didik dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari.
Bagaimana dengan Tujuan Pendidikan Tinggi?
Merujuk Tujuan Pendidikan Tinggi yang disebutkan sebanyak 4 kali dalam UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bahwa Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dikembangkan dengan memperhatikan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi (Pasal 54 Ayat [3]).
Program Kampus Merdeka, Indonesia Jaya yang merupakan bagian dari konsep Merdeka Belajar sebagai implementasi kebebasan akademik dan mimbar akademik.
Program itu bertujuan mendorong proses pembelajaran yang semakin otonom, fleksibel, modern, dan bertanggungjawab.
Salah satu outcomes Perguruan yang sangat dibutuhklan sekarang adalah mentalitas berwirausaha (Entrepreneurship) sebagai faktor fundamental ekonomi dan kemandirian bangsa.
Kewirausahaan seharusnya juga berkorelasi lurus dengan dunia pendidikan tinggi yang melahirkan ratusan ribu alumni setiap tahunnya.
Di Indonesia, jumlah wirasusaha (2019) menembus angka 3,1 persen dari total jumlah penduduk sekitar 260 juta jiwa atau sekitar 8,06 juta jiwa.
Angka tersebut memang melampaui standar internasional sebanyak 2 persen namun masih kalah dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara, semisal Singapura (7%), Malaysia (5%), dan Thailand (4%).
Kampus Merdeka adalah salah satu wujud disrupsi pendidikan pada era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 yang meniscayakan perubahan fundamental dunia pendidikan.
Kampus Merdeka merupakan respon positif terhadap loncatan kemajuan zaman yang sulit dihindarkan.
Konsep Kampus Merdeka, Indonesia Jaya semakin menemukan momentumnya ketika dunia dihadapkan pada situasi pandemik global yang entah kapan akan berakhir.
Pendidikan adalah investasi asset dan legacy suatu bangsa yang tidak pernah habis dan terus berkembang.
Semoga Indonesia Jaya. Wallahu A’lam.