Duel di Jalanan Lubuklinggau

Kerabat Ungkap Duel Berdarah di Lubuklinggau, Ternyata Toni Dikeroyok, Begini Kronologinya

Misteri duel berdarah di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya terungkap. Duel tersebut melibatkan Toni Jasman dan Sugianto

Editor: Yandi Triansyah
ISTIMEWA
Terlibat duel di jalanan, dua pria di Lubuklinggau berakhir di rumah sakit, Senin (21/12/2020) 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Misteri duel berdarah di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya terungkap.

Duel tersebut melibatkan Toni Jasman dan Sugianto

Akibat kejadian itu, kini Toni Jasman warga Jalan Perbakin Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau Sumsel saat ini terbaring lemah di Rumah Sakit Ar Bunda.

Laki-laki berusia 31 tahun ini terbaring dengan kondisi 10 luka tusuk.

Luka itu ia dapatkan setelah berduel dengan Sugianto (38 tahun) di Jalan Garuda bawah jembatan penyeberangan depan Rumah Sakir dr Sobirin.

Akibat kejadian tersebut keluarga Toni Jasman tidak terima dan
mendatangi Polres Lubuklinggau untuk melaporkan kejadian tersebut.

Aan kerabat Toni menuturkan bila keluarganya itu bukan berduel satu lawan satu dengan Sugianto.

Melainkan menurut dia, saat kejadian kerabatnya itu dikeroyok oleh Sugianto dan teman-temannya.

"Malam sebelum kejadian mereka itu sudah ribut, adek saya di keroyok, kejadiannya di lokasi yang sama, saat itu dia dalam keadaan babak belur," ungkapnya pada wartawan, Senin (21/12/2020).

Merasa tak terima dikeroyok, malam kejadian Toni kembali mendatangi lokasi dan melihat Sugianto sedang berjualan.

Toni pun menghampiri Sugiarto dan terjadilah cekcok mulut diantara dikeduanya.

"Saat itu keduanya ribut, Sugianto meminta bantuan teman-temannya mengeroyok Toni, merasa kewalahan Toni Jasman lari menyelamatkan diri ke Polres Lubuklinggau untuk menyerahkan diri," ujarnya.

Selanjutnya, ketika melihat Toni melarikan diri ke Polres, kawan-kawan Sugiarto langsung berhenti dan malarikan diri.

Sedangkan Toni langsung dibawa oleh pihak kepolisian ke rumah sakit.

"Kita menuntut keadilan dan minta pelaku ditangkap, karena bila hanya satu lawan satu tidak mungkin bisa luka 10 tusukan, karena Toni ini fisiknya sangat kuat tidak mungkin akan luka sebanyak itu," ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved