Semoga Tembakau Perangai Lahat Bisa Kembali Bangkit

Sebagai salah satu warisan budaya, Heri masih memantau petani tembakau, menampung keluhan dan mencari solusi agar tembakau Perangai tetap dilestarikan

Penulis: Ehdi Amin | Editor: aminuddin
ehdi amin
TEMBAKAU PERANGAI - Anggota DPRD Lahat, Andi Sucitra bersama warga saat mencoba tembakau Perangai. (SRIPOKU.COM/EHDI AMIN) 

SRIPOKU.COM, LAHAT - Bak diujung tanduk, begitulah kira-kira keberadaan tembakau Perangai di Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, saat ini. 

Jika  di era tahun 1980 terkenal, kini keberadaanya sulit didapat.

Ketatnya persaingan dan penjualan tembakau khususnya dengan Pulau Jawa, membuat tembakau Perangai kian terpinggirkan. 

Belum lagi dahulu yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani tembakau, saat ini jumlahnya kian berkurang. 

Camat Merapi Selatan, Heri Yulianto membenarkan saat ini jumlah petani tembakau tinggal segelintir, hanya ada di Desa Tanjung Beringin.

Kesulitannya bukan hanya masalah penjualan, juga karena masa panen tembakau yang hanya 1 kali per tahun.

Ditambah tembakau hanya bisa hidup didataran tinggi, di atas bukit. 

"Tembakau ini tanaman musiman, hanya bisa saat musim panas," kata Heri, Rabu (16/12/2020).

Sebagai salah satu warisan budaya, Heri masih memantau petani tembakau, dan menampung keluhan serta mencari solusi agar tembakau Perangai tetap dilestarikan. 

Sementara Andi Sucitra, anggota DPRD Lahat Dapil Merapi Area menuturkan, dahulu masyarakat Merapi Selatan mayoritas berprofesi sebagai petani tembakau, cengkeh, pala, dan kayu manis.

Namun karena kerasnya persaingan tembakau, masyarakat mulai beralih profesi. 

"Tembakau Perangai ini namanya sudah dikenal masyarakat Sumatera karena disebut tembakau berkualitas baik," tutur Andi.

Andi berharap, ke depan Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat, bisa kembali menaikkan nama tembakau Perangai.

Karena tembakau Perangai ini bisa disebut masuk kategori warisan budaya masyarakat. 

"Berharap nama tembakau Perangai meroket lagi.

Bila perlu jadi sovenir, jadi oleh-oleh wajib khas Lahat bagi wisatawan," ucap politisi PAN ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved