WASPADA! Ini Makanan Berbahaya untuk Penderita Asam Urat, Berikut Penjelasan Dokter Tony Setiobudi

Artikell ini akan menyajikan makanan paling berbahaya untuk seseorang yang memiliki penyakit Asam Urat.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
IST
Ilustrasi Penderita Asam Urat 

SRIPOKU.COM - Asam Urat atau Gout adalah radang sendi karena crystal uric acid.

Penelitian ilmiah "Dietary factors and risk of gout and hyperuricemia" yang diterbitkan di tahun 2018 menunjukkan beberapa makanan yang berbahaya dan berguna untuk asam urat.

Ada beberapa hasil yang mengejutkan yang mengusik conventional wisdom.

Artikell ini akan menyajikan makanan paling berbahaya untuk seseorang yang memiliki penyakit Asam Urat.

Dirangkum melalui channel Youtube Dr Tony Setiobudi - Mount Elizabeth Hospital, berikut ulasannya.

1. Alcohol (Odd Ratio 2,58)

Contoh minuman ini ialah, bear, wine, dan minuman yang beralkohol lainnya.

2. Fructose (Odd Ratio 2,14)

Fructose adalah tipe gula seperti glukosa.

Intinya makanan dan minuman yang mengandung Fructose ialah makanan yang manis.

3. Seafood (Odd Ratio 1,31)

Makanan seafood seperti cumi, kepiting ini sebaiknya dihindari untuk penderita Asam Urat.

4. Daging Merah ( Odd Ratio 1,29)

Daging merah ini seperti daging sapi, kambing dan yang lainnya.

Baca juga: 7 Tips Membangun Percaya Diri pada Anak, Beri Tanggung Jawab hingga Membiarkannya Gagal

Nah untuk sebagai pelengkapnya disini akan dijelaskan makanan apa yang sangat baik untuk dikonsumsi penderita Asam Urat.

1. Kopi (odd Ratio 0,47)

2. Dairy Products (Odd Ratio 0,56)

Prodak disini seperti susu, keju dan yang lainnya.

Makanan ini sangat bagus untuk penderita Asam Urat.

3. High Purine Vegetables (Odd Ratio 0,85)

Bukan hanya sayuran hijau, tapi sayuran yang memiliki kualitas purine yang tinggi.

Contoh : Bayam, kacang dan Jamur.

Salah satunya yang sudah dibuktikan di jepang seperti kacang kedelai.

Jepang sangat terobsosi kacang kedelai seperti tahu.

Makanan yang mengandung kacang kedelai dikonsumsi orang Jepang tiap hari.

Dari riset menyatakan mengkonsusmi kacang kedelai mampu meningkatkan eskresi urik esik dari saluran kencing.

Hal ini juga akan mempertahankan darah teta normal dan tidak meningkatkan terkena Asam Surat.

Baca juga: 9 Tips Diet Menyesatkan Sebaiknya tidak Ditiru, Bukan Turun Berat Badan tapi Bahaya Ini Mengancam

Diberitakan sebelumnya, Negara paling maju di Asia ini memang dikenal gemar memakan produk-produk kedelai, salah satunya adalah tahu.

Salah seorang nenek yang tinggal di daerah Tottori, dekat dengan Gunung Daisen, Jepang, menceritakan bagaimana ampuhnya tahu untuk kesehatan.

Nenek tersebut bernama Tomiko-san yang berumur 106 tahun.

Tomiko rajin mengonsumsi tahu sejak tahun 1950 karena doktermemintanya menurunkan tekanan darah yang terlalu tinggi.

Walau sudah tua, nenek Tomiko mengaku tidak pernah sakit.

"Sebenarnya aku tidak pernah sakit," ungkap Tomiko.

"Aku malah pernah sakit panas saat muda, namun setelah tua, aku malah tidak pernah sakit," tambahnya.

Hingga saat ini, nenek Tomiko bahkan masih aktif berjalan dan mengurusi kebunnya.

Tak hanya itu, ingatan nenek Tomiko juga masih sangat baik hingga dia masih sering menulis puisi.

Tak disangka bukan bahwa rahasia hidup sehat nenek Tomiko adalah memakan tahu!
Dikutip dari Medicalnewstoday, manfaat tahu ternyata sangat banyak bagi tubuh.

Tahu mengandung isoflavon yang ampuh melawan tubuh dari penyakit kanker, obesitas, diabetes, penyakit hati, liver, pikun, dan osteoporosis.

Selain itu, kandungan di dalam tahu bisa membuat kulit dan rambut tetap sehat seperti remaja.

Nah tak hanya itu, ternyata Nasi Jepang berbeda dengan nasi Indonesia.

Bagi yang sudah mencoba nasi Jepang umumnya akan beranggapan nasi Jepang lebih pulen dan lebih lengket daripada nasi Indonesia.

Apa sebabnya?

"Beda jenis berasnya dan airnya. Air di Indonesia mineralnya tinggi, jadi kalau bawa beras dari Jepang, kemudian masak di Indonesia hasilnya akan beda (dari yang dimasak di Jepang). Malah bisa jadi lembek seperti bubur," kata Executive Souschef hidangan Jepang di Aerofood ACS, Shuichi Osawa di acara pengenalan menu baru JAL di Aerofood ACS, Cengkareng, Kamis (18/10/2018).

Baca juga: TIPS Cara Mengupas Cangkang Rajungan dengan Tepat, Berikut Cara Bedakan Rajungan Betina dan Jantan

Osawa menjelaskan ada dua jenis beras yang paling populer di Jepang, yaitu koshihikari dan hinohikari.

Beras Jepang umumnya memiliki bentuk lebih panjang dan pipih ketimbang beras Indonesia.
Namun tidak sepanjang beras dari India, beras jasmine.

Orang Jepang sendiri sebenarnya cukup fanatik dengan nasi.

Menurut Osawa yang pernah bekerja sebagai koki restoran, hotel, dan kini katering pesawat mengatakan orang Jepang kritis akan kualitas nasi.

"Jadi kalau misal lauknya enak tetapi nasinya tidak enak pasti akan dikomplain. Namun kalau lauknya biasa saja, nasinya enak tidak akan dikomplain," kata Osawa.

Untuk itu maskapai Japan Airlines (JAL) sampai membawa nasi masak dari Jepang untuk setiap penerbangan, termasuk penerbangan dari Soekarno-Hatta ke Narita.

Nasinya sudah dimasak dari Jepang dan lantas tinggal dihangatkan di pesawat bersama lauk lainnya oleh kru kabin.

Selain memberikan rasa masakan Jepang seautentik mungkin, Osawa mengatakan alasannya tentu karena orang Jepang sangat peduli akan kelezatan nasi yang disantap.

Untuk Informasi, kebanyakan orang Jepang memiliki kualitas hidup yang sangat baik.

Bahkan, Jepang juga menjadi negara dengan angka harapan hidup terpanjang di dunia loh.
Alasannya, angka harapan hidup di Jepang sampai dengan usia 83 tahun.

Dikutip dari kanal YouTube ONLY in Japan, lebih dari 2 juta penduduk Jepang berusia diatas 90 tahun.

Tercatat hingga saat ini, 6 dari 10 orang tertua di dunia berasal dari Jepang.

Selain dikenal memiliki umur panjang, para lansia di Jepang juga dikenal sangat bahagia hidupnya.

Orang Jepang Suka Makan Tahu
Orang Jepang Suka Makan Tahu (Capture/Youtube)

Baca juga: 11 Tips Mudah Jadi YouTuber Sukses dan Dapatkan Jutaan Rupiah, Ini Proses Awal Hingga Monetisasi

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved