news
Di Palembang, Nasib Ikan Ini Berakhir di Penggorengan: Tak Disangka Harganya Melejit Jutaan Rupiah
Bahkan, ada ikan hias yang harganya mencapai belasan juta rupiah, ikan hias tersebut bernama Channa (ikan gabus hias).
SRIPOKU.COM-Berbicara ikan hias saat ini memang telah menjadi primadona tersendiri khususnya untuk masyarakat di Indonesia.
Dari ikan cupang hias, lowhan, tapi saat ini banyak dicari untuk dipelihara bagi seseorang yang telah terpikat oleh magisnya.
Bahkan, ada ikan hias yang harganya mencapai belasan juta rupiah, ikan hias tersebut bernama Channa (ikan gabus hias).
Di perbatasan Depok, ada bisnis ikan gabus hias yang berlokasi di Perumahan Reni Jaya, Kelurahan Pondok Benda, Pamulang, RT 06 RW 06, bernama Garasi Ican Hias.
Baca juga: Puluhan PKL Ikan Hias dan Hewan Peliharaan di Jatinegara Ditata Sesuai Protokol Kesehatan
Pemilik Garasi Ican Hias, Muhammad Ichsan mengatakan bahwa telah menekuni hobi dalam memelihara ikan hias sejak tahun 2015.
"Sebenarnya dalam bidang ikan hias ini sudah 5 tahun, sudah dari 2015 itu main-main ikan hias, ikan hias predator. Awalnya cuma jual beli online, stok dari petani-petani, sekarang dibantu teman juga bisa import ikan dari luar negeri," ujarnya, Kamis (10/12/2020).
"Untuk sekarang mungkin lebih kepada ikan gabus hias, sama untuk ikan seperti aquascape seperti otocinclus, mini puffer, nah ikan buntel kecil-kecil itu dibuat untuk aquascape," tambahnya.
Terkait pemilihan nama usahanya, Ichsan mengaku bahwa Garasi Ican Hias diambil dari nama aslinya.
"Sebenarnya tidak beda dari yang lain. Tapi, uniknya itu dari nama aja, garasi ican hias kebetulan nama saya Ikhsan, jadi nama saya sendiri diplesetin menjadi Ican," tegasnya.
Lebih lanjut, Ichsan menegaskan bahwa Channa yang berada di farmnya mengutamakan kualitas.
Tak ayal, jika Garasi Ican Hias kini namanya mencuat ke dunia internasional.
"Yang membedakan adalah kualitas sih, misalkan mau ekspor ikan. Itu kita tidak bisa melakukan ekspor begitu saja. Jadi harus melalui karantina terlebih dahulu di farm," bebernya.
"Sebenarnya kita itu ingin ke Malaysia, waktu itu sempat ada orderan ke Turki, kemudian ada kendala dalam urusan pengiriman. Jadi ada beberapa negara yang tidak boleh dimasuki oleh jenis ikan tersebut," sambungnya.
Terkait alasan harus dikarantina, Ichsan menjelaskan bahwa hal itu dilakukan agar ikan tidak mengalami stres.
"Karantina itu paling lama 10 hari, setelah itu baru bisa didistribusi ke luar negeri. Fungsi karantina itu tujuannya agar ikan itu lebih stabil, lebih aman, kemudian baru bisa didistribusikan," bebernya.
Untuk urusan perawatan, Ichsan mengatakan bahwa perawatan Channa hampir serupa dengan mengurus ikan hias lainnya seperti ikan cupang hias.