Hotel Kini Wajib Punya Sertifikat CHSE, Kunci Untuk Bangkit Kembali di Masa Pandemi
Hotel-hotel di Palembang kini mulai berupaya bangkit. Salah satunya, dengan cara mendaftarkan hotel mereka untuk memiliki sertifikat CHSE
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebagai sektor yang ikut terdampak pandemi Covid-19, Hotel-hotel di Palembang kini mulai berupaya bangkit. Salah satunya, dengan cara mendaftarkan hotel mereka agar dapat memiliki sertifikat Cleanliness, Hygiene, Sanitation, and Environment atau CHSE
Pasalnya, sertifikasi CHSE yang akan dipasang di hotel akan menjadi kunci agar sektor hospitality tersebut dapat memikat pelanggan meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Apalagi, Pemerintah mendorong agar semua hotel memiliki sertifikat CHSE.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19 membangkitkan sektor pariwisata mempunyai tantangan besar. Seperti bagaimana membangun kepercayaan agar wisatawan mau datang dan berwisata di sini.
"CHSE jadi kunci agar wisatawan baik lokal ataupun mancanegara yakin saat menginap mereka. Karenanya kami mendorong semua hotel harus punya sertifikat ini," katanya, Kamis (3/12/2020)
Diungkapkan Isnaini, Sudah banyak perhotelan di Palembang yang mengajukan sertifikat CHSE ke provinsi untuk mendapatkan sertifikat kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian itu.
"Sekarang masih proses pengajuan ke Provinsi kemudian akan ditindaklanjuti ke Kementerian Pariwisata," katanya.
Seperti diketahui, sertifikat CHSE ini digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kempar Ekraf) belum lama ini. Adapun syarat yang harus dipenuhi demi memperoleh sertifikat antara lain, memiliki TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata), dan/atau Nomor Induk Berusaha bagi usaha skala mikro dan kecil, serta perizinan lain sesuai perundang-undangan.
Pelaku usaha yang dinyatakan memenuhi persyaratan lantas akan menjalani proses verifikasi secara daring dan kunjungan langsung oleh tim auditor, baru kemudian lembaga sertifikasi memberi sertifikat.
Meski nanti telah memiliki sertifikat itu, diharapkan protokol kesehatan terus dijaga.
"Seperti di akhir tahun ini, meskipun dalam upaya meningkatkan pariwisata, tetapi diharapkan pemilik tempat usaha tetap mengutamakan protokol kesehatan," katanya.
Isnaini menambahkan, Pandemi yang terjadi sejak awal tahun berdampak kepada batalnya sejumlah pergelaran even pariwisata. Tercatat, hingga saat ini baru 50 persen dari calender of event pariwisata yang baru terlaksana.
Ditahun 2020, Isnaini mengatakan ada sekitar 101 agenda pariwisata di Kota Plalembang yang bakal digelar baik oleh pemerintah maupun swasta. Namun, pada periode April - Agustus sejumlah even harus dibatalkan dampak pandemi COVID-19 di Kota Palembang.
“Tapi, ada juga beberapa even yang ditunda seperti bidar mini di Sungai Musi, lomba puisi di Bukit Siguntang dan lain sebagainya,” tutupnya. (Cr26)