Warga Masih Ketakutan tak Berani Keluar, Panglima TNI Kerahkan Kostrad dan Polisi Buru Ali Kalora Cs
Aksi pelaku Alikora cs yang membantai satu keluarga memang terbilang sadis karena yang berangasan dan membabi buta.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Hingga kini masih mencekam, Warga Masih Ketakutan tak Berani Keluar, Panglima TNI Kerahkan Kostrad dan Polisi Buru Ali Kalora Cs
Seperti diketahui, Panglima TNI megirim pasukan khusus untuk membekuk para pelaku teroris yang dipimpin Ali Kalora cs.
Aksi pelaku Ali Kalora cs yang membantai satu keluarga memang terbilang sadis karena yang berangasan dan membabi buta.
Seperti diketahui, pasca pembunuhan satu keluarga di wilayah Trans Lewunu, Dusun 5, RT 13, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, belum ada warga yang kembali ke rumahnya.
Aksi Alikora cs memang tak hanya mengancam menggangu penduduk sekitar, sehingga pasukan khusus yang dikirim ternyata meliputi dua unsur yakni Kostrad dan Polri untuk melakukan pengamanan.
Maka itu Presiden Jokowi memerintahkan agar para pelaku ditangkap dan ditumpas.
Seperti diketahui, Mereka memilih mengungsi ke desa terdekat maupun ke sanak keluarganya di desa lain. Menurut keterangan Sekretaris Desa Lembantongoa Rifai, warga masih ketakutan dengan kejadian Jumat (27/11/2020) kemarin. "Belum berani mereka kembali ke dusunnya," kata Rifai, dihubungi KOMPAS.com, Sabtu (28/11/2020).
Menurutnya, lokasi kejadian memang termasuk kawasan hutan dan sunyi dan agak terpisah dengan dusun lainnya.
Warga yang tinggal di dusun itu masih berkerabat, ada yang melalui ikatan pernikahan.
"Mereka sudah lama menetap di situ. mereka merupakan penduduk asli lembah. Mereka pindah karena ada program transmigrasi, jadi mereka dipindahkan," ujar Rifai.
Pasukan khusus yang diturunkan dari Mabes, TNI diturunkan untuk memburu kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso tiba di Palu, Sulawesi Tengah.
"Pasukan khusus seperti yang telah disampaikan Panglima TNI telah datang dan satuannya setingkat peleton, itu adalah tim pendahulu, nanti tim intinya juga akan datang berikutnya, waktunya sedang diatur," kata Komandan Korem 132/Tadulako Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan kedatangan tim khusus TNI ini akan mengefektifkan pengejaran dan penumpasan terhadap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
"Pasukan yang datang terdiri dari Kostrad dan Marinir yang mempunyai keahlian intel dan tempur. Jadi sinergitas TNI dan Polri selama ini yang terbangun dalam Satgas Tinombala akan mendapatkan kekuatan yang lebih besar dengan kedatangan pasukan khusus ini," katanya , Selasa (1/12/2020).
Danrem menegaskan kedatangan pasukan khusus ini sangat berarti untuk bisa cepat menemukan titik persembunyian dan pengejaran terhadap kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora tersebut.