Tiga Skenario Penyelenggaraan Ibadah Haji 2021
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumsel, Mukhlisuddin, menyebutkan terdapat beberapa skenario untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 masih belum mendapatkan kepastian dikarenakan pandemi Covid-19.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumsel, Mukhlisuddin, menyebutkan terdapat beberapa skenario untuk penyelenggaraan haji tahun 2021.
Pertama, penyelenggaraan haji tetap dilaksanakan, baik dengan kuota normal atau dengan pembatasan kuota.
Untuk kuota normal, skenario ini mengasumsikan haji diselenggarakan dalam situasi risiko krisis relatif kecil yang ditandai perkembangan situasi berangsur kondusif dengan segala bentuk pelayanan di Arab Saudi relatif berjalan normal.
“Skenario disiapkan pada tiap tahapan perjalanan jemaah haji mulai dari menjelang berangkat hingga kembali ke Tanah Air dan diupayakan dengan titik tumpu yang dapat meminimalisir sisa dampak Covid-19 hingga ke titik nol,” ujarnya usai membuka kegiatan Sosialisasi dan Evaluasi Pelaksanaan Haji dan Umrah Lingkungan Kemenag Kota Palembang Tahun 2020 di Hotel Zuri, Palembang, Senin (30/11).
Dia mengatakan, untuk pembatasan kuota, skenario ini mengasumsikan haji tetap diselenggarakan tapi dengan pembatasan kuota akibat situasi di Arab Saudi yang masih berisiko atau jemaah yang berisiko, sekalipun penyelengaraan haji tetap berjalan.
Kuota diperkirakan dikurangi hingga 50 persen dengan pertimbangan ketersediaan ruang yang cukup untuk mengatur tidak terjadi kerumunan atau penumpukan jemaah (social and physical distancing).
Menurut Mukhlisuddin, skenario ini memaksa adanya seleksi lebih mendalam terhadap jemaah yang berhak berangkat tahun ini dan petugas yang sudah terpilih.
"Skenario ini menitikberatkan pada prioritas untuk menyesuaikan dengan term and condition yang disepakati Misi Haji Indonesia dan pemerintah Arab Saudi,” jelasnya.
Sementara untuk skenario pemberangkatan haji dibatalkan, menggunakan asumsi bahwa kondisi Arab Saudi belum memungkinkan untuk penyelenggaraan haji sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
emerintah kerajaan Arab Saudi menutup pintu bagi jemaah haji dari negara manapun, termasuk dari Indonesia.
"Kementerian Agama tidak cukup waktu mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji akibat cepatnya perubahan kebijakan pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah Indonesia mengambil keputusan untuk tidak mengirimkan jemaah haji karena alasan keselamatan,” kata Mukhlisuddin.
Terungkap Identitas Jasad di Dalam Plastik, Ternyata Siswi SMA, Siapa yang Habisi Nyawa Korban ? |
![]() |
---|
Lewati Masa Kritis, Ashanty Dikabarkan Sudah Pulang ke Rumah, Anang Ungkap Sosok Pembawa Virus |
![]() |
---|
Siapa Demang Lebar Daun, yang Dijadikan Nama Jalan di Palembang, Ini Kata Sejarawan |
![]() |
---|
96 Polwan di Palembang Bergantian Masuk Kamar Mandi Polrestabes Palembang Sembari Bawa Botol |
![]() |
---|
SPG Rokok Ini Hampir 5 Hari tak Pulang Sejak Malam Minggu Pamit ke Rumah Teman Naik Ojek Online |
![]() |
---|