SFC
VIDEO- Mendiang Maradona Legend Timnas Argentina Ternyata Idolanya Pelatih Sriwijaya FC
Sang legenda dilaporkan mengalami serangan jantung setelah beberapa pekan keluar dari rumah sakit untuk menjalani operasi otak
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Adrian Yunus
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Kabar meninggal dunia sang legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona membuat duka insan sepakbola dunia termasuk dirasakan Pelatih Kepala Sriwijaya FC Budiardjo Thalib alias Coach Budi Jo yang ternyata mengidolakannya.
Sang legenda dilaporkan mengalami serangan jantung setelah beberapa pekan keluar dari rumah sakit untuk menjalani operasi otak, pada Rabu (25/11/2020) menjelang tengah malam WIB.
"Sebagai pemain ya, sebagai mantan pemain juga dan Alhamdulillah sebagai pelatih, Maradona merupakan sosok panutan ya," ungkap pria kelahiran Makassar 4 Juli 1970 ini kepada Sripoku.com, Kamis (26/11/2020).
Budiardjo Thalib sendiri mulai berkarir jadi pemain berposisikan gelandang tercatat di Klub PSM Junior Tahun 1989 dan memperkuat
Pra PON Sulsel tanah kelahirannya Tahun 1991, menilai Maradona merupakan sossok pemain cerdas dan fenomenal.
"Saya melihat dia itu pemain yang cerdas dan pemain ini saya anggap fenomenal buat saya. Dan semua orang tahu di dunia bahwa Maradona itu adalah pemain besar. Dan ketika dia bermain untuk tim di manapun dia bermain.
Baik di negaranya Argentina ataupun di klubnya di Napoli, waduh luar biasa banget Maradona buat sayalah," kata Budi Jo yang musim lalu berhasil membawa Tim Persik Kediri menjuarai Liga 2 2019 dan sekaligus promosi naik Liga 1.
Bdi Jo sendiri tercatat sebagai pemain klub PSIS Semarang 1992, Persibat Batang 1993, PSIR Rembang 1995, Persiku Kudus 1998, Maritex Pekalongan 1998-1999, Persid Jember 2002 mengakui Diego Maradona merupakan salah satu idolanya.
"Dan dia adalah salah satu idola saya juga Maradona itu. Yang jelas sosok Maradona adalah pemain besar buat saya," kata Budi Jo yang mantan skuat Timnas Futsal 2003-2004.
Budi Jo yang mulai melakonji profesinya sebagai pelatih di Klub PSM U-15 Tahun 2005, dan melatih PSM U-18 Tahun 2006 memuji kepiawaian gaya bermain bolanya Maradona.
"Wah, gaya mainnya. Mulai dari dia bisa melewati orang sampai 7 pemain lawan Inggris di Piala Dunia 1982 kalau gak salah yang Argentina juara dunia itu. Sampai kipernya dilewatinya. Dan juga kontribusi buat tim dia itu sangat besar.
Sangat berpengaruh buat tim nasional Argentina dan klub," beber bapak tiga anak buah pernikahannya dengan Rahmaningsih.
Mantan Asisten Pelatih PSM 2016 dan juga mantan Asisten Pelatih Persipura 2018-2019 pun sedikit mengulas soal kenapa Maradona hingga dijuluki pencetak gol Si Tangan Tuhan.
"Dia fenomenal karena dijuluki Si Tangan Tuhan lawan Inggris di gol keduanya. Kiper timnas Inggris, Peter Shilton gak bisa ngapa-ngapain pada saat itu.