Anggota FPI Sempat Tutup Jalan saat Disinfektan dan Tolak Rapid, Kapolda Metro: Mereka yang Rugi

menutup jalan saat petugas hendak melakukan disinfektan, sebab mereka merasa penyemprotan tak perlu dilakukan di markas FPI dan rumah Habib Rizieq.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/handout
Anggota FPI Sempat Tutup Jalan saat Disinfektan dan Tolak Rapid, Kapolda Metro: Mereka yang Rugi 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Anggota FPI ( Front Pembal Islam) Sempat Tutup Jalan saat Disinfektan.

Mereka menolak penyemprotan yang dilakukan pihak Polda Metro Jaya yang melakukan sterlisasi dan Tolak rapid test yang digelar.

Sebagian warga Petamburan yang merupakan anggota FPI ini menolak dan menutup jalan saat petugas hendak melakukan disinfektan, sebab mereka merasa penyemprotan tak perlu dilakukan di markas FPI dan rumah Habib Rizieq.

Meski sempat menolak negosiasi dilakukan sehingga kemudian disinfektan berjalan dengan baik.

Secara terpisah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran juga mengimbau agar warga mengikuti rapit test yang digelar, meski kemudian banyak yang menolak.

Sebab jika menolak juga mereka warga lah justru merugi karena ini bertujuan untuk kebaikan dan menjaga agar tidak terjadi penyebaran virus Covid-19.

Seperti dilansir dari wartakota.com, berikut ini fakta-fakta dan kronologi disinfektan yang digelar Polda Metro Jaya, Minggu (22/11/2020).

Khusus markas FPI dan rumah Rizieq Sihab

Seperti diketahui, Penyemprotan disinfektan di Kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, pada sempat ditolak simpatisan Front Pembela Islam (FPI).

Mereka menolak dan tampak berusaha menghalangi polisi yang hendak menyemprot markas FPI dan rumah Rizieq Shihab

Simpatisan FPI berbaris menutup akses jalan menuju markas FPI dan rumah Rizieq Sihab.

Dikutip dari Kompas TV, setelah bernegosiasi, penyemprotan akhirnya bisa diteruskan dan dilakukan petugas hingga ke bagian depan markas FPI dan rumah Rizieq Shihab.

Penyemprotan disinfektan dimaksudkan untuk mematikan virus corona atau covid-19.

Penyemprotan disinfektan dilakukan sebagai tindak lanjut munculnya klaster penularan covid-19 pasca-kerumunan acara FPI akhir pekan lalu (14/11/2020).

Penyemprotan untuk cegah penyebaran virus corona, setelah muncul klaster penularan pasca-kerumunan di sekitar markas FPI.

Penyemprotan disinfektan di lorong-lorong kawasan Petamburan menggunakan kendaraan kecil.

Jalanan besar

Sementara itu penyemprotan disinfektan di jalanan besar menggunakan mobil water cannon.

Kawasan yang sempat menjadi tempat berkumpulnya warga itu disterilisasi Polda Metro Jaya, Minggu (22/11/2020) pukul 15.00 WIB.

Dua mobil water cannon berkeliling di Jalan KS Tubun.

Mereka berjalan di Jalan KS Tubun arah Tanah Abang maupun Jalan KS Tubun arah Slipi.

Semua sisi jalan disemprot cairan disinfektan tidak terkecuali pintu masuk Jalan Petamburan III.

Sebuah mobil polisi juga terus berkeliling sambil memberikan imbauan protokol kesehatan.

"Seluruh warga diharapkan patuhi protokol kesehatan. Selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak," ujar polisi memakai pengeras suara dari mobil.

Kepala Team II Pemburu Preman (Katim PP), Ipda Ivan Pradipta mengatakan rencananya Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman dijadwalkan hadir dalam giat tersebut.

"Kalau dari kami kerahkan 15 anggota. Mereka dikerahkan dalam rangka pengamanan kegiatan kunjungan Kapolda dan Pangdam serta penyemprotan saja," jelas Ivan.

Namun demikian, selain Polres Metro Jakarta Barat, Polres Metro Jakarta Pusat, dan anggota Brimob Polda Metro Jaya juga berjaga di Petamburan.

"Ada Brimob dan juga personel Polres dan Polsek lainnya yang jaga di sini," katanya.

Pantauan Wartakotalive.com, penyemprotan cairan disinfektan berlangsung kondusif.

Tidak ada perlawanan warga dari upaya sterilisasi tersebut.

Wilayah yang terkenal sebagai markas FPI itu terpantau ramai lancar saat sterilisasi berlangsung. Jalan KS Tubun saat penyemprotan hanya dipenuhi awak media.

Selain penyemprotan, Polda Metro Jaya juga adakan rapid test massal di Jalan Petamburan IV.

Diketahui sebelumnya Jalan KS Tubun sempat menjadi titik perkumpulan massa di bulan November ini.

Pertama terjadi Selasa (10/11/2020) saat penyambutan kepulangan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.

Keramaian kedua terjadi saat peringatan maulid nabi dan akad pernikahan putri bungsu Rizieq Shihab.

Tak Tertarik Iming-Iming Bagi Besar Tolak Rapit Test

Mayoritas warga Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat menolak rapid test massal yang diselenggarakan Polda Metro Jaya.

Padahal rapid test massal itu sudah diiming-imingi dengan pembagian sembako.

Ketua RT 9 RW 4 Petamburan Hambali mengatakan rencananya ada 300 warganya yang harus menjalani rapid test massal, Minggu (22/11/2020).

Namun sampai pukul 15.30 WIB, baru lima warga yang berdatangan untuk ikuti rapid test massal.

Rapid test massal diselenggarakan di lapangan SD Negeri Petamburan 01-03 Jakarta.

"Ada yang terima ada yang tidak. Namun mayoritas tidak terima karena takut," ujar Hambali ditemui di lokasi rapid test.

Padahal kata Hambali, setiap warga yang rapid test akan diberikan sembako gratis usai jalani rapid.

Namun iming-iming itu tidak menggugah warga untuk datang ke lokasi rapid test.

Kemungkinan kata Hambali, warga Petamburan yang enggan ikut rapid lantaran takut terdeteksi positif Covid-19.

Terlebih rapid test massal tersebut menjadi yang pertama dijalani di wilayah tersebut.

"Tadi sudah diimbau. Namun ini baru lima orang sampai sore yang rapid," jelas Hambali.

Pantauan Wartakotalive.com sampai pukul 16.30 WIB baru puluhan warga yang datang untuk rapid test.

Pantauan Wartakotalive.com sampai pukul 16.30 WIB baru puluhan warga yang datang untuk rapid test.

Bahkan sembako di kantong plastik merah masih menumpuk hingga pukul 17.00 WIB.

Bangku-bangku tempat menunggu warga di halaman tengah SD Negeri Petamburan 01-03 juga masih terlihat kosong hingga sore hari.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut warga yang menolak rapid test dari Polda Metro Jaya akan merugi.

Pasalnya, rapid test tersebut semata-mata diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya untuk kemanusiaan.

"Kalau menolak akan rugi sendiri. Karena tujuan kami untuk kemanusiaan, untuk menyelamatkan warga agar tidak kena Covid-19. Tidak ada tujuan lain," jelas Fadil.

Maka dari itu Fadil imbau keras warga Petamburan agar mau menjalani rapid test.

Fadil memastikan tidak ada tujuan terselubung dari 3 T (tracing, testing, dan treatment) yang dijalankan Polda Metro Jaya di wilayah Petamburan.

"Jadi kalau niat baik ini masih saja ada yang menolak. Ya biar masyarakat menilai sendiri niat baik ini," jelasnya.

Sumber: Kompas TV/Warta Kota

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggota FPI Tutup Jalan Saat Polisi Hendak Semprotkan Disinfektan di Petamburan, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/11/22/anggota-fpi-tutup-jalan-saat-polisi-hendak-semprotkan-disinfektan-di-petamburan?page=3

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved