Covid19

Klaster Baru Covid-19 Diduga Dipicu Kerumunan Acara Habib Rizieq

SATUAN Tugas Penanggulangan Covid-19 menyebut dtemukan kelaster baru di wilayah terjadi kerumunan pendukung Habib Rizieq di Jakarta dan Bogor.

Editor: Sutrisman Dinah
kompas.com
Massa pendukung dan simpatisan yang datang dari berbagai daerah ketika menyambut pimpinan FPI Habib Rizieq di Megamendung, Bogor, Jumat (13/11). 

SRIPOKU.COM -- Kerumunan adalah salah satu pusat penularan virus corona atau Covid-19. Satuan Tugas Penanggulan Covid-19, ditemukan klaster baru terjadi saat kerumunan massa Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq (55) di Puncak, Bogor (Jawa Barat), Petamburan Tebet (DKI Jakarta).

“Data yang diterima Satgas, per Kamis sore 19 November, untuk wilayah Petamburan Jakarta Pusat telah dilakukan swab terhadap 15 orang. Ada 7 orang positif Covid-19, termasuk Lurah Petamburan,” kata Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo di Jakarta, Jumat (20/11).

Klaster Petamburan adalah kerumunan acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq.

Selain Petamburan, terdapat klaster Puncak yakni kerumunan massa yang menyambut Habib Rizieq yang ingin meresmikan pesantren.

“Data Jumat sore 20 November, hasil swab antigen untuk klaster Megamendung adalah yang diperiksa 559 orang, yang positif ada 20 orang,” kata Doni.

Baca juga: FPI Sebut Pangdam Jaya Lucu, Jangan Adu TNI dan Ulama

Baca juga: Pasukan Elite Koopssus Konvoi di Markas FPI, Tinggal Tunggu Perintah Presiden dan Panglima TNI

Laporan lain, disampaikan Doni, terdapat 50 orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang mayoritas berdomisili sekitar Tebet, Jakarta Selatan. Di kawasan ini sempat ada acara Maulid Nabi yang dihadiri ribuan jemaah. Ketika itu Rizieq juga hadir sebagai undangan.

Dari temuan ini, Doni meminta masyarakat yang ikut dalam penjemputan Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta, Maulid Nabi di Tebet, dan di Megamendung serta acara di Petamburan, untuk melapor kepada ketua RT/RW di wilayahnya.

Warga yang mengikuti massa Rizieq juga diminta memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat.

“Dan kami berharap kerja sama dengan semua komponen masyarakat di berbagai daerah, terutama di Jakarta dan Jawa Barat. Khususnya juga para ketua RT dan RW untuk menyampaikan pesan kepada keluarga-keluarga bagi masyarakat yang kemarin ikut beraktivitas, baik mulai penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta, kegiatan Maulid Nabi di Tebet, dan juga di Megamendung serta acara terakhir di Petamburan, mohon dengan kesadaran sendiri untuk melaporkan diri kepada ketua RT dan RW,” urainya.

“Lantas kalau bisa dengan kesadaran dan keikhlasan itu memeriksakan diri ke Puskesmas,” pesan Doni yang juga Ketua BNPB itu.

Doni menjelaskan, pemeriksaan di Puskesmas tanpa dipungut biaya. Pemeriksaan ini sangat penting agar diketahui lebih dini mereka yang tertular corona. “Jika ada yang positif bisa segera isolasi dan tempat isolasi disiapkan pemerintah. Silahkan dengan kesadaran dan keikhlasan memeriksa diri ke Puskesmas, demi memutus mata rantai penularan untuk keselamatan bersama,” imbau Doni.

“Hari ini kami telah menyalurkan 2.500 swab antigen ke seluruh puskesmas yang berada di daerah-daerah yang berpotensi terjadi peningkatan kasus di DKI, Banten dan Jabar,” tambahnya.

Doni mengungkap pihaknya juga telah mengingatkan terkait potensi kerumunan massa di acara Habib Rizieq. Namun baik dari pemerintah pusat maupun daerah tidak bisa mencegah terjadinya kerumunan. “Jadi jauh hari kita sudah mengingatkan, dan langkah-langkah sudah dilakukan. Baik dari pusat maupun pemerintah daerah. Namun ternyata tidak bisa dicegah, artinya pencegahan gagal dan di sinilah kita berharap, ada satu kesadaran bahwa pengetahuan tentang Covid-19 ini harus ditingkatkan,” ujar Doni.

Dia juga meminta masyarakat menghindari kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. “Dibutuhkan kesadaran, dibutuhkan kesabaran, dan keikhlasan untuk bisa menahan diri. Jangan membuat acara yang dapat membahayakan protokol kesehatan. Protokol kesehatan harga mati. Oleh karenanya, sekali lagi, kita semua harus menggelorakan, menolak semua kegiatan yang dapat menimbulkan ancaman akibat melanggar protokol kesehatan,” kata Doni.**** 

__________________ 

Penulis: (tribun network/yud/dod)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved