Protokol Kesehatan

TGB Muhammad Zainul Majdi Tetap Hormati Habib Rizieq, Walau Beda Pandangan

Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang menyatakan tetap hormat terhadap pimpinan FPI Habib Rizieq, meski berbeda pandangan.

Editor: Sutrisman Dinah
instagram
Gubernur Anies Baswedan (kiri) menjadi tamu Habib Rizieq, minum teh bareng Tengku Zulkarnain (kanan), Selasa (10/11) lalu 

SRIPOKU.COM -- Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat,  mengakui ada perbedaan pandangan politik dengan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (55) atau Habib Rizieq

Perbedaan pandangan politik itu didasarai pemahaman dan ilmu yang dimilikinya. “Tapi, itu tidak membuat berkurang penghormatan saya kepada beliau (Habib Rizieq),” kata TGB seperti dilansir TribunLombok.com, Sabtu (14/11).

TGB menghormati sosok Imam Besar FPI tersebut. TGB menjelaskan tentang penghormatan tersebut ada sebab umum dan sebab khusus. Sebab umumnya, karena jalinan persaudaraan sesama Islam atau ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama anak bangsa atau ukhuwah wathoniyah;

Kemudian, penghormatan yang didasari persaudaraan sebagai sesama umat manusia ukhuwah insaniyah. “Adapun sebab khusunya adalah karena beliau adalah bagian dari zurriyat Rasul SAW dan bagian dari seorang ulama,” kata TGB yanng juga Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan.

Baca juga: Jalan KS Tubun sampai Ditutup, Ini 4 Fakta Pernikahan Anak Habib Rizieq, sampai Undang 10 Ribu Tamu

Baca juga: Terkait Kasus Menghina Habib Rizieq, Nanti Malam Laskar Nikita Mirzani Gelar Dukungan di Bundaran HI

Nahdlatul Wathan adalah satu diantara organisasi Islam terbesar di NTB. Selain itu, TGB mengatakan, mengikuti seorang ulama harus juga dibarengi dengan kepahaman.

”Yang mau mengikuti silakan, yang tidak juga silakan. Tapi harus dengan kepahaman,” kata salah satu gubernur yang hadir dalam Aksi 212 tanggap 2 Desember 2016.

TGB mengingatkan, jangan sampai orang yang tidak mengikuti lantas dicap sebagai orang yang kurang iman Islam-nya atau dicap sebagai seorang yang munafik.

Ketua Umum Organisasi Internasional Almumi Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ini mengatakan,  tidak ada seorangpun selain Rasulullah SAW yang bisa mengklaim diri paling benar cara berislamnya.

Jangankan dalam urusan urusan menyangkut fiqh siyasiyah (politik), dalam hal ibadah pun tidak bisa seseorang mengklaim cara imam yang diikuti paling benar, yang dianggap paling merepresentasikan Islam.

“Jangan mengecilkan Islam pada seseorang. Tidak ada satu orangpun di dunia ini selain Rasul SAW yang bisa mengatakan pendapatnyalah yang paling benar dalam memahami dan melaksanakan Islam,” katanya.

Menurut rencana, hari Minggu (15/11) Habib Rizieq akan menggelar resepsi pernikahan putrinya Syarifah Najwa Shihab di kediamannya, Jln Petamburan III, Jakarta Pusat.

Sementara itu, Sabtu malam ini digelar pelaksanaan akad nikah dan Maulid Nabi Muhammad SAW.  "Jadi acaranya sendiri besok (hari ini) sebetulnya resepsinya," kata Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif di Jakarta.

Slamet mengatakan, acara resepsi pada hari Minggu hanya dihadiri oleh rekan dekat serta keluarga Habib Rizieq saja.Meski begitu, Slamet tidak membeberkan secara detail, tamu yang akan hadir pada esok hari.

Acara resepsi bakal berbeda dengan akad dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar secara terbuka.

Saat resepsi nanti panitia sudah menyiapkan protokol kesehatan pada penyelenggaraan resepsi putri keempat Habib Rizieq. "Di rumah beliau. Dan itu kita sudah kita siapkan jaga jarak dan antar satu sama yang lainnya," kata Slamet.

Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW dan Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab, Haris Ubaidillah, meminta agar jemaah dan tamu yang hadir mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Ia mengimbau,  para tamu dan jemaah tidak bersalaman dan selalu menjaga jarak. "Saya imbau kepada tamu dan jamaah jaga protokol kesehatan. Cuci tangan bersih-bersih. Kedua, jaga jarak jangan bersalaman cukup jarak jauh," kata Haris.

Haris mengingatkan bahwa Habib Rizieq telah berpesan bagi para jemaah dan tamu untuk menaati protokol kesehatan.

"Ini bentuk kepedulian dan amanat dari Imam Besar kita untuk menjaga protokol kesehatan," kata Haris.

Panitia meminta,  jemaah dan tamu untuk membawa masker saat menghadiri acara ini. Pesan mengenai protokol kesehatan, akan dipasang oleh panitia.

"Jamaah wajib pakai masker dan bawa masker cadangan. Untuk proses sosialisasi ke jamaah nanti ada spanduk dan MC akan menyampaikan berulang tentang protokol kesehatan," pungkas Haris.

________________________________

Sumber: Tribun network/fahdi/Garudea/TribunLombok.com/Sirtupillaili) 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved