Pembunuh di Rusunawa Kasnariansyah

Tak Bisa Tidur, Yanto Menyelinap ke Rumah Janda, Warga Terbangun Dengar Teriakan Wanita

Tidur lelap warga seketika terganggu malam itu, begitu mendengar teriakan suara wanita. Warga keluar rumah untuk memeriksa ada apa gerangan

Editor: Yandi Triansyah
Kolase SRIPOKU.COM
Yanto dan Titi Handayani 

SRIPOKU.COM - Tidur lelap warga seketika terganggu malam itu, begitu mendengar teriakan suara wanita.

Warga keluar rumah untuk memeriksa ada apa gerangan yang terjadi.

Begitu diperiksa ternyata Titi Handayani, seorang janda beranak dua sudah bersimbah darah.

Peristiwa itu terjadi di Rusunawa Kasnariansyah, Kota Palembang, pada Selasa (10/11/2020) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.

Rusman (60) salah seorang tetangga korban yang pertama kali mengetahui hal tersebut.

Ia mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pukul 02.00 WIB.

Pada saat kejadian keadaan rusun sedang sepi dikarenakan masyarakat sudah beristirahat.

Warga mengetahui kejadian tersebut dikarenakan korban berteriak meminta tolong yang langsung membangunkan warga sekitar.

"Kami pikir siapa minta tolong itu pas keluar ternyata korban sudah di depan dan sudah berdarah.

Dilantai juga sudah banyak darah, kalau kejadiannya itu di dalam rumahnya," kata Rusman, Selasa (10/11/2020).

Pelaku Tetangga Korban

Saat itu, warga belum tahu siapa yang melakukan pembunuhan tersebut.

Namun belakangan sosok pembunuh janda akhir terungkap.

Pelaku adalah Yanto, tetangga korban yang tinggal di depannya blok rusun Titi.

Sosok pelaku terungkap, berkat kesaksian anak korban.

Y yang berusia 6 tahun ini, mengetahui sosok pelaku pembunuh ibunya.

Ternyata anak sulung korban ini melihat pelaku menghabisi nyawa ibunya.

Selain itu, warga juga sempat melihat pelaku berjalan pincang.

Ternyata Yanto sempat terjun dari atas rumah ke tanah.

Namun hal itu menyebabkan pelaku patah kaki.

Yanto pelaku pembunuhan Titi Handayani (36) seorang janda beranak dua, berencana mau kabur usai menghabisi nyawa tetangganya itu.

Tapi Yanto mengalami patah kaki, saat melompat dari atas rumah korban.

Yanto panik, sesudah menusuk korban, Titi sempat teriak berlari keluar rumah minta pertolongan.

Karena korban berteriak, Yanto memutuskan untuk melompat dari rumah ke tanah.

Namun kaki pelaku tak mendarat dengan baik.

Yanto mengalami patah kaki.

Dengan kondisi kesakitan, Yanto berusaha kabur.

Pelaku sempat meminta pertolongan dan minta tongkat ke warga, supaya dirinya leluasa berjalan.

Masuk Rumah dari Jendela

Yanto mengaku, dirinya menyelinap masuk ke rumah korban memanjat pipa yang ada di rusun.

Saat tiba di bagian blok korban tinggal, pelaku melihat jendela rumah korban tak dikunci.

Sehingga pelaku bisa masuk ke rumah korban.

"Korban lagi tidur," kata dia.

Sat korban tidur itulah, pelaku menghabisi nyawa janda dua anak tersebut.

"Saya ambil pisau dari dapur rumah korban," kata Yanto.

Ditangkap Saat Hendak Kabur

Yanto rencananya akan kabur ke Kabupaten PALI di Sumsel.

Namun saat menunggu jemputan travel, dirinya diamankan oleh pihak kepolisian.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Edi Rahmat Mulyana membenarkan sudah mengamankan tersangka Yanto diseputaran pasar KM 5.

Menurut Anom, pelaku diamakan saat menunggu jemputan travel.

"Pelaku ditangkap saat hendak kabur ke kawasan Pali," ungkap Anom saat mengelar perkara tersangka di Mapolrestabes Palembang, Selasa (10/11/2020).

Motif Sakit Hati

Untuk motif sendiri karena sakit hati setelah dihujat kasar oleh korban.

Berawal istri tersangka, menghina korban dengan sebutan Janda, lalu korban marah dan menghujat tersangka.

Meski tersangka sudah meminta maaf. Korban terus memaki korban.

"Mereka ini bertetangga, tersangka sakit hati dengan omongan korban yang menghinanya dengan kata-kata kasar," tambahnya.

Pelaku tak Bisa Tidur

Saat penghuni rusunawa Kasnariansyah tertidur lelap.

Namun tidak bagi Yanto, yang masih terpikirkan ucapan korban ke dirinya.

Pasca istri pelaku dan korban cekcok siang sebelum malam kejadian.

Yanto mengaku memang meminta maaf dengan korban.

Namun Yanto mengaku maafnya itu tak berbalas. Malah dirinya mendapatkan penghinaan dari korban.

"Saya minta maaf tapi dibilang anjing, setan," kata Yanto, Selasa (10/11/2020) saat diwawancarai Sripoku.com di Polrestabes Palembang.

Kata-kata itulah membuat Yanto tak tidur malam itu.

Ia selalu saja memikirkan perkataan Titi yang merupakan tetangganya sendiri.

Lalu Yanto mengaku menyuruh istrinya tidur duluan.

Waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 23.00 wib.

Namun Yanto masih tak bisa tidur. Lantas ia makan malam dengan harapan bisa tidur.

Setelah makan ia juga sempat memainkan ponsel miliknya.

Tapi kantuk juga tak kunjung datang, ucapan Titi tadi siang masih tergiang di telingannya.

Seperti kerasukan setan, tersangka langsung mengunci pintu rumah dengan gembok dari luar.

Lalu lari sambil tidak mengenakan alas kaki ke arah pipa bagian ujung bangunan.

"Saya panjat pipa untuk masuk ke rumah korban, karena takut terekam CCTV rusunawa," kata dia.

Saat naik pipa itulah, dirinya mengetahui jendela rumah korban tak dikunci(*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved