KONI Sumsel Rekomendasikan Bonus Atlet Peraih Emas PON Rp 150 Juta Hingga Rp 200 Juta
"Kalau survei lokasi kita sudah terpimpin kalau di Papua ini. Kita tidak bisa booking hotel. Yang jelas terpimpin di Papua ini.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Guna merangsang atlet yang akan menjadi duta kontingen pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 20 di Papua, KONI Provinsi Sumatera Selatan merekomendasikan bonus peraih medali emas kisaran sebesar Rp 150 juta hingga Rp 200 juta.
"Untuk bonus atlet nanti kita akan koordinasi dengan Pak Gubernur. KONI Sumatera Selatan merekomendasikan atlet itu kalau dapat medali emas itu dapat Rp 150 juta sampai Rp 200 juta," ungkap Ketum KONI Sumsel H Hendri Zainuddin SAg SH Senin (9/11/2020).
Akan tetapi kata Hendri yang lebih dulu dikenal sebagai Manajer Tim Sriwijaya FC ini, nantinya Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM yang bakal menentukan pastinya.
"Nanti Pak Gubernur yang nentukan bonus atlet yang terbaiknya dan sesuai kemampuan keuangan daerah," kata pria yang akrab disapa HZ.
Ketika disinggung Provinsi Sumsel berapa kisaran menganggarkan dana operasional PON XX Papua, pengusaha asal Payaraman Kabupaten Ogan Ilir ini menyebut Rp 10 Miliaran.
"Dana PON Papua itu klasternya saja untuk Pelatda, dana selama di sana, pesawat, konsumsi di sana, dan lainnya itu tentu kita belum hitung berapa. Tapi paling Rp 10 Miliarlah untuk pelaksanaan PON," kata HZ.
Menurut Hendri dengan tertundanya pelaksanaan PON XX Papua ini lantaran pandemik covid justru diharapkan menjadi lebih bagus persiapannya.
"Tentu kita sekarang dari KONI Sumsel lagi mencari Bapak angkat untuk tim-tim PON Sumatera Selatan untuk atlet yang sangat berpotensi untuk mendapatkan emas," ujar pria berkacamata minus dan bertahi lalat di dagu.
Ia mencontohkan misalnya untuk uji tanding ke luar negeri, dia uji tanding ke mana itu harus ada pihak ketiga yang berharap BUMN yang ada di Sumatera Selatan membantu dari sisi non teknisnya.
"Misalnya hal-hal yang tidak tercover di KONI. KONI kan jelas Pelatda terprogramnya tiga bulan sudah ada anggarannya, bonusnya. Tapi apabila tim itu akan membawa ke luar negeri, try out atau try ini, tentu biayanya tidak terlalu besar tapi harus diperjuangkan maka kita mencari bapak angkat tadi," ujar mantan Senator DPD RI.
Untuk Sumsel sebagai salah satu calon peserta kontingen PON Papua, menurut Hendri tidak perlu lagi ada survei jelang pelaksanaan PON nanti.
"Kalau survei lokasi kita sudah terpimpin kalau di Papua ini. Kita tidak bisa booking hotel. Yang jelas terpimpin di Papua ini. Papua yang menentukan ph Sumatera Selatan di sini. Beda dengan yang lain dulu, harus DP hotel, harus lihat venuenya di mana. Tapi ini tidak, semua terpimpin di Papua," jelasnya.