news
18 Cincin Tersemat di Jari, Hingga Jari Tengah Membengkak, Kakek Rasyid Syok Cincin tak Bisa Dilepas
Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat membantu melepaskan 18 cincin
SRIPOKU.COM, JAKARTA-Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat membantu melepaskan 18 cincin dari tangan kiri Rasid (60).
Pelepasan cincin berlangsung di markas pemadam kebakaran Jalan Bungur Besar, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat.
"Pelepasan cincin sebanyak 18 cincin di tiga jari tangan kiri korban," kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal, Sabtu (7/11/2020).
Asril mengatakan, tiga petugas Gulkarmat tersebut menggunakan alat gerinda mini dan benang jahit guna melepaskan 18 cincin tersebut.
"Sekira dua jam cincin berhasil dilepas," kata Asril.
Penyebab 18 cincin tersebut tidak dapat dilepas, lantaran jari Rasid bengkak.
"Jari bapaknya bengkak sehingga sulit dilepas sendiri. Jadi dia diantar kelurganya ke markas pemadam kebakaran," jelas Asril.
"Alhamdulillah sudah dilepas semuanya," tutup Asril.
Seperti dilansir Kompas.com, kejadian serupa terjadi di Ciamis. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Ciamis kembali melepas cincin yang "terjebak" di jari manis seorang warga, Rabu (15/4/2020). Kejadian ini merupakan yang kedua setelah kasus serupa pernah menimpa salah seorang santri pada awal Februari tahun ini. Korban kali ini bernama Yitno Santoso (23), seorang buruh bangunan warga Purwadadi, Kabupaten Ciamis.
"Sudah tiga hari tangannya bengkak akibat cincin yang tak bisa dilepas di jari manis," kata anggota Regu 3 Damkar Ciamis, Nanang Enurdin melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu malam. Menurut Nanang, korban merasa kesakitan saat bekerja.
Yitno pernah berupaya membuka cincin tersebut, di antaranya menggunakan benang dan mengoleskan sabun cuci piring cair ke jari manisnya. "(Upaya membuka cincin) seperti yang dilihat di YouTube. Namun tetap tidak berhasil," kata Nanang.
Korban disarankan warga untuk mendatangi kantor Damkar untuk membuka cincin tersebut. Hal ini mengingat, dua bulan lalu petugas Damkar Ciamis pernah melepas cincin dari jari manis warga lain. "Datang ke kantor jam 13.30 WIB," ujar Nanang. Petugas tak menunggu lama untuk memulai membuka cincin tersebut. Nanang mengatakan, ia membuka cincin dengan alat mini grinder. "Ada juga es batu untuk mengurangi rasa sakit saat proses evakuasi," kata Nanang.
Nanang dibantu seorang rekannya saat memotong cincin. Dia yang memotong, sedangkan rekannya bertugas memberi air es ke jari manis korban. Setelah beberapa menit memotong, cincin bagian atas berhasil terpotong. Namun, kata Nanang, cincin tetap tidak mau lepas. "Harus digerinda lagi di bagian bawahnya, supaya terlepas tanpa sakit," kata Nanang.
Posisi cincin kemudian dibalikkan. Bagian yang sudah terpotong ada di bawah jari manis. Nanang kemudian kembali memotong cincin tersebut. "Cincin akhirnya terbelah. Evakuasi selesai pukul 14.00 WIB. Korban kembali bisa bekerja," ujar Nanang.
Kasus sebelumnya juga dialami Pemadam Kebakaran ( Damkar) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat melakukan upaya penyelamatan yang tak biasa pada Senin malam (3/2/2020). Petugas mengeluarkan sebuah cincin yang "terjebak" di jari manis seorang santri laki-laki. "Tadi malam perdana, evakuasi cincin dari jari manis. Biasana, kami mengevakuasi sarang tawon, ular (disamping memadamkan api)," kata Yayan Mulyansyah, pelaksana lapangan Damkar Kabupaten Ciamis saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2020).
Dia menjelaskan, kantornya kedatangan tiga santri dari sebuah pondok pesantren di daerah Banagara, Kabupaten Ciamis, Senin malam sekitar pukul 19.30 WIB. Saat ditanya maksud kedatangannya, santri tersebut meminta bantuan untuk mengeluarkan cincin di jari manis.
Berdasarkan informasi yang diterima Yayan, awalnya Umar memasang cincin di jari manis kiri. Kemudian dia memindahkan cincin tersebut ke jari manis kanan. "Ketika sedang mandi, dia ingin memindahkan kembali cincinnya ke jari kiri. Tetapi sulit dibuka," kata Yayan.
Santri tersebut berusaha sekuat tenaga supaya cincin bisa dilepas. Namun usaha ya tak membuahkan hasil. "Setelah cincin diputar-putar tidak keluar juga. Jarinya malah bengkak," kata Yayan. Ketika tiba di kantornya, lanjut Yayan, petugas Damkar bernama Nanang kemudian berusaha membelah cincin dengan gerinda berlian. Gerinda ini dipilih karena ukurannya
Dengan perlahan-lahan, Nanang menggerinda cincin tersebut. Sementara petugas lainnya membasahi cincin agar jari korban tidak terbakar. Setelah berjuang beberapa saat, cincin berhasil dibelah dan dikeluarkan dari tangan korban. Yayan mengatakan, Umar mendatangi kantor Damkar setelah melihat video di YouTube. Pada beberapa kasus serupa, korban meminta tolong kepada petugas Damkar supaya cincinnya bisa dilepas. "Saat ditanya kenapa ke sini (Damkar), katanya lihat di YouTube," ujar Yayan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Petugas Gulkarmat Jakarta Pusat Bantu Pria 60 Tahun Melepaskan 18 Cincin di Tangan Kiri,
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bantu Pria 60 Tahun Lepaskan 18 Cincin, Petugas Gulkarmat Jakpus Gunakan Gerinda Mini, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/11/07/bantu-pria-60-tahun-lepaskan-18-cincin-petugas-gulkarmat-jakpus-gunakan-gerinda-mini.
Editor: Theresia Felisiani