Pemilu AS

UPDATE Pemilu AS: Tinggal Sepetik Lagi bagi Joe Biden untuk Menang!

CALON presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden, perlu menang di salah satu dari lima negara bagian ini. Bagian krusial bagi Trump.

Editor: Sutrisman Dinah
Istimewa/handout
Joe Biden Butuh (kiri), butuh 6 suara elektoral untuk menyudahi Donald Trump 

SRIPOKU.COM --  Berikut ini perkembangan terakhir terkait Pemilu AS 2020, kandidat petahana Presiden Donald Trump menghadapi situasi krusial. Setelah pasangan calon Partai Demokrat berubah unggul di Negara Bagian Georgia yang terdapat 16 suara elektoral.

Georgia merupakan satu dari lima negara yang masih berlangsung penghitungan suara, dengan 16 suara elektoral, meningkatkan tensi bagi Donald Trump. Biden merebut dari Trump yang --hanya unggul 1.805 suara, dan suara yang masuk sebanyak 99 persen.

Dilansir The Guardian Live, seperti dikutip Tribunnews, Jumat (6/11) sore ini, menyoroti lima negara bagian ini.  Kelimanya antara lain: Arizona, Georgia Nevada, North Carolina, dan Pennsylvania.

Baca juga: Pemilu Presiden AS, 5 Cuitan Kontroversial Donald Trump Sebut Hasil Pemungutan Suara Ini Penipuan

Baca juga: Joe Biden Pecahkan Rekor Barack Obama untuk Usir Donald Trump dari Gedung Putih, Berikut Rinciannya

Sementara itu di Carolina Utara, meskipun Trump jelas favorit, negara bagian menerima surat suara melalui pos hingga 12 November. 

Berdasarkan penghitungan terbaru, sampai pukul 17.00 WIB, Biden berbalik unggul 1.805 suara populer yang memperebutkan 16 suara yang akan diputuskan Dewan Elektoral. Dengan tahap surat suara yang tinggal 1 persen, diperkirakan menjadi milik Biden.

Di negara bagian Pennsylvania, dengan 20 suara elektoral dengan lebih dari 18.000 suara tersisa, diperkirakan akan direbut oleh Trump.

Pejabat Pennsylvania mengatakan mereka berharap sebagian besar suara akan dihitung pada Jumat (6/11/2020) ini.

Biden unggul di Nevada, dengan hanya surat suara pos yang condong ke Demokrat yang tersisa untuk dihitung. Namun menurut undang-undang negara bagian, surat suara yang diberi cap pos pada hari pemilihan dapat dihitung asalkan diterima pada jam 5 sore pada tanggal 10 November.

Artinya penghitungan di negara bagian ini dapat berlanjut hingga akhir pekan.

Dikutip dari laporan Newsweek, Kamis kemarin, petugas kampanye Presiden Trump mengajukan gugatan untuk menghentikan perhitungan suara di Nevada. Kubu Trump menuduh ada 10.000 orang yang memilih secara curang melalui surat.

"Kami sangat yakin bahwa ada banyak pemilih dalam kelompok mail-in ini yang bukan merupakan pemilih yang tepat," kata mantan Jaksa Agung Nevada Adam Laxalt dalam konferensi persnya.

"Kami juga yakin bahwa ada ribuan orang yang suaranya telah dihitung yang telah pindah dari Clark County selama pandemi."

Laxalt juga mengklaim bahwa ada pemilih mati yang dihitung di seluruh negara bagian.

Bahkan menurutnya beberapa pemilih menerima hingga 18 surat suara di rumah mereka.

 

Kampanye Trump mengumumkan bahwa mereka mengajukan gugatan di pengadilan distrik federal di Las Vegas untuk "menghentikan penghitungan suara yang tidak benar" karena dugaan penyimpangan.

"Tidak dapat diterima di negara ini untuk menghitung suara ilegal," kata Mantan Penjabat Direktur Kantor Intelijen Nasional Richard Grenell.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved